Saat Negara Berusaha Tanggulangi COVID-19, Ibu Kandung Jokowi Meninggal, Kanker

Di tengah wabah corona, warga diminta untuk mendoakan almarhumah dari jauh.
Kusumasari Ayuningtyas
2020.03.25
Klaten, Jawa Tengah
200325_ID_Jokowi_1000.jpg Presiden Joko “Jokowi” Widodo memperbaiki maskernya saat mengunjungi Wisma Atlet Asian Games 2018 yang dialihfungsikan menjadi Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Jakarta, 23 Maret 2020.
AFP

Di tengah upaya pemerintah menanggulangi wabah virus corona yang telah mencatat setidaknya 790 kasus positif di Indonesia, berita duka datang dari keluarga Presiden Indonesia.

Sudjiatmi Notomihardjo, ibu kandung dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo, meninggal dunia Rabu sore (25/3) di Solo pada usia 77 tahun, karena kanker.

“Ibu sudah empat tahun menderita sakit, yaitu kanker," kata Jokowi, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di rumah duka di Banjarsari, Solo.

Sudjiatmi meninggal sekitar pukul 16.30 WIB di Rumah Sakit Slamet Riyadi yang juga dikenal dengan RS DKT, di Solo.

Jokowi sampai di rumah sakit sekitar sejam kemudian ditemani oleh putranya, Gibran Rakabuming

Jenazah almarhumah diberangkatkan ke  rumah duka di Jalan Pleret Raya Nomor 9 A, di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Rumah Ibu Sujiatmi menempel dengan rumah kediaman Jokowi di Solo.

“Pemakaman insya Allah besok jam 1 siang di Mundu, Kabupaten Karanganyar,” terang Jokowi.

Jokowi selama ini dikenal sangat dekat dengan ibundanya. Beberapa waktu lalu ketika tidak bisa pulang menemui sang ibu di hari Ibu, Jokowi membuat sebuah rekaman dirinya meminta maaf dan memohon permakluman ibunya karena tidak bisa sowan atau menemui ibunya di hari itu.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo didampingi keluarga mengumumkan tentang telah berpulangnya iu kandungnya, Sudjiatmi Notomihardjo di rumah duka, di Solo, Jawa Tengah, 25 Maret 2020. [Kusumasari Ayuningtyas/BenarNews]
Presiden Joko "Jokowi" Widodo didampingi keluarga mengumumkan tentang telah berpulangnya iu kandungnya, Sudjiatmi Notomihardjo di rumah duka, di Solo, Jawa Tengah, 25 Maret 2020. [Kusumasari Ayuningtyas/BenarNews]

Pemakaman internal keluarga

Di tengah upaya penanggulangan penularan virus corona yang melarang adanya kerumunan, Jokowi mengatakan acara pemakaman hanya akan diikuti oleh pihak intenal keluarga.

“Keluarga berharap besok kalau bisa mendoakan dari rumah masing-masing agar tidak terjadi kerumunan dan tentu keluarga akan sangat senang, bahagia dan menghormati jika masyarakat semuanya bisa mendoakan dari rumah,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan pesan pihak keluarga dari rumah duka.

Menurut Ganjar, pihak keluarga sangat memahami situasi saat ini serta kekhawatiran masyarakat. Sehingga, diharapkan agar masyarakat cukup mendoakan dari rumah saja tanpa harus datang ke rumah duka maupun lokasi pemakaman.

Menkopolhukam Mahfud MD sempat melakukan koordinasi dengan anggota Kabinet Indonesia Maju terkait kemungkinan untuk melayat ke Solo. “Tapi tiba-tiba ada arahan dari Presiden agar para menteri tidak pergi ke Solo melainkan fokus pada tugas saja di Jakarta,” ujarnya.

Mahfud mengatakan bahwa dia dan para anggota kabinet tentunya akan mengikuti arahan Presiden mengingat saat ini masih dalam masa penerapan social distancing terkait tanggap darurat COVID-19

“Beliau sendiri yang mengumumkan dan berkampanye agar rakyat tidak melakukan kerumunan dalam rangka physical distancing guna menangani COVID-19, maka Beliau meminta masyarakat tidak bertakziyah (melayat) ke rumah duka,” ujarnya.

Mahfud juga menyarankan agar umat Islam melakukan sholat ghaib dari rumah masing-masing jika ingin mendoakan Ibu Sujiatmi. “Saya dan istri juga melakukan shalat ghaib dari rumah untuk almarhumah,” ujar Mahfud.

Meski sudah menghimbau agar masyarakat mendoakan dari rumah dan tidak perlu datang ke rumah duka untuk melayat, sebanyak 1.200 personel dari tim gabungan TNI-POLRI tetap disiagakan. “650 dari TNI dan 550 dari kepolisian,” ujar Irjen Pol Rycko Amelza Daniel, Rabu malam.

Personel disiagakan di seputaran kediaman Jokowi dan rumah duka di wilayah Banjarsari, Solo. Selain itu personel juga akan berjaga di sepanjang rute yang nantinya dilalui oleh jenazah bersama rombongan keluarga menuju pemakaman.

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochammad Effendi menerangkan bahwa pemakaman akan dilakukan seperti biasa. Pangdam juga mengingatkan agar warga tidak perlu datang ke lokasi karena sesuai arahan, pemakaman akan dilakukan secara internal.

“Di dalam hanya keluarga inti, untuk mencegah penyebaran COVID-19,” ujarnya.

Sebanyak 104 kasus baru COVID-19 tercatat per Rabu (25/3) menjadikan total 790 kasus positif virus corona di Indonesia dengan total pasien meninggal 58 orang.

Solo seperti juga Jakarta adalah wilayah yang masuk dalam daftar rawan penyebaran virus corona di Indonesia yang menurut pejabat telah menyebar ke 24 dari 34 provinsi yang ada.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.