Basarnas: Hampir 6.500 warga mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang

BMKG meminta masyarakat untuk waspada terhadap gelombang tinggi dan potensi tsunami.
Pizaro Gozali Idrus
2024.05.01
Jakarta
Basarnas: Hampir 6.500 warga mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang Gunung Ruang di Sulawesi Utara mengeluarkan materi vulkanis ketika meletus pada Rabu, 1 Mei 2024.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi via AP

Hampir 6.500 warga telah mengungsi akibat letusan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, yang menyebabkan penutupan bandar udara dan pemadaman listrik, kata tim penyelamat pada Rabu (1/5).

Humas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Feri Aryanto menyatakan para warga yang terdampak dan mengungsi antara lain berasal dari Kabupaten Minahasa Utara (208 orang) dan Kabupaten Kepulauan Sitaro (6.267).

“Ini data yang mengungsi per jam 10.00 pagi tadi yang berasal dari empat kecamatan di dua kabupaten,” ujar Feri kepada BenarNews.

Feri menambahkan sampai saat ini masyarakat di Pulau Tagulandang masih terpencar.

“Sebagian warga berada di kebun dan sebagian berada di pos pengungsi yang sudah ada,” ujarnya.

Menurut Feri, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado hingga saat ini masih ditutup karena status Gunung Ruang masih berada pada level tertinggi, atau awas.

Berdasarkan laporan, Feri mengatakan ada tiga kali letusan dengan tinggi 800-1.500 meter dengan warna asap kelabu dan hitam.

“Gunung Ruang masih erupsi, durasi kurang lebih sepuluh menit,” jelasnya.

Feri juga mengonfirmasi laporan bahwa telah terjadi pemadaman listrik di Pulau Tagulandang, yang berdekatan dengan Ruang, sejak Selasa.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada 19 April juga telah merilis dampak letusan Gunung Ruang bagi dunia penerbangan sesaat setelah gunung api itu meletus dua hari sebelumnya.

Saat itu, BMKG meminta otoritas penerbangan waspada terhadap dampak abu vulkanis yang dapat membahayakan penerbangan di sekitar kawasan terdampak.

Feri mengatakan proses evakuasi hingga kini masih berlangsung dan setidaknya sudah 109 orang, termasuk 32 anak-anak, dari sejumlah desa terdampak di Kabupaten Kepulauan Sitaro telah dievakuasi oleh Basarnas, ke Pelabuhan Munte, Kabupaten Minahasa Utara.

“Basarnas akan terus melakukan evakuasi untuk masyarakat yang terdampak di area radius 7 kilometer,” ujarnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan peningkatan status gunung api itu berdasarkan pengamatan di mana jumlah kejadian gempa vulkanis dalam dan dangkal meningkat secara signifikan pada Minggu (29/4) yang disertai visual embusan asap kawah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sekitar 12 ribu orang akan dievakuasi dari radius 7 kilometer dari Gunung Ruang. Jarak aman erupsi ini diperluas dari sebelumnya 6 kilometer akibat letusan yang terjadi dua pekan lalu.

"BNPB sudah mengestimasi populasi penduduk yang harus kita evaluasi itu lebih kurang 11 ribu hingga 12 ribu jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Selasa (30/4).

AP24122027078104.jpg
Gunung Ruang di Sulawesi Utara mengeluarkan materi vulkanis ketika meletus pada Selasa, 30 April 2024. [Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi via AP]

Waspada tsunami


Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono meminta masyarakat untuk waspada adanya gelombang tinggi hingga potensi tsunami akibat letusan.

“Semua gunung api yang di laut itu kalau erupsi besar dapat memicu tsunami,” ujar Daryono kepada BenarNews.

Menurut dia, ada tiga hal yang dapat menimbulkan tsunami akibat erupsi. Pertama, material panas masuk ke tempat dingin. Kedua, awan panas yang menyentuh air laut. Ketiga, reruntuhan besar yang memecah gunung.

“Limpahan material dari Gunung Ruang yang jatuh ke laut bisa menimbulkan gelombang tinggi,” ujar dia.

Namun Daryono mengatakan potensi tsunami masih kecil lantaran kawah Gunung Ruang berada di atas air.

“Kalau kawahnya ada di bawah permukaan air, itu bisa menyebabkan tsunami,” jelas dia.

Gunung Ruang berjarak sekitar 100 kilometer dari Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara. Pihak berwenang menurunkan statusnya ke level 3 (siaga) pada pekan lalu sebelum menaikkannya lagi ke level 4 (awas) pada Selasa.

Indonesia terletak di kawasan yang disebut "Cincin Api Pasifik", sebuah kawasan dengan aktivitas seismik tinggi yang menjadi tempat bertemunya beberapa lempeng tektonik.

Unicef, dalam situsnya, mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara yang rawan bencana, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami.

Menurut BNPB, secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.