Indonesia kecam perusakan bantuan kemanusiaan oleh warga Israel
2024.05.16
Jakarta
Pemerintah Indonesia pada Kamis mengecam blokade dan perusakan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza oleh sejumlah orang Israel di tengah tekanan dunia internasional untuk membuka akses bantuan sebesar-besarnya ke Palestina.
Dalam video berdurasi sekitar 20 detik yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah warga Israel pada Senin mencegat truk bantuan menuju Gaza, lalu membanting, menginjak dan melempar paket makanan, termasuk paket-paket mi instan yang populer di Indonesia, ke jalan hingga berserakan.
“Indonesia mengutuk keras blokade dan perusakan yang dilakukan oleh warga sipil Israel terhadap bantuan kemanusian dari masyarakat internasional bagi warga Gaza,” kata Lalu Muhammad Iqbal, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kamis (16/5).
“Semua bantuan dari berbagai negara bercampur setelah diterima oleh organisasi kemanusian yang beroperasi di sana,” lanjut Iqbal.
Dia mengatakan pembiaran yang dilakukan oleh aparat keamanan Israel membuktikan posisi negara zionis tersebut terus mencoba menghalangi dengan berbagai cara penyaluran bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
“Tindakan tersebut seharusnya ditindak dengan tegas dan dipastikan tidak terulang lagi,” ujar Iqbal, menambahkan bahwa jaminan kelancaran bantuan kemanusiaan sangat penting.
“Dewan Keamanan harus memastikan jaminan dari Israel bagi kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan, guna mencegah memburuknya bencana kemanusiaan di Gaza,” tambahnya.
Aksi tersebut terjadi setelah otoritas Israel berjanji untuk membuka akses bagi bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung di Gaza, Palestina.
“Kami di sini untuk mengadang, dan kali ini kami berhasil untuk menghancurkan semua makanan yang akan dikirimkan ke Hamas,” kata aktivis Israel, Hana Giat, mengutip video yang ditayangkan sejumlah media.
Hamas, akronim dari nama resminya, Harakat al-Muqawama al-Islamiya, adalah gerakan politik dan militer Islam Sunni Palestina yang memerintah Jalur Gaza yang diduduki Israel sejak 2007.
Pada 7 Oktober 2023 kelompok militan Hamas melancarkan serangan ke wilayah Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya, sebagian masih ditawan sampai sekarang.
Israel membalasnya dengan mengebom Gaza dan melancarkan invasi miliiter yang tak berhenti hingga kini, yang menurut pejabat Palestina telah menewaskan 35.000 warganya dan lebih dari 77 ribu korban sipil lainnya terluka.
“Tidak boleh ada makanan yang sampai ke Gaza, sampai semua sandera dibebaskan,” kata Giat dalam video tersebut.
Menanggapi insiden tersebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan contoh serangan Israel yang ditujukan kepada rakyat Palestina.
“Ini bertentangan dengan (prinsip) perdamaian, dan aktivitas mereka menunjukkan hal itu,” kata Al-Shun kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Al-Shun mengatakan bahwa tak hanya bantuan kemanusiaan dan obat-obatan, Israel juga menghancurkan rumah sakit, sekolah, gereja dan situs bersejarah.
“Dan itu semua dilakukan oleh tentara IDF (Israel Defense Forces), masyarakat dan bahkan pemerintah Israel. Bayangkan bagaimana menurut Anda?” tanya Al-Shun.
Ini adalah pilihan mereka, dan menjadi kebijakan mereka untuk menghancurkan setiap mimpi masyarakat Palestina di wilayah itu,” ujarnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel menegaskan bahwa bantuan tidak boleh diintervensi. “Kami telah menyampaikan insiden ini kepada pemerintah Israel dan kami berharap mereka mengambil tindakan yang pantas,” kata dia seperti dikutip AFP.
Dilansir Reuters, Amerika Serikat sebagai pemasok senjata utama ke Israel telah berulang kali memperingatkan negara Yahudi tersebut agar tidak melakukan serangan darat ke kota Rafah, yang terletak di ujung selatan Gaza.
Presiden AS Joe Biden bahkan mengancam akan menghentikan pasokan senjata ke Israel jika Tel Aviv meneruskan serangan berskala besar ke Rafah, yang selama ini menjadi tempat sekitar 1,4 juta warga Palestina berlindung.
Namun pesan tersebut tidak dipatuhi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bersikeras terus melancarkan serangan ke Rafah, yang dinilai menjadi tempat tentara Hamas berlindung.