Anies Baswedan Sebut Pribumi Belum Sejahtera

Pengamat politik menilai isu agama dan ras bisa terus dimanfaatkan dalam politik, apalagi menjelang Pilpres 2019.
Arie Firdaus
2017.10.16
Jakarta
171016_ID_ANies_1000.jpg Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melambaikan tangan di sela-sela pidato di Balai Kota Jakarta, 16 Oktober 2017.
Arie Firdaus/BeritaBenar

Dalam pidato politik perdananya setelah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyatakan warga pribumi belum sejahtera karena praktik kolonial masih berlangsung hingga kini.

"Bagi orang Jakarta, kolonialisme itu di depan mata," katanya, disambut aplaus seribuan pendukungnya di kompleks Balai Kota Jakarta, Senin malam, 16 Oktober 2017.

"Kita semua pribumi ditindak, dikalahkan. Kini saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri Indonesia."

Memperkuat orasinya, Anies sempat menyitir beberapa pepatah dari sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya dari Madura yang berbunyi, "Itik yang bertelur, ayam yang mengerami".

"Kita yang bekerja keras merebut kemerdekaan, maka kita yang bekerja keras untuk menghapus kolonialisme," tambah Anies.

Anies juga berulang kali mengklaim dirinya akan memperjuangkan pembangunan berkeadilan di ibu kota dan tak berpihak kepada kelompok tertentu.

"Pengelolaan tanah, air, teluk, dan pulau tidak boleh diletakkan atas kepentingan individu," ujar Anies.

"Tidak boleh untuk kepentingan satu golongan, perhimpunan atau korporasi. Tapi untuk kepentingan warga Jakarta semua," sambungnya.

Adapun Sandiaga Salahuddin Uno dalam pidato pertamanya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta menjamin akan menepati janji kampanye.

"Insya Allah semua program akan dilaksanakan," katanya.

Dilantik Jokowi

Anies dan Sandi dilantik Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Senin sore sekitar pukul 16.00 WIB. Keduanya mengenakan pakaian dinas upacara berwarna putih lengkap dengan topi dan tanda kepangkatan.

Dalam keterangan kepada wartawan usai dilantik, Anies menyatakan bahwa kini saatnya menunaikan semua janji saat kampanye Pilkada melalui program kerja.

“Gubernur untuk mereka yang memilih maupun mereka yang tidak memilih karena itu semata-mata mekanisme pengambilan putusan untuk menentukan siapa yang menjadi gubernur,” ujarnya.

Seusai dilantik, keduanya menuju Balai Kota Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan yang telah dipenuhi para pendukung. Mereka berebutan mendekati Anies-Sandi dan berusaha mengabadikan kedatangan keduanya dengan gawai.

Kedatangan pasangan ini bertujuan untuk melaksanakan serah-terima jabatan. Hanya saja proses serah terima tak dihadiri mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Dikutip dari laman Detik.com, Djarot mengaku tak diundang.

Meski Anies dan Sandiaga baru mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, Senin petang, namun pendukungnya telah memadati kawasan Balai Kota sejak pagi.

Selain ratusan karangan dan papan bunga, di depan Balai Kota juga terpajang spanduk panjang yang berbunyi, "Kemenangan Anies-Sandi adalah Simbol Kebangkitan Pribumi Muslim".

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berpidato di hadapan pendukungnya di Balai Kota Jakarta, 16 Oktober 2017.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berpidato di hadapan pendukungnya di Balai Kota Jakarta, 16 Oktober 2017.
Arie Firdaus/BeritaBenar

 

Berpotensi dimanfaatkan

Anies dan Sandi terpilih setelah memenangkan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 19 April lalu, yang berbalut sentimen agama dan etnis. Mereka beroleh 57,96 persen suara, berbanding 42,04 persen suara yang didapatkan pasangan petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot.

Perolehan suara mereka melonjak dibanding putaran pertama Pilkada DKI Jakarta yang digelar pada 15 Februari. Ketika itu, pasangan Anies dan Sandi mendapatkan 39,95 persen, kalah dari pasangan Basuki-Djarot yang meraih 42,99 persen di posisi pertama.

Sedangkan pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni berada di peringkat ketiga dengan perolehan suara 17,06 persen.

Kemenangan Anies didukung oleh kelompok Front Pembela Islam (FPI), salah satu kelompok Muslim yang berada dibelakang unjuk rasa “berjilid-jilid” menuntut dipenjarakannya Ahok atas tuduhan kasus penistaan agama akibat pidatonya di Kepulauan Seribu yang menyitir Surat al-Maidah 51 pada 27 September 2016.

Ahok divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Mei 2017 setelah dianggap terbukti bersalah dalam kasus tersebut.

Pengamat politik Universitas Padjadjaran, Muradi, menilai isu agama dan ras yang kerap disuarakan FPI dan kelompok konservatif lain bisa saja terus dimanfaatkan dalam politik Jakarta.

"Karena menurut saya, dukung-mendukung FPI tak lebih dari pertimbangan keuntungan dan finansial," kata Muradi kepada BeritaBenar.

"Kalau Anies punya hasrat jadi presiden atau wakil presiden, mungkin akan dipelihara betul. Apa yang mereka minta akan dikasih. Jadi ini menyangkut hasrat Anies."

Perihal kemungkinan Anies maju dalam Pemilihan Presiden 2019, Muradi belum bisa memprediksi.

Hal sama disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, yang menyebut isu agama dan ras bisa akan terus dimainkan dalam politik nasional.

Mengenai dampak politik posisi Gubernur Jakarta untuk Pilpres mendatang, Ray menilai akan mempengaruhi suara Partai Gerindra dan Prabowo Subianto --capres Gerindra yang dikalahkan Jokowi pada 2014.

Hanya saja, ia tak bisa merinci seberapa besar dampak tersebut akan memengaruhi tingkat keterpilihan Prabowo dan Gerindra.

"Yang jelas ada. Tapi seberapa besar? Mungkin melihat kinerja Anies," kata Ray.

Presiden Jokowi didampingi ibu negara Iriana dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Istana Negara, 16 Oktober 2017.
Presiden Jokowi didampingi ibu negara Iriana dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Istana Negara, 16 Oktober 2017.
(Dok. Biro Pers Istana)

 

Program

Dalam kampanyenya, Anies-Sandi menjanjikan beberapa program seperti memperluas fungsi Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar, membuka 200 ribu lapangan kerja baru dengan membangun dan mengaktifkan 44 pos pengembangan kewirausahawan, membangun sistem transportasi lebih terintegrasi, menghentikan reklamasi kawasan Teluk Jakarta, dan menutup Alexis yang kerap disebut sebagai kawasan prostitusi ilegal di Jakarta.

Salah seorang pendukung Anies-Sandiaga yang hadir di Balai Kota DKI Jakarta, Syarif, berharap keduanya bisa menepati janji yang diumbar saat kampanye.

"Kami tunggu," ujar Syarif.

Harapan sama dikatakan pendukung lain bernama Irma Aryani.

"Semoga amanah," pungkasnya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.