ASEAN kutuk pembunuhan 'puluhan' warga sipil dalam serangan udara Myanmar
2023.04.13
Jakarta
ASEAN pada Kamis (13/4) akhirnya mengutuk serangan udara oleh pasukan junta militer Myanmar di sebuah desa di wilayah Sagaing, Myanmar pekan ini yang menewaskan 130 orang.
Sebuah jet tempur menjatuhkan dua bom di Pa Zi Gyi, sebuah desa di Kota Kanbalu, dan dua helikopter serang Mi-35 memberondong tembakan kepada kerumunan dan membunuh para warga, kata saksi mata, setelah ratusan penduduk desa berkumpul untuk pembukaan kantor dalam sebuah upacara pada Selasa, Radio Free Asia (RFA) melaporkan.
Perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban tewas.
Aksi ini menjadi salah satu serangan paling mematikan yang dilancarkan junta terhadap warga sipil sejak militer Burma merebut kekuasaan dalam kudeta Februari 2021.
Indonesia, yang kini memegang Kursi Ketua ASEAN 2023, mengeluarkan pernyataan atas nama blok Asia Tenggara itu dua hari setelah PBB dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan mengecam serangan tersebut.
“ASEAN mengecam keras serangan udara yang dilaporkan baru-baru ini dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Myanmar di Desa Pa Zi Gyi, Kotapraja Kanbalu, Wilayah Sagaing Myanmar, yang merenggut nyawa setidaknya puluhan warga sipil,” jelas ASEAN dalam pernyataannya.
“Semua bentuk kekerasan harus segera diakhiri, terutama penggunaan kekerasan terhadap warga sipil,” sambung ASEAN.
“Ini akan menjadi satu-satunya cara untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi dialog nasional yang inklusif untuk menemukan solusi damai berkelanjutan di Myanmar.”
ASEAN, yang beranggotakan 10 negara termasuk Myanmar, beroperasi sebagian besar berdasarkan konsensus dan telah banyak dikritik karena gagal mengambil tindakan tegas terhadap junta Burma.
Militer telah melakukan serangan di tengah gejolak nasional dalam hampir dua tahun sejak kepala junta setuju untuk mengadopsi lima poin konsensus perdamaian yang disepakati para pemimpin ASEAN selama pertemuan puncak darurat pasca-kudeta.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Theo Litaay menolak berkomentar lebih jauh menanggapi pertanyaan BenarNews soal pernyataan ASEAN tersebut. “Bisa melalui Kementerian Luar Negeri,” ujarnya.
Sedangkan, juru bicara kementerian luar negeri Indonesia Teuku Faizasyah menyampaikan pernyataan ASEAN tersebut dikeluarkan tanpa diikuti dengan adanya sanksi.
“Sudah ada statement dari ketua ASEAN. Saya tidak ada mendengar hal (sanksi) tersebut,” ujar Faizasyah saat dikonfirmasi BenarNews.
“Sejauh ini saya belum mendengar action lainnya,” tambahnya terkait tindak lanjut ASEAN merespons serangan ini.
Deputi Direktur Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena mengatakan, ASEAN harus segara mendorong upaya baru yang lebih tegas demi menghentikan krisis hak asasi manusia di Myanmar.
"Pekan lalu Menteri Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa 'everything is on the right track so far' terkait upaya-upaya yang dilakukan Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini, termasuk dalam menangani isu Myanmar," kata Adiwena.
"Namun serangan udara yang dilakukan militer Myanmar beberapa hari kemudian seakan menunjukkan bahwa mereka tidak mengindahkan upaya yang sedang dilakukan ASEAN dan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023. Lima poin konsensus yang telah didorong selama ini jelas tidak dihiraukan oleh junta Myanmar."
Sulit menghitung jumlah korban
Para saksi mata di Sagaing mengatakan sulit untuk mengatakan berapa banyak orang yang tewas dalam serangan udara karena kondisi para mayat hancur lebur akibat bom dan tembakan senapan mesin.
Hingga Kamis, jumlah korban tewas meningkat menjadi 130 orang, menurut laporan RFA Burma yang mengutip informasi dari tim penyelamat relawan di desa tersebut. RFA adalah organisasi berita yang berafiliasi dengan BenarNews.
Di tengah pembantaian itu, militer mengerahkan helikopter pengintai, menempatkan pasukan di pinggiran Pa Zi Gyi, serta menghalangi upaya untuk mengumpulkan bagian tubuh dan membawa yang terluka untuk perawatan medis, kata penduduk.
Militer Burma mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam bahwa mereka telah menyerang Pa Zi Gyi karena anggota kelompok paramiliter Pasukan Pertahanan Rakyat anti-junta telah berkumpul di sana dan "melakukan aksi teroris" di daerah.
Wakil Menteri Penerangan Junta Mayor Jenderal Zaw Min Tun mengatakan kepada MRTV yang dikendalikan militer mereka yang tewas dalam serangan itu adalah anggota PDF – bukan warga sipil – dan sejumlah besar korban tewas akibat ledakan senjata pemberontak selama operasi.
Tetapi seorang pekerja penyelamat yang berbicara tanpa menyebut nama, dengan alasan keamanan, membantahnya.
Serangan di lokasi itu disengaja dan menyeluruh, dimulai dengan pengeboman jet tempur diikuti oleh helikopter yang memberondong daerah itu, kata sumber tersebut kepada RFA.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021, yang memicu protes massa dan perlawanan bersenjata. Lebih dari 3.200 warga sipil telah dibunuh oleh militer sejak saat itu, menurut perkiraan PBB.
Sejak April 2021, penguasa militer Myanmar telah mengabaikan lima poin konsensus perdamaian yang disetujui oleh Jenderal Senior Min Aung Hlaing, kepala junta Burma, dan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN pada KTT darurat di Jakarta.
Ketentuan dalam konsensus lima poin antara lain menyerukan diakhirinya kekerasan, dialog dengan semua pihak dan bantuan kemanusiaan.
Tria Dianti di Jakarta berkontribusi pada laporan ini.