Desa terkubur di Sulawesi Tengah

Empat tahun lebih telah berlalu sejak tsunami Palu, sejumlah penduduk masih bertahan hidup di desa Bangga yang terkubur karena banjir bandang yang kerap datang.
Taufan Bustan
2023.01.27
Desa Bangga, Sulawesi Tengah
Desa terkubur di Sulawesi Tengah Plang tanda jalur evakuasi jika terjadi bencana alam terpampang di pemukiman penduduk yang terkubur lumpur bercampur pasir dan sudah mengering di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu [15/1/2023).
[Taufan Bustan/BenarNews]

Gempa dan tsunami berkekuatan magnitude 7,4 pada September 2018 di Palu, menyisakan bencana lainnya bagi Desa Bangga, di Kabupaten Sigi, yang berbatasan dengan Palu di Sulawesi Tengah. Banjir bandang beruntun terjadi sejak 2019 dan menghilangkan beberapa desa karena tertimbun material. Wilayah dengan 1.866 jiwa dari 590 kepala keluarga ini, kini sebagian besar rata dengan tanah berpasir. Sejumlah penduduk enggan untuk meninggalkan wilayah tersebut, walaupun pemerintah menginstruksikan mereka pindah ke hunian baru untuk keselamatan. Namun sebagian penduduk mengakui mereka tidak pernah mendapat hunian yang dijanjikan tersebut, dan akan pindah jika memang betul ada rumah tetap untuk mereka.

Dua warga berjalan di depan masjid Bangga yang tertimbun lumpur kering di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, 15 Januari 2023. Bangunan masjid yang tersisa ini rencananya tahun ini akan dirobohkan lalu didiirikan kembali oleh pemerintah desa sehingga bisa dioperasikan lagi sebagai tempat ibadah. [Taufan Bustan/BenarNews]
Dua warga berjalan di depan masjid Bangga yang tertimbun lumpur kering di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, 15 Januari 2023. Bangunan masjid yang tersisa ini rencananya tahun ini akan dirobohkan lalu didiirikan kembali oleh pemerintah desa sehingga bisa dioperasikan lagi sebagai tempat ibadah. [Taufan Bustan/BenarNews]

Arifin, seorang warga setempat, duduk di atas sepeda motor dengan latar belakang rumahnya yang menyisakan setengah bangunan akibat terkubur material banjir berupa lumpur bercampur pasir yang telah mengering di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, 15 Januari 2023. Sebanyak 590 rumah warga dengan rincian 300 rumah di Dusun 1 dan 290 rumah di Dusun 2 terkubur pasca banjir bandang yang terjadi pada 2019. Dalam musibah itu, satu korban meninggal dunia. [Taufan Bustan/BenarNews]
Arifin, seorang warga setempat, duduk di atas sepeda motor dengan latar belakang rumahnya yang menyisakan setengah bangunan akibat terkubur material banjir berupa lumpur bercampur pasir yang telah mengering di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, 15 Januari 2023. Sebanyak 590 rumah warga dengan rincian 300 rumah di Dusun 1 dan 290 rumah di Dusun 2 terkubur pasca banjir bandang yang terjadi pada 2019. Dalam musibah itu, satu korban meninggal dunia. [Taufan Bustan/BenarNews]

Seorang warga berada di dekat sisa bangunan rumah yang tertimbun lumpur bercampur pasir di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu [15/1/2023). Pangkal bencana yang mengubur rumah-rumah warga di kampung ini adalah guguran material gunung berupa lumpur dan pasir di sekitar hulu sungai yang berjarak tidak jauh dari perkampungan saat hujan. Selain itu dampak dari pembalakan liar di hutan pegunungan memperparah bencana, karena material kayu gelondongan terbawa air bah ke pemukiman penduduk. [Taufan Bustan/BenarNews]
Seorang warga berada di dekat sisa bangunan rumah yang tertimbun lumpur bercampur pasir di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu [15/1/2023). Pangkal bencana yang mengubur rumah-rumah warga di kampung ini adalah guguran material gunung berupa lumpur dan pasir di sekitar hulu sungai yang berjarak tidak jauh dari perkampungan saat hujan. Selain itu dampak dari pembalakan liar di hutan pegunungan memperparah bencana, karena material kayu gelondongan terbawa air bah ke pemukiman penduduk. [Taufan Bustan/BenarNews]

