Kisah Keluarga Korban dan Korban Kapal Karam di Teluk Bone
2015.12.21
Palu
Musibah datang tanpa disangka-sangka. Inilah yang dialami seorang penumpang yang turut menjadi korban saat karamnya KM Marina Baru 2B di perairan Teluk Bone yang menghubungkan antara Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara dan Siwa, Sulawesi Selatan, Sabtu 19 Desember.
Salah seorang penumpang KM Marina yang belum diketahui kabarnya tersebut, bernama Pattola (50). Ia diketahui, menumpangi KM Marina hendak ke Siwa, Wajo, Sulawesi Selatan, untuk menghadiri prosesi pemakaman saudaranya yang meninggal dunia karena sakit di Desa Simpursia, Kecamatan Pammana.
Pattola sendiri berangkat dari Kolaka Utara menuju ke Siwa dengan menumpangi KM Marina. Namun hingga saat ini belum sampai ke tujuan dan dilaporkan hilang kontak. Ternyata ia turut hilang bersama korban lainnya dalam peristiwa KM Marina.
"Dalam perjalanan kami masih komunikasi lewat hand phone. Kami menanyakan sudah sampai di mana, tapi selang sejam saya hilang kontak dan mendapat berita kalau kapal yang ditumpangi Pattola tenggelam di tengah laut," kata keluarga Pattola, Sudirman saat dihubungi Berita Benar dari Palu, Sulawesi Tengah, Senin.
Dalam perbincangannya lewat telepon itu, Sudirman mengungkapkan bahwa Pattola memastikan akan tiba di kampung halaman atau rumah duka saudara kandungnya yang meninggal dunia di Simpursia pada pukul 16.30 WITA.
Namun setelah berangkat dari Kolaka Utara pukul 10.30 WITA sebelum dikabarkan hilang kontak pukul 14.00 WITA.
"Sabtu malam itu pemakaman sempat molor, karena keluarga menunggu kabar Pattola. Sebelumnya kita perkirakan Pattola bisa bersamaan tiba dengan jenazah saudara kandungnya yang dibawa dari Sulawesi Barat ke kampung di Simpursia," terang Sudirman.
Karena kabar Pattola tak kunjung ada hingga pukul 22.40 WITA, pihak keluarga memutuskan untuk tidak menunggu Pattola karena waktu sudah larut malam.
"Jenazah saudaranya terpaksa dikuburkan tanpa kehadiran Pattola. Tadinya Pattola ditunggu hingga jenazah saudaranya dimakamkan tapi karena kabar tak ada hingga pukul 22.40 WITA dan dari tim SAR pun belum ada kabar, sehingga diputuskan jenazah dikuburkan saja tanpa kehadiran Pattola. Keluarga sangat sedih dan sangat mengharapkan Pattola bisa ditemukan," tandas Sudirman.
Diselamatkan nelayan
Berbeda dengan Pattola, korban lainnya yang telah ditemukan dan selamat bernama Bertha (65). Ia masih sangat trauma atas musibah yang dialaminya. Bertha mengaku, setelah kapal tenggelam ia sempat terapung beberapa jam setelah sempat mengenakan pelampung badan yang ditemukannya di dek kapal.
Sebelum tenggelam, Bertha melihat cuaca tidak bersahabat, selain angin kencang juga gelombang yang cukup tinggi.
"Setelah beberapa jam terapung, saya diselamatkan nelayan baru dievakuasi ke daratan. Waktu itu badan saya sangat loyo sekali," ungkapnya saat dimintai keterangan dari Palu.
Saat terapung, ternyata Bertha tidak sendiri melainkan bersama empat cucunya, namun dia kehilangan tiga cucunya.
"Saat kapal mulai tenggelam saya sempat keluar dari kapal bersama empat cucuku. Namun, saya hanya bisa menyelamatkan salah satu cucu saya yang masih berumur 4 tahun. Tiga cucu saya lainnya, lepas karena arus laut cukup deras," tuturnya.
Hingga saat ini, Bertha masih menjalani perawatan di rumah sakit Siwa. Dia sangat berharap ketiga cucunya yang belum ditemukan bisa segera ditemukan.
"Saya masih sangat trauma, sangat bersyukur bisa selamat dan berharap cucu saya yang belum ditemukan bisa segera ditemukan selamat," harapnya.
Tiga korban baru ditemukan
Berdasarkan data terbaru di dua lokasi, yakni Kolaka Utara dan Siwa kembali ditemukan tiga korban selamat yang ditemukan nelayan terapung di tengah laut perairan Kolaka Utara.
"Identitas mereka belum kami dapat. Yang pasti mereka selamat dan sudah dievakuasi ke rumah sakit Kolaka Utara untuk menjalani perawatan," kata Kapolres Wajo, M Guntur saat dimintai keterangan terpisah melalui lewat sambungan telepon kepada BeritaBenar.
Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Kabasarnas) Makassar, Sulawesi Selatan, Poki Azikin mengatakan, saat ini percarian terus diperluas hingga ke seluruh wilayah perairan Teluk Bone. Bahkan, Basarnas sudah menurunkan dua kapal besar, empat perahu karet, dan satu helikopter.
Kapal Motor Marina Baru 2B memuat 122 orang. Sebelumnya dilaporkan 119 orang ada di kapal naas tersebut, namun kepala Basarnas Makassar menyatakan jumlah total adalah 122 orang, termasuk 18 penumpang anak, dan 10 orang ABK. Kapal itu sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara dengan tujuan Pelabuhan Bangsalae, Siwa.
Namun belum sampai di tujuan, kapal tersebut tenggelam akibat bak mesin pecah setelah menghalau cuaca buruk.
Setelah kembali ditemukan tiga korban lainnya hari Senin, jumlah korban selamat menjadi menjadi 42 orang. Tiga korban lain meninggal dunia. Hingga kini masih 77 korban lagi yang belum ditemukan. Pencarian dilanjutkan hari Selasa.