Wilayah Pesisir Jakarta Kembali Kebanjiran
2020.01.10
Jakarta
Sejumlah wilayah pesisir di ibu kota kembali dilanda banjir kali ini akibat air pasang, setelah sebelumnya Jakarta dan daerah sekitarnya diterpa banjir besar pasca tingginya curah hujan di malam tahun baru yang merenggut setidaknya 67 jiwa dan mengakibatkan 92.000 warga mengungsi.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, hingga 2013 permukaan tanah di Jakarta sudah turun 40 meter dari asalnya.
Rata-rata setiap tahun terjadi penurunan 12 centimeter akibat 60 persen masyarakat Jakarta dan sekitarnya cenderung masih mempergunakan air tanah ketimbang air dari perusahaan air minum.
Hal tersebut membuat pesisir Jakarta rentan tergenang saat air laut pasang. Namun tidak semua daerah pesisir mengalami banjir saat air pasang karena setiap daerah memiliki ambang batas air yang berbeda, terlebih sudah terdapat tanggul laut raksasa yang dibangun pada 2014 untuk mengatasi naiknya air laut akibat penurunan tanah di Jakarta.
Di wilayah Muara Baru penurunan permukaan tanah terlihat dari bangunan yang sudah terendam air laut. Pada wilayah pemukiman padat Muara Angke yang tidak terdapat tanggul laut, saat air pasang pada 9 Januari menyebabnya banjir menggenangi sebagian pemukiman dengan tinggi mencapai 50 centimeter.
Akibat dari penurunan tanah bagi warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan pekerja kasar ini mengharuskan mereka harus merenovasi rumah dengan menambah tinggi bangunan atau menambah lantai semi permanen.