Korban Tewas Kapal Karam di Sulawesi Jadi 63 Orang, 19 Masih Hilang

Keisyah Aprilia
2015.12.26
Palu
151225_ID_BOAT_620.jpg Tim gabungan SAR sedang mengevakuasi sejumlah mayat korban kapal Marina Baru yang karam ke sebuah kapal besar dalam operasi pencarian di perairan dekat Kota Kolaka, Sulawesi, 24 Desember.
AFP

Upaya pencarian para korban KM Marina Baru 25 yang karam di perairan Teluk Bone yang menghubungkan antara Perairan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Siwa, Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Sabtu masih terus dilakukan tim gabungan dan nelayan setempat.

Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Frans Barung Mangera yang dihubungi dari Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu pagi waktu setempat menjelaskan hingga Jumat 25 Desember, sebanyak 103 penumpang telah ditemukan dengan rincian 63 orang tewas dan 40 lainnya selamat.

Tim gabungan Search and Rescue (SAR) bersama TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan para nelayan tradisional hingga kini masih terus mencari 19 korban lainnya.

"Mereka yang meninggal dunia ditemukan terapung di beberapa perairan. Mulai dari perairan Kolaka Utara, Siwa, Palopo, Wotu, dan Malili," kata Frans kepada BeritaBenar.

Kepala Badan Search And Rescue Nasional (Kabasarnas) Makassar, Sulsel, Poki Azikin mengatakan, tim gabungan berhasil menemukan 23 korban terdiri dari 12 pria dan 11 perempuan dalam operasi pencarian sepanjang hari Kamis 24 Desember.

Menurut dia, ke-23 korban tersebut ditemukan di perairan Wotu, Malili, dan Kolaka Utara setelah tim gabungan mendapatkan informasi dari masyarakat pesisir tentang ada orang mengapung di lautan. Delapan dari 23 korban yang ditemukan tersebut sudah meninggal dunia saat ditemukan.

Poki menambahkan bahwa para korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Kolaka Utara untuk menjalani perawatan intensif karena kondisi mereka dalam keadaan lemas dan dehidrasi karena sudah hampir seminggu mengapung dalam laut.

Fokus pencarian

Kepala BPBD Wajo, Sulsel, Alamsyah yang dihubungi terpisah menyatakan hingga Sabtu tim gabungan SAR masih melakukan pencarian dan fokus di perairan Wotu.

Dia menambahkan bahwa fokus pencarian di perairan Wotu karena banyak laporan diterima oleh tim gabungan SAR bahwa warga pesisir dan nelayan setempat melihat para korban KM Marina yang terapung.

Menurut informasi dari masyarakat setempat, para nelayan terpaksa meninggalkan para korban di laut karena mereka tidak memiliki peralatan yang memadai untuk melakukan evakuasi mereka ke daratan. Apalagi ombak besar melanda kawasan itu.

"Dari laporan itu ada beberapa korban yang warga dan nelayan temukan. Kemudian mereka memberikan informasi ke kita. Makanya difokuskan ke sana, dan memang benar hari Kamis ada 23 korban ditemukan di sana. Olehnya tim gabungan kembali difokuskan ke Wotu," tutur Alamsyah.

Masih diselidiki

Sementara itu, Kepala Polres Wajo AKBP M. Guntur mengatakan bahwa hingga kini pihaknya bersama Polres Kolaka Utara masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab utama tenggelamnya KM Marina.

"Dugaan awal tenggelamnya KM Marina karena bak mesin pecah setelah dihantam cuaca buruk. Memang saat peristiwa tenggelamnya KM Marina cuaca lagi buruk, namun kita belum bisa langsung membenarkan itu sebelum ada hasil penyelidikannya," jelasnya saat dihubungi dari Palu.

Dia menambahkan bahwa Polda Sulselbar dan Polda Sultra telah menurunkan tim DVI Polri untuk membuka posko ante mortem di Kolaka Utara dan Siwa.

"Dua pos ante mortem kita juga masih mendata keluarga-keluarga korban. Ini juga sangat penting untuk mempermudah identifikasi korban yang ditemukan selamat maupun meninggal dunia," ujarnya.

Hingga Sabtu, posko ante mortem di Kolaka Utara dan Siwa sudah mencatat 69 data ante mortem keluarga korban KM Marina. Jumlah ini diperkirakan bertambah seiring banyaknya keluarga korban yang belum terdata.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa KM Marina Baru 2B tenggelan di perairan Teluk Bone, Sabtu 19 Desember, saat dalam perjalanan dari Kolaka Utara menuju Siwa. Kapal terbuat dari fiber mengangkut 122 orang terdiri dari 94 penumpang dewasa dan 18 anak-anak serta 10 anak buah kapal.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.