Turis Asing Bisa Masuk Bali, Masa Karantina Pelaku Perjalanan Internasional Jadi Lima Hari

Pembukaan ditujukan untuk menghidupkan kembali ekonomi Bali yang dihantam pandemi.
Ronna Nirmala
2022.01.31
Jakarta
Turis Asing Bisa Masuk Bali, Masa Karantina Pelaku Perjalanan Internasional Jadi Lima Hari Seorang perempuan berjalan di area keberangkatan di Bandara Ngurah Rai, Bali ,5 Oktober 2021.
[AFP]

Bali akan mulai dibuka bagi turis asing dari seluruh negara mulai akhir pekan ini, sementara masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri dikurangi dari tujuh menjadi lima hari, demikian pejabat penanganan COVID-19 Indonesia pada Senin (31/1).

Kendati dibuka, pemerintah tetap memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan batas pengetatan yang disesuaikan tingkat penyebaran kasus positif masing-masing kabupaten atau kota di Jawa-Bali hingga 7 Februari 2022.

“Hari ini pemerintah menyampaikan bahwa akan membuka kembali pintu masuk internasional di Bali pada tanggal 4 Februari 2022,” kata Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Pandjaitan.

“Hal ini dimaksudkan untuk kembali menggencarkan ekonomi Bali yang sudah cukup terdampak akibat pandemi ini,” kata Luhut, sambal menambahkan bahwa pembukaan akan dilakukan secara bertahap.

Kendati demikian, untuk saat ini pintu kedatangan internasional Bali hanya diberlakukan bagi turis asing, sementara para pekerja migran Indonesia dari luar negeri diminta menggunakan pintu kedatangan di kota lainnya untuk menuju Bali, kata Luhut.

Adapun pelonggaran masa karantina menjadi lima hari akan berlaku sama, baik untuk turis asing maupun warga lokal yang datang dari luar negeri.

Kebijakan diambil dengan mempertimbangkan kasus sebaran varian baru COVID-19, Omicron, yang saat ini lebih didominasi oleh transmisi komunitas. Hal lainnya, kata Luhut, pemerintah melihat masa inkubasi Omicron yang berada di kisaran tiga hari dengan gejala yang lebih ringan ketimbang varian Delta.

“Pemerintah mengubah aturan karantina tujuh hari menjadi lima hari dengan catatan bahwa WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia wajib vaksinasi lengkap. Bagi WNI yang baru melakukan vaksinasi dosis pertama tetap harus menjalani masa karantina tujuh hari,” kata Luhut.

Oktober tahun lalu, pemerintah mengumumkan pembukaan pintu masuk internasional bagi turis dari 19 negara menuju Bali dan Kepulauan Riau. Beberapa negara tersebut adalah China, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, hingga Prancis.

Namun, kebijakan membuka pintu kedatangan internasional tersebut tidak serta-merta menggenjot pariwisata di sana. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama November 2021, Bali hanya kedatangan enam turis asing, naik tiga kali dari kedatangan bulan sebelumnya yang hanya dua orang.

Angka keterisian hotel di Bali sepanjang akhir tahun memang melonjak hingga 65 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya, namun, jumlah itu sebagian besarnya adalah turis domestik.

Juru Bicara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengaku tetap bersyukur dengan kenaikan angka okupansi hotel tersebut, tapi tetap berharap masih bisa ditingkatkan kembali pada tahun ini.

“Kita akan terus upayakan bagaimana supaya turis baik asing maupun domestik tertarik datang ke Bali lewat program-program kebudayaan atau pariwisata. Tapi, tentu kami tetap bersyukur adanya kenaikan itu,” kata Suryawijaya.

Bali dicanangkan sebagai lokasi pertemuan tingkat tinggi G20 yang pada tahun ini kepemimpinannya berada di tangan Indonesia. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 itu rencananya bakal berlangsung pada Oktober 2022.