Warga mengendarai sepeda motor melintas di depan rumah yang tertimbun lumpur di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu [15/1/2023). Pemerintah desa bersama pemerintah kabupaten berencana merevitalisasi perkampungan bekas bencana alam ini dengan menjadikan pusat ekonomi baru dan obyek wisata. Di mana, sepanjang jalan poros Bangga – Pakuli, sebuah desa lainnya di Sigi ini akan dibangun pusat jajanan rakyat seusai pengaspalan kembali dilakukan. [Taufan Bustan/BenarNews]
Warga mengendarai sepeda motor melintas di depan rumah yang tertimbun lumpur di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu [15/1/2023). Pemerintah desa bersama pemerintah kabupaten berencana merevitalisasi perkampungan bekas bencana alam ini dengan menjadikan pusat ekonomi baru dan obyek wisata. Di mana, sepanjang jalan poros Bangga – Pakuli, sebuah desa lainnya di Sigi ini akan dibangun pusat jajanan rakyat seusai pengaspalan kembali dilakukan. [Taufan Bustan/BenarNews]

Sebuah mobil bak terbuka melintas di pemukiman penduduk yang terkubur lumpur bercampur pasir dan sudah mengering di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu [15/1/2023). Sesuai rencana, tahun ini pemerintah desa bersama pemerintah kabupaten akan membongkar seluruh sisa bangunan rumah yang tertimbun material banjir di kampung ini. Ketika pembongkaran selesai, warga diimbau untuk tidak membangun kembali di atas lahannya dan pindah bermukim di hunian tetap yang akan dibangun pemerintah di arah pegunungan desa. [Taufan Bustan/BenarNews]
Sebuah mobil bak terbuka melintas di pemukiman penduduk yang terkubur lumpur bercampur pasir dan sudah mengering di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu [15/1/2023). Sesuai rencana, tahun ini pemerintah desa bersama pemerintah kabupaten akan membongkar seluruh sisa bangunan rumah yang tertimbun material banjir di kampung ini. Ketika pembongkaran selesai, warga diimbau untuk tidak membangun kembali di atas lahannya dan pindah bermukim di hunian tetap yang akan dibangun pemerintah di arah pegunungan desa. [Taufan Bustan/BenarNews]

Seorang perempuan separuh baya memacul lumpur bercampur pasir yang sudah mengering dan mengubur ruang tamu rumahnya untuk ditanami ubi di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu [15/1/2023). Sebagian warga memanfaatkan lumpur bercampur pasir yang menimbun rumah mereka sebagai lahan pertanian baru dengan menanam berbagai sayuran untuk dikonsumsi sendiri. [Taufan Bustan/BenarNews]
Seorang perempuan separuh baya memacul lumpur bercampur pasir yang sudah mengering dan mengubur ruang tamu rumahnya untuk ditanami ubi di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu [15/1/2023). Sebagian warga memanfaatkan lumpur bercampur pasir yang menimbun rumah mereka sebagai lahan pertanian baru dengan menanam berbagai sayuran untuk dikonsumsi sendiri. [Taufan Bustan/BenarNews]

Tiga warga berada di depan hunian sementara yang dibangun pemerintah kerjasama dengan pendonor di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin [16/1/2023). Ada 290 kepala keluarga warga Dusun 2 sudah tiga tahun tinggal di hunian sementara ini. Mereka dilarang kembali ke bekas rumahnya yang terkubur karena kawasannya sudan ditetapkan sebagai zona berbahaya untuk ditinggali oleh pemerintah. Kini, mereka berharap hunian tetap yang dijanjikan pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kabupaten segera dibangun tahun ini. [Taufan Bustan/BenarNews]
Tiga warga berada di depan hunian sementara yang dibangun pemerintah kerjasama dengan pendonor di Dusun 2, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin [16/1/2023). Ada 290 kepala keluarga warga Dusun 2 sudah tiga tahun tinggal di hunian sementara ini. Mereka dilarang kembali ke bekas rumahnya yang terkubur karena kawasannya sudan ditetapkan sebagai zona berbahaya untuk ditinggali oleh pemerintah. Kini, mereka berharap hunian tetap yang dijanjikan pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kabupaten segera dibangun tahun ini. [Taufan Bustan/BenarNews]

Warga membawa mobil bak terbuka melintas di atas jembatan Desa Rogo yang hancur dan belum dibangun kembali oleh pemerintah pasca dihantam banjir di Dusun 1, Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Senin [16/1/2023). Selain berharap dibangunkan hunian tetap, warga Desa Rogo juga berharap pemerintah dapat memperbaiki fasilitas umum berupa jalan dan jembatan di desa tersebut. [Taufan Bustan/BenarNews]
Warga membawa mobil bak terbuka melintas di atas jembatan Desa Rogo yang hancur dan belum dibangun kembali oleh pemerintah pasca dihantam banjir di Dusun 1, Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Senin [16/1/2023). Selain berharap dibangunkan hunian tetap, warga Desa Rogo juga berharap pemerintah dapat memperbaiki fasilitas umum berupa jalan dan jembatan di desa tersebut. [Taufan Bustan/BenarNews]

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.