Perayaan terbesar warga Tionghoa ini diyakini membawa keberuntungan.
Tradisi mencuci keris sebagai perlambang syukur.
Ritual ini bukan sekadar membersihkan mayat dan memakaikan baju baru, tapi juga mencerminkan pentingnya hubungan keluarga.
Sebagian warga tetap memilih mengungsi ke bukit-bukit walaupun otoritas sudah memastikan tidak ada potensi tsunami.