250.000 Personel Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru

Pengamat terorisme mengatakan saat ini yang harus diwaspadai potensi serangan dari kelompok cadangan yang disebut sebagai sel tidur.
Nisita Kirana Pratiwi
2017.12.21
Jakarta
171221-ID-christmas-620.jpg Sejumlah polisi menaiki kuda saat mengikuti apel gelar pasukan Operasi Lilin 2017 di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis, 21 Desember 2017.
Nisita Kirana Pratiwi/BeritaBenar

Ribuan aparat gabungan TNI/Polri dan Satpol PP mengikuti apel kesiapan Operasi Lilin 2017 di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis, 21 Desember 2017, dalam rangka mengamankan perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan jumlah personel yang dikerahkan tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 155.000 orang. Total sekitar 250.000 personel di seluruh Indonesia akan mengamankan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

"Ini jumlah yang cukup besar dibanding tahun lalu," kata Tito setelah menghadiri gelar pasukan Operasi Lilin 2017.

Dari 250 ribu personel itu, polisi mengerahkan sekitar 100.000 personel, TNI mencapai 80.000 prajurit dan sisanya dari Satpol PP, dinas terkait serta organisasi massa dan lainnya yang mencapai 70.000 orang.

Saat ditanya apakah penambahan personel yang cukup signifikan dibanding tahun lalu terkait dengan ancaman teror, Tito membantahnya.

"Ini relatif bertambah karena adanya problem masalah cuaca," ujarnya.

Mengenai potensi ancaman serangan teroris, menurut Tito, pihaknya belum menerima informasi akan ada aksi teror menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

"Memang belum terdeteksi ancaman serangan teror dari kelompok teroris. Tapi kita tidak boleh anggap remeh dan lengah, mereka akan menggunakan cara dengan bergerak sendiri atau lone wolf," tuturnya.

Tito menjelaskan, aksi lone wolf itu bisa terjadi di negara mana saja, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.

"Lone wolf adalah mereka yang menonton dan melihat internet, kemudian menjadi radikal. Cara membuat bom mereka juga dari internet, setelah itu keberadaan mereka tidak terdeteksi. Setelah serangan baru bisa ditangkap," imbuhnya.

Untuk mengatasinya, Tito mengatakan polisi akan memperkuat cyber patrol atau patroli di dunia siber dan mengembangkan informan-informan serta voluntir sukarelawan yang mengatasi jaringan ini.

Langkah antisipasi terhadap aksi teror, Densus 88 Antiteror Polri menangkap 20 terduga teroris dalam operasi yang dilancarkan selama tiga hari di empat provinsi pada 9 hingga 11 Desember lalu.

Sebanyak 12 orang di antaranya diciduk di Sumatera Selatan. Sisanya ditangkap di Riau (empat orang), Jawa Timur (tiga orang), dan seorang lagi di Kalimantan Barat.

“Kita melakukan langkah-langkah, namanya preventive strike, jadi kita mendahului,” kata Tito kepada wartawan pada 11 Desember 2017 lalu.

“Kelompok yang kita anggap potensial mengadakan kegiatan aksi (teror), sebagian besar mereka kita lakukan penangkapan.”

Jaga tempat ibadah

Tito memastikan polisi akan menjaga tempat ibadah dari aksi sweeping pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Kami berkaca pada pengalamanan tahun 2001 dan tahun-tahun sebelumnya yang terjadi penyerangan di tempat ibadah. Kami berharap tidak terjadi lagi," katanya.

Ia menekankan kepada anggotanya untuk mencegah sweeping saat Natal dan Tahun Baru 2018, baik di tempat ibadah maupun tempat hiburan malam.

"Ini hari besar keagamaan, karena itu semua tempat ibadah kami jaga. Kami lakukan langkah-langkah pendekatan agar semua pihak tidak mengganggu," ujarnya.

Yaqut Choli  Qoumas, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor, mengaku siap menurunkan Banser NU untuk membantu mengamankan perayaan Natal 2017.

“Jika diminta pihak gereja dan kepolian kami siap ikut membantu mengamankan malam perayaan Natal seperti tahun sebelumnya. Tahun lalu saja kami menurunkan hampir 2,5 juta personel Banser NU di seluruh Indonesia,” katanya kepada BeritaBenar.

Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Albertus Patty ketika dihubungi BeritaBenar menyambut baik pengamanan yang dilakukan Polri menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

"Kami menyambut baik dengan komitmen Kapolri dan kawan-kawan Banser NU. Kami apresiasi dan berterima kasih dengan langkah Polri yang mencegah tindakan anarkis seperti sweeping dan aksi teror," ujarnya.

Albertus mengimbau jemaat PGI untuk menyampaikan pesan Perdamaian ketika Natal. “Umat kami minta merayakan Natal dengan damai kepada siapapun tanpa memandang suku, agama untuk menghindari perpecahan dan kebencian," katanya.

Jangan lengah

Terkait jumlah personel yang ditambah cukup besar dibanding tahun lalu, Yaqut menilai harus menjadi kewaspadaan bersama.

“Saya kira cuaca bukan alasan yang tepat, mungkin karena kondisi akhir-akhir ini yang banyak terjadi aksi-aksi, antisipasi lebih baik dan jangan lengah,” tuturnya.

Sedangkan pengamat terorisme dari Universitas Malikussaleh di Lhokseumawe, Aceh, Al Chaidar saat dihubungi BeritaBenar mengatakan saat ini yang harus diwaspadai potensi serangan dari kelompok cadangan yang disebut sel tidur.

“Dengan adanya aksi menentang pernyataan (Presiden Amerika Serikat) Donald Trump justeru akan semakin bahaya karena kelompok ini (teroris) membenarkan cara mereka untuk melakukan aksinya,” katanya.

Yang dimaksud pernyataan Trump ialah pengakuan Presiden Amerika bahwa Yerussalem sebagai ibu kota Israel. Dampak pernyataan itu telah menimbulkan gelombang protes di Indonesia dan berbagai negara.

Al Chaidar menyebutkan bahwa tak tertutup kemungkinan kelompok cadangan ini yang akan melakukan penyerangan saat Natal.

“Saya dapat info (kalau) kelompok cadangan ini akan melakukan penyerangan saat Natal dan Tahun Baru. Intinya jangan sampai lengah,” ujarnya, seraya menambahkan daerah yang patut diwaspadai antara lain Jawa Barat, Poso di Sulawesi Tengah serta Medan di  Sumatera Utara.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.