Banten Tolak Kekejian ISIS

Oleh Aditya Surya
2015.04.13
140413_ID_ADITYA_BANTEN_TOLAK_ISIS_VG_700.jpg Mantan juru bicara kepolisian nasional Boy Rafli Amar menunjuk pada gambar enam tersangka teroris yang tewas, saat konferensi pers di Jakarta pada tanggal 3 Januari 2014.
AFP

Melalui Front Masyarakat Banten Anti ISIS (F-MBAI), Masyarakat Banten, Jawa Barat menyuarakan kecaman terhadap kekejaman dan kekejian the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang bertentangan dengan ajaran Islam. Mereka akan meneruskan deklarasi ini ke tingkat nasional tanggal 30 September mendatang bertepatan dengan peringatan hari anti komunisme.

Penolakan bersama masyarakat Banten dinyatakan di depan Kantor Bupati tanggal 13 April dan dihadiri oleh ratusan masyarakat dan kelompok organisasi Islam termasuk MUI (Majelis Ulama Indonesia), NU (Nahdlatul Ulama) dan tokoh masyarakat setempat.

“Banten menentang ISIS, karena ISIS bukan mewakili Islam. ISIS mempermalukan Islam. Tindakan ISIS yang membunuh sesama umat bukanlah ajaran nabi Muhammad. Ajaran ISIS menyimpang dari kemurnian Islam,” kata tokoh masyarakat Provinsi Banten Mbai Mulya Syarif kepada BenarNews.

Mbai Mulya menyatakan deklarasi ini untuk menyatakan bahwa masyarakat Banten sepakat menolak ideologi ISIS.

“Supaya anak-anak muda tidak terperdaya dengan janji kosong ISIS. Kita berharap deklarasi ini bisa sambung menyambung diikuti oleh seluruh kota dan kabupaten lainnya ke seluruh penjuru Indonesia. Supaya setiap warga mendengar seruan ini,” katanya lanjut.

Mbai Mulya juga mengingatkan bahwa pendiri Indonesia adalah para ulama dan pemuda.

“Mereka mendirikan bangsa ini dengan menjunjung tinggi toleransi dan persatuan,” katanya lanjut.

Janji perubahan ekonomi adalah kosong

Tokoh pemuda Banten, Makmun Muzaki, mendorong setiap pemuda Banten agar berhati-hati dengan janji-janji ISIS.

"Kita pastikan bahwa deklarasi ini akan kita teruskan ke provinsi dan pemerintah pusat, untuk memastikan masyarakat Banten siap membela negara dengan memerangi ISIS di Tanah Air," katanya dalam orasi.

Dalam orasinya Makmun mengatakan janji perbaikan ekonomi bagi pengikut ISIS tidaklah benar.

"Semua itu hanya kebohongan semata, demi menarik dan merekrut masyarakat awam," katanya.

F-MBAI akan meneruskan proklamasi penolakan ISIS tanggal 30 September.

“Hari tersebut bertepatan dengan Gerakan 30 September. Momentum ini mengingatkan seluruh rakyat Indonesia ketika bersatu menolak ideologi komunisme yang tidak tepat bagi Indonesia,” katanya.

Pemuda harus dibentengi

Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah) Banten, Boy Rafli Amar, mengatakan bahwa pemuda Indonesia harus dibentengi dengan iman, takwa serta pengetahuan kuat tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa.

“Generasi muda hendaknya belajar dari sejarah. Bangsa kita dibangun dari jerih payah pemuda. Jadi kita harus memeliharanya bukan menghancurkannya. Tindakan ISIS membunuh, menghancurkan tempat sejarah dan budaya adalah kekejian. ISIS mempolitisasi Islam,” katanya kepada BenarNews.

Boy mengatakan ISIS tidak merepresentasikan kepemimpinan Islam.

“Tugas pemimpin adalah memberikan contoh yang baik kepada pengikutnya. Kita lihat sepak terjang ISIS, tidak ada keteladanan sama sekali,” katanya lanjut.

Ustad Hafidz Amrullah mengatakan ISIS harus diperangi dengan segala cara.

“Lewat sosial media, internet, buku, selebaran, majalah, dan lainnya. Ini untuk membantu setiap orang mengenal siapa ISIS sebenarnya. Masih banyak dari kita yang belum paham tentang ISIS dan Islam itu sendiri,” kata Hafidz kepada BenarNews.

Hafidz mendorong agar umat Islam saling membantu.

“Belajar Islam yang sesungguhnya. Islam yang benar, berani, beradab dan yang toleran,” katanya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.