Malaysia Airlines: Indonesia Cekal Pemimpin Oposisi Kamboja

Imigrasi Indonesia menyangkal telah mencegah masuknya Sam Rainsy ke Indonesia.
Muzliza Mustafa
2019.11.13
Kuala Lumpur
191113-MY-Rainsy-1000FINAl.jpg Pemimpin oposisi Kamboja yang tengah diasingkan, Sam Rainsy, berbincang dengan wartawan setelah bertemu anggota Parlemen Malaysia di Kuala Lumpur, 12 November 2019.
Muzliza Mustafa/BeritaBenar

Tokoh oposisi Kamboja Sam Rainsy dipastikan dicekal masuk ke Indonesia hari Rabu waktu setempat, setelah kunjungannya ke Malaysia. Hal ini disampaikan maskapai penerbangan Malaysia Airlines dalam keterangan resminya. Rainsy sendiri tengah diasingkan oleh pemerintah Kamboja meski terus berupaya kembali ke negara asalnya untuk memperjuangkan reformasi demokrasi.

Rainsy dijadwalkan terbang dari Kuala Lumpur ke Jakarta dengan penerbangan Rabu sore, namun tercatat tidak naik pesawat tersebut.

Dalam sebuah cuitan di akun miliknya sekitar pukul 15.30 waktu setempat, Rainsy mengatakan dirinya dan dua anggota Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) tengah dalam perjalanan dari Malaysia menuju Indonesia dan diperkirakan tiba di Ibukota Jakarta dengan pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan 723 sekitar dua jam kemudian.

"Malaysia Airlines menolak penumpang yang dimaksud naik pesawat atas instruksi pemerintah Indonesia. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi otoritas berwenang," begitu pernyataan resmi yang disampaikan pihak maskapai yang disingkat MAS itu.

Pemerintah Indonesia memastikan bahwa Rainsy tidak berada di wilayah Indonesia, namun menyangkal telah mencekal tokoh oposisi pemerintah Kamboja itu.

"Tidak ada perintah mencekal pihak yang dimaksud. Setelah dicek pun, Sam Rainsy tidak ada di dalam wilayah Indonesia," kata Kasub. Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi, Sam Fernando, kepada BeritaBenar.

Ketika disodorkan pernyataan pihak Malaysia Airlines, Fernando hanya menjawab, "Kami tidak tahu. Dari pihak kami, itu saja yang bisa disampaikan."

Kepada Radio Free Asia, portal berita yang berafiliasi dengan BeritaBenar, Rainsy mengatakan dirinya ketinggalan pesawat. Namun ia enggan menjelaskan lebih lanjut.

"Kedatangan Saya ke Indonesia akan menjelaskan banyak hal tentang kesamaan visi kedua pihak," ujar Rainsy lewat sambungan telepon. Rainsy sendiri dijadwalkan berangkat dari Malaysia ke Indonesia Kamis pagi pukul 9 waktu setempat.

Sebelumnya, Rainsy berbincang dengan para wartawan di Kuala Lumpur setelah bertemu dengan sekitar 20 orang anggota perwakilan rakyat Malaysia di Gedung Parlemen negara itu.

"Di Malaysia, kami punya banyak kawan dan rekan-rekan yang memiliki pemikiran yang sama," ujar Rainsy usai pertemuan tertutupnya dengan para anggota perwakilan rakyat.

Ketika ditanyakan tentang status Rainsy, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah hanya berkilah, "Tidak tahu," dan enggan berkomentar lebih lanjut.

Rainsy, yang kini tinggal dalam pengasingan di Perancis, dan sejumlah pemimpin oposisi terus mencoba kembali ke tanah air mereka di Kamboja untuk memimpin gerakan restorasi demokrasi di negara itu.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyebut upaya tersebut adalah bentuk pemberontakan dan berjanji akan menangkap pemimpin oposisi tersebut begitu menginjakkan kaki kembali di Kamboja.

Upaya Rainsy untuk mencoba masuk ke Kamboja lewat Thailand akhir pekan lalu mampu digagalkan ketika perizinan dirinya naik pesawat Thai Airways dari Paris ditolak.

Dirinya lalu diizinkan masuk ke Malaysia, yang disebutnya sebagai "kesuksesan politik."

"Demokrasi akan berjaya. Demokrasi telah berjaya di Malaysia. Demokrasi pun akan hidup di Kamboja," tegasnya begitu tiba di Kuala Lumpur, Sabtu lalu.

Tia Asmara di Jakarta turut berkontribusi dalam laporan ini.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.