Angka Harian COVID-19 Kembali Capai Rekor Tertinggi

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah mengajukan izin penggunaan darurat vaksin pada akhir 2020.
Tia Asmara
2020.11.13
Jakarta
201113_ID_Covid_1000.jpg Dua perempuan berjalan di pemakaman Pondok Ranggon yang kembali membuka lahan baru untuk mengakomodasi meningkatnya angka kematian akibat COVID-19 di Jakarta, 24 September 2020.
AFP

Diperbarui Jumat. 13 November 2020, 23:30 WIB

Angka harian COVID-19 kembali menembus rekor baru pada Jumat (13/11) dengan penambahan kasus 5.444 dalam kurun waktu 24 jam terakhir, setelah beberapa hari mengalami penurunan angka harian.

Satuan tugas penanganan COVID-19 pemerintah melaporkan dengan penambahan tersebut, total kasus positif yang terkonfirmasi berjumlah 457.735. Sementara angka kematian bertambah 104, sehingga korban jiwa secara nasional mencapai 15.037 orang.

“Kenaikan angka ini dapat terjadi karena beberapa hal baik karena lonjakan kasus infeksi, meningkatnya testing, atau akumulasi kasus yang baru terlaporkan dan tercatat,” ujar Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Wiku Adisasmito kepada BenarNews di Jakarta.

Sementara pasien sembuh bertambah 3.010 orang sehingga total pasien sembuh menjadi 385.094.

Kenaikan tertinggi terjadi di Jawa Tengah dengan penambahan kasus baru sebanyak 1.363 orang, diikuti propinsi DKI Jakarta (1.033), Jawa Barat (801) dan Kalimantan Timur (277).

“Beberapa daerah yang menunjukkan kenaikan kasus yang signifikan, seperti Jawa Tengah ini disebabkan karena testing yang meningkat sehingga terjadi lonjakan kasus konfirmasi yang tajam,” ujar dia.

Selama beberapa minggu terakhir, ujar dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan daerah untuk menggencarkan testing dan penelusuran.

“Kami terus menghimbau agar pemda meningkatkan jumlah testing secara masif, terutama setelah masa liburan panjang dan kejadian terkumpulnya massa dalam jumlah besar. Ini diperlukan untuk deteksi dan penanganan sedini mungkin,”ujarnya.

Ia menghimbau masyarakat untuk tidak lalai dalam menjalankan protokol kesehatan, yang dapat berkontribusi terhadap penambahan kasus.

“Jangan egois. Kita harus ingat bahwa jika kita membuat keramaian, kita akan membawa malapetaka di masa pandemi ini. Kerumunan akan mempersulit kita untuk melakukan jarak fisik dan jika kita tidak memakai masker maka resiko penularannya lebih besar,” ujar dia.

Dampak liburan panjang

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan angka COVID-19 yang kembali melonjak di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah liburan panjang akhir bulan Oktober.

“Liburan panjang membuat masalah karena itu jelas akan berdampak besar pada lonjakan kenaikan kasus harian. Naluri setiap orang ketika libur panjang adalah pulang kampung tidak bisa dihindari lagi bahkan dengan himbauan sudah tidak mempan,” ujar dia.

Menurut dia, seharusnya pemerintah menghapus liburan panjang dan cuti bersama di masa pandemi sebagai salah satu upaya untuk menekan kasus.

“Ini Kementerian Pariwisata malah menyuruh orang berwisata, semua dilonggarkan aturannya seperti tidak ada airport tax, harga tiket murah, banyak objek wisata baru dibuka, ini sama saja pemerintah mendorong orang untuk berpergian dan terlihat tidak serius menangani pandemi ini,” ujarnya.

Ia menilai, pemerintah tidak konsisten dalam menanggulangi pandemi. Sebab, tidak mungkin menyatukan pemulihan kesehatan dan ekonomi berjalan seiringan. “Jika ekonomi jalan, pasti kasus terus melonjak, ini tidak ada rem nya,” ujar dia.

“Belum lagi Pilkada di Desember dan liburan Natal dan tahun baru yang akan datang. Kasus akan diprediksi akan melonjak terus di semua wilayah di Indonesia karena memang pemerintah tidak benar-benar mencegah, tapi lebih mementingkan peningkatan ekonomi,” paparnya.

Berkumpulnya ribuan orang untuk menyambut kepulangan pendiri Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab pekan ini juga dikhawatirkan menimbulkan klaster penularan baru, kata Pandu.

Hari Jumat, ribuan orang, banyak di antaranya yang tidak memakai masker, mengikuti arak-arakan untuk menyambut kehadiran Rizieq di kawasan Puncak, Jawa Barat.

Vaksinasi

Sementara itu Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan dalam wawancara dengan Reuters bahwa pemerintah telah mengajukan izin penggunaan darurat vaksin pada akhir tahun 2020.

"Kami harapkan proses vaksinasi bisa dimulai akhir tahun ini menyusul serangkaian tes yang dilakukan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," kata Jokowi, seperti dikutip Reuters.

"Kami akan menekan kasus agar tetap flat dan kemudian kami akan menghalaunya dengan vaksin," kata Jokowi.

Juru Bicara Tim Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19, Rodman Tarigan, mengatakan Rabu bahwa uji coba tahap ketiga vaksin buatan perusahaan Cina, Sinovac, di Bandung berjalan sesuai target dengan saat ini berada pada masa monitoring setelah lebih dari seribu relawan menerima suntikan kedua.

Pemerintah telah menandatangani komitmen pembelian vaksin dari Sinovac, sebanyak 3 juta dosis yang akan dikirimkan secara bertahap pada November dan Desember 2020.

Pada Selasa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa harapan memiliki vaksin COVID-19 pada akhir tahun semakin nyata setelah uji klinis dari perusahaan farmasi Pfizer dan BioNtech menunjukkan efektivitas pencegahan hingga 90 persen.

Sementara itu pemerintah terus bekerja sama dengan sejumlah negara dalam merespons terpuruknya ekonomi di dalam negeri akibat COVID-19.

Pemerintah Australia, Kamis (12/11) memberikan pinjaman bilateral sebesar A$1,5 miliar (US $1.09 miliar) atau sekitar Rp15,3 triliun kepada Indonesia untuk penanganan pandemi COVID-19 dan pengelolaan fiskal negara yang terus tertekan hingga defisit 6,34 persen.

Sepanjang semester pertama tahun ini, pemerintah Indonesia setidaknya sudah menarik pinjaman multilateral dari lima lembaga internasional dengan nilai total US $1,8 miliar, termasuk dari Bank Dunia sebesar U.S.$300 juta dan Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar U.S.$500 juta.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.