Pemerintah sebelumnya telah menggelontorkan dana hingga Rp500 miliar untuk pembenahan infrastruktur di sana, termasuk membersihkan sampah-sampah pada hutan mangrove yang bakal menjadi salah satu objek wisata yang akan dipamerkan Presiden Joko “Jokowi” Widodo kepada para tamu negara.

Kematian Omicron jadi lima

Sementara itu, kasus kematian akibat Omicron pada Senin, telah mencapai lima orang dengan sebagian besarnya adalah pasien yang belum menerima suntikan vaksin lengkap, demikian kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Ia juga mengatakan, varian Omicron yang ditemukan di Indonesia juga banyak menyerang anak-anak ketimbang varian COVID-19 sebelumnya.

“Kebanyakan dari mereka lansia, dan kita identifikasi cukup mengejutkan, jumlahnya yang anak-anak,” kata Budi, tanpa menyebut detail berapa jumlah kasus yang terkonfirmasi positif pada anak-anak, “Kami sudah melihat dari kasus yang sedang dan berat yang membutuhkan oksigen.”

Sementara merujuk pada data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), sebaran varian Omicron di Indonesia telah mencapai 2.507 kasus.

"Jadi berdasarkan fakta itu, percepat vaksinasi, terutama untuk lansia dan anak-anak kita, lindungi mereka. Kewajiban kita untuk lindungi orang yang belum vaksin untuk segera segera divaksin," kata Budi dalam keterangan pers virtual, Senin.

Secara akumulasi, kasus positif COVID-19 pada Senin, telah mencapai 4.353.370 atau bertambah 10.185 kasus dalam satu hari. Angka kematian bertambah 17, menjadi 144.320 orang meninggal dunia sejak virus ini pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Maret 2020.

Sampai hari ini, jumlah vaksinasi dosis pertama telah mencakup 184,6 juta orang dari target sasaran 208,2 juta penduduk. Dari jumlah itu, 128 juta di antaranya telah menerima dosis kedua, dan 4,2 juta orang di antaranya sudah mendapat suntikan ketiga.

Menteri Luhut, dalam keterangan pers sama, mengatakan kasus harian virus COVID-19, yang juga dikontribusi oleh Omicron, bisa mencapai tiga kali lipat dibanding kasus harian dari varian Delta.

"Dari data tersebut kami analisa jumlah rawat inap di Indonesia dapat lebih tinggi dari Delta apabila kasus harian meningkat lebih dari tiga kali seperti tahun lalu, hampir 57 ribu. Bisa saja nanti tiga kali dari itu bila kita tidak berhati-hati,” katanya.

Pakar Epidemilogi dari Universitas Griffith di Australia, Dicky Budiman, menduga 97 persen dari total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang dilaporkan berasal dari varian Omicron. Hal itu bisa dilihat dari lonjakan kasus harian yang cukup signifikan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.

“Mayoritas tentu bisa kita katakan otomatis adalah Omicron, terutama di Jawa,” kata Dicky melalui pesan suara.

Dicky meminta masyarakat tidak menyepelekan Omicron yang memiliki gejala ringan seperti penderita influenza.

“Pesan dari keluarga Omicron ini adalah bahwa kalau kita memberikan dia ruang bersirkulasi, bisa terjadi varian BA.2 yang lainnya. Atau varian rekombinan misalnya dia kawin ini dengan Delta, dan ada di Indonesia ya bahaya, jadi kekhawatiran itu bisa saja terjadi,” kata Dicky.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan telah ada 1.539 perkantoran yang dikenakan sanksi penutupan sementara karena melanggar ketentuan PPKM seperti kapasitas maksimal pegawai yang boleh bekerja dari kantor.

Pada pekan sebelumnya, 90 sekolah dari tingkatan taman kanak-kanak hingga menengah atas di Jakarta juga ditutup, karena ditemukannya kasus penularan COVID-19 baik di antara pelajar maupun tenaga pendidiknya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.