Pengamanan meningkat pasca ledakan di ITC Depok
2015.02.26
Bomb meledak di pusat perbelanjaan ITC di jalan Morgada Raya, Depok, Jawa Barat tanggal 23 Feb. malam. Antara News melaporkan detail kejadian, ledakan terjadi di lantai 2, di tempat permainan anak Mezzanine.
Saksi mata mengatakan ledakan tersebut tidak berarti, sejauh ini Antara News melaporkan tidak ada korban. Juru bicara Polda Metro Jaya, Rikwanto, mengatakan bahwa Tim Gegana mengambil barang bukti berupa kardus yang didalamnya terdapat bahan peledak untuk investigasi.
Petugas keamanan segera mengamankan ITC. “Kami sedang meneliti rekaman dari delapan CCTV di ITC,” Rikwanto menambahkan.
Analisa pakar
Publicapos memberikan analisa dari pengamat lokal kontra terorisme, Harits Abu Ulya.
“Letupan kecil ini bisa lahirkan efek opini dan persepsi publik bahwa teroris jaringan Poso atau lainnya masih eksis karenanya butuh Kapolri yang handal untuk mengurus terorisme," kata Harits.
Analisa Harits menggarisbawahi bahwa ledakan ini terkait erat dengan pemilihan calon wakil Kapolri Badrodin Haiti (BH) yang di duduga kuat telah melanggar hak asasi manusia (HAM). Badrodin, yang ketika itu menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah bersama Densus 88 telah menyerang warga sipil di Tanah Runtuh, Poso, Sulawesi Tengah tahun 2007.
Presiden Joko Widodo sedang berupaya memilih calon wakil Kapolri yang handal, setelah calon sebelumnya, Budi Gunawan, dibatalkan tanggal 18 Febuari lalu. Budi terjerat kasus korupsi ketika menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir (Karobinkar) dan Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003-2006.
Jakarta Post memberikan analisis kejadian dengan sudut pandang yang berbeda dengan mengutip pakar terorisme, Al Chaidar. Ia mengatakan meskipun ledakan di ITC berskala kecil, ancaman serupa akan terus terjadi. Al Chaidar menduga perakit bomb adalah anggota kelompok militan Abu Roban.
Depok yang terletak di pinggiran kota Jakarta terkenal sebagai daerah yang rawan terorisme karena banyaknya anggota militan yang beroperasi di daerah tersebut.
“Kelompok ini tidak mempunyai kapasitas membuat bomb berskala besar…tujuan peledakan adalah untuk meneror warga,” kata Al Chaidar.
Al Chaidar yang juga mantan anggota organisasi Islam radikal, Negara Islam Indonesia (NII), menambahkan kelompok Abu Roban menjalankan aksi yang sama dari waktu ke waktu. Di tahun 2011 kelompok ini meledakkan bomb di sebuah gereja di Surakarta dan melakukan bomb bunuh diri di markas polisi Poso di tahun 2013.
Sementara itu Portal Berita.com menyoroti upaya pemerintah lokal di Depok.
“Depok masih tetap aman,” kata Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail di Balai Kota (24 Feb).
Pasca ledakan polisi mengaman semua pusat perbelanjaan di kota tersebut. Nur menghimbau agar turis lokal dan manca negara tetap tenang dan membantu pemerintah mengamankan kota dengan cara melaporkan segala tindakan yang mencurigakan.
Terlepas adanya motif politik atau terorisme, ancaman bomb seperti ini sangat mengkuatirkan. Indonesia masih terus berjuang melawan terorisme. Beberapa ledakan bomb yang terjadi di Bali tahun 2002 telah menewaskan 202 orang termasuk turis mancanegara. Berikutnya ledakan bomb di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta telah menewaskan tujuh orang dan ratusan terluka parah.