Angka COVID-19 Harian Indonesia Tembus Rekor dengan 8.369 Kasus

Satgas mengatakan kasus bertambah seiring turunnya kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Tia Asmara
2020.12.03
Jakarta
Angka COVID-19 Harian Indonesia Tembus Rekor dengan 8.369 Kasus Satgas mengatakan kasus bertambah seiring turunnya disiplinan masyarakat patuhi protokol kesehatan.
AFP

Indonesia mencatat rekor baru pada Kamis (3/12) dengan penambahan lebih dari 8.300 kasus COVID-19, sementara Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dinyatakan positif COVID-19, menambah panjang jajaran pejabat yang tertular virus tersebut.

Berdasarkan data satuan tugas penanganan COVID-19, pemerintah melaporkan penambahan 8.369 kasus dalam kurun waktu 24 jam terakhir, menjadikan akumulasi kasus di Indonesia mencapai 557.877.

Sementara angka kematian bertambah 156, sehingga korban jiwa secara nasional mencapai 17.355. Kemudian, pasien sembuh bertambah 3.673 orang sehingga total pasien sembuh menjadi 462.553.

Indonesia adalah negara dengan angka kematian dan kasus positif COVID-19 terbanyak di Asia Tenggara.  

“Ini adalah angka yang sangat besar yang tidak bisa ditolerir,” ujar juru bicara penanganan COVID-19 pemerintah, Wiku Adisasmito, dalam jumpa pers virtual di Jakarta.

Ia menyebut kenaikan kasus tertinggi dilaporkan provinsi Papua dengan 1.755 kasus, diikuti Jawa Barat (1.648) dan DKI Jakarta (1.153).

Meskipun demikian, ia mengakui beberapa daerah mencatat perbedaan data dengan pemerintah pusat seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan Papua.

“Sistem belum optimal untuk mengakomodasi laporan dan validasi dari tiap provinsi secara real time, seperti Papua yang melaporkan 1.755 kasus karena merupakan akumulasi dari 19 November hingga 3 Desember,” ujarnya.

Selain itu, alasan tingginya kasus per hari ini dikarenakan tingkat kedisiplinan masyarakat sejak minggu keempat November menurun. “Tren menunjukkan tingkat disiplin masyarakat terus menurun seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” ujar dia.

Beberapa lokasi dengan faktor kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan antara lain di restoran, kafe, dan tempat rekreasi.

“Kelalaian ini berdampak fatal. Jangan menunggu kasus menjadi tidak terkendali untuk menerapkan disiplin kepada diri sendiri,” tambahnya.  

Data menunjukkan hanya 57 persen masyarakat yang menggunakan masker, sementara yang menjaga jarak hanya 43 persen, ujarnya.

“Setidaknya dibutuhkan 75 persen orang memakai masker untuk menurunkan kasus,” tambahnya.

Ia menyimpulkan bahwa liburan panjang menjadi faktor utama yang membuat tingkat disiplin masyarakat berkurang.

“Jika masyarakat tidak memperdulikan hal ini maka kasus positif akan terus meningkat. Dan jika terus seperti ini maka sebanyak apapun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menampung lonjakan yang terjadi,” paparnya.  

Awal minggu ini, untuk mencegah penyebaran COVID-19, pemerintah telah mengumumkan pengurangan libur akhir tahun yang rencananya dari 24 Desember hingga 1 Januari 2021, kini terhitung hanya pada 24 - 25 Desember dan 31 Desember 2020 - 1 Januari 2021.

Pejabat terinfeksi

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah membenarkan kalau dirinya terinfeksi COVID-19. “Ya betul hasil PCR test saya positive COVID-19,” ujar Ida kepada BenarNews melalui pesan WhatsApp.

Terkait dengan kondisinya saat ini, ia memastikan bahwa dirinya tidak menujukkan gejala.

“Alhamdulillah kondisi fisik saya baik,” ujarnya.

“Sekarang saya melakukan isolasi untuk menghindari penularan,” kata dia.

Ida merupakan pejabat yang terakhir mengumumkan terinfeksi COVID-19. Sebelumnya. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dinyatakan positif pada 14 Maret 2020 lalu dan menjalani perawatan di RSPAD.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo juga dikonfirmasi positif COVID-19 namun tidak pernah ada pengumuman resmi darinya. Sedangkan, Menteri Agama Fachrul Razi  dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil swab test 17 September lalu.

Kondisi ketiganya berangsur pulih dan sudah bekerja seperti sedia kala.

Yang terbaru, Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya Ahmad Riza Patria juga dinyatakan positif COVID-19 karena tertular dari staf pribadi Riza yang positif dari klaster keluarganya. Saat ini keduanya sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. 

Wiku mengingatkan pejabat publik untuk berhati-hati dan tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. “Kepada seluruh pemimpin daerah agar tidak ragu menindak dan membubarkan kegiatan yang mengumpulkan massa,” ujarnya.

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan kenaikan kasus akan terus terjadi selama mobilitas masyarakat terus meningkat.

“Kedepannya pasti akan naik terus apalagi setelah libur panjang nanti, selama ada pergerakan orang pasti akan terus naik,” ujarnya.

Klaim rendah

Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Rabu mengulang kembali klaimnya bahwa penanganan pandemi oleh pemerintah semaikin membaik.

‘’Kerja keras tersebut mulai menunjukkan hasil dan sinyal positif. Alhamdulillah, laporan yang saya terima hari ini kasus COVID-19 di Indonesia lebih rendah dari rata-rata kasus di dunia,” ujar dia dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) seperti dikutip CNBC.

Menurut data, ujar Jokowi, persentasi kasus aktif di Indonesia berada di angka 12,72 persen sedangkan angka rata-rata dunia mencapai 28.04 persen. Kemudian, ujar dia, tingkat kesembuhan juga bertambah dengan angka 84.02 persen atau lebih tinggi dari rata-rata dunia di angka 69,56 persen.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.