Tiga Jemaah Haji Indonesia Tewas Terinjak-Injak di Mina

Ismira Lutfia Tisnadibrata
2015.09.24
Jakarta
150924-SA-SEA-stampede-1000.jpg Petugas darurat Arab Saudi dan sejumlah jemaah haji berdiri di dekat para korban tewas akibat terinjak-injak di Mina, 24 September 2015
AFP

Tiga jemaaah haji Indonesia meninggal dunia dalam insiden terinjak-injak ketika sedang melakukan ritual terakhir dalam ibadah haji di Mina, Arab Saudi yang menewaskan paling tidak 717 orang pada Kamis pagi, 24 September.

Menteri Agama Lukman Saifuddin memastikan bahwa tiga jemaah haji dari Indonesia tewas, namun baru dua orang yang sudah diketahui identitasnya.

“Hingga saat ini, korban wafat warga negara Indonesia ada dua jemaah, ditambah satu yang identitasnya masih ditelusuri,” tulis Lukman seusai mengunjungi Rumah Sakit Al Jisr di Mina melalui akun Twitternya.

Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan paling tidak 863 jemaah haji dari berbagai negara mengalami luka-luka, ketika para jemaah haji akan melakukan lempar jumroh Aqabah.

Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia di Luar Negeri mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Riyadh, Sunarko, hingga pukul 16 waktu setempat, kedua warga negara Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam musibah di Mina tersebut sudah dapat diidentifikasi.

Korban pertama adalah Hamid Atuwi, seorang jemaah laki-laki asal Surabaya, Jawa Timur dan korban kedua adalah Saiyah, seorang jemaah perempuan asal Batam, Kepulauan Riau, sedangkan korban ketiga adalah seorang jemaah laki laki.

Iqbal mengatakan bahwa Sunarko, Menteri Agama Lukman Saifuddin dan seorang pejabat dari Kementerian Agama telah mengunjungi Rumah Sakit Al Jisr di Mina untuk mengetahui situasi para korban.

“Kami belum dapat mengetahui namanya, karena tidak ada gelang identitas di tangannya, namun diketahui korban berasal dari Probolinggo,” ujar Iqbal kepada BeritaBenar.

Satu jemaah Indonesia luka serius

Seorang lagi jemaah haji Indonesia mengalami luka-luka serius dalam insiden desak-desakan yang menurut Kementrian Agama terjadi pada pukul 7.30 pagi waktu setempat itu.

Iqbal mengatakan bahwa jemaah Indonesia yang terluka tersebut sedang dirawat di Rumah Sakit Annur di Mekkah.

Arsyad Hidayat, kepala kantor Kementerian Agama di daerah kerja Mekkah mengatakan dalam siaran pers kementerian bahwa insiden tersebut terjadi di Jalan Arab 204 namun jalan tersebut bukan merupakan jalur yang biasa dilalui oleh jamaah haji Indonesia untuk mencapai Mina.

Arsyad mengatakan jemaah haji Indonesia biasa menggunakan Jalan King Fahd yang berada di sebelah kanan Jalan Arab 204. Jemaah haji Indonesia tersebar di 52 maktab yang sebagian besar berada di Harratul Lisan, Mina dan sisanya di Mina Jadid.

“Jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan Muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak,” ujar Arsyad.

Sementara itu televisi El-Ekhbariya yang bermarkas di Riyadh melaporkan, Menteri Kesehatan Arab Saudi Khaled al-Falih menuding para jemaah haji yang tidak disiplin dengan jadwal melempar jumroh sebagai penyebab tragedi tersebut.

Insiden mematikan ini merupakan insiden kedua yang terjadi di musim ibadah haji tahun ini. Pada tanggal 11 September lalu sebuah alat derek raksasa roboh di Masjidil Haram dan menewaskan 109 orang, 11 diantaranya jemaah haji dari Indonesia.

Musibah di Mina ini terjadi disaat umat Islam di seluruh dunia sedang merayakan Idul Adha.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.