Indonesia protes keras pertemuan PM Fiji dengan aktivis Papua Merdeka

Akun Twitter Rabuka mengatakan dia mendukung United Liberation Movement for West Papua, yang diketuai Wenda, “karena mereka orang Melanesia.”
Stephen Wright
2023.03.01
Wellington
Indonesia protes keras pertemuan PM Fiji dengan aktivis Papua Merdeka Benny Wenda (kiri), ketua United Liberation Movement for West Papua, berfoto bersama Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka di Nadi, Fiji, dalam foto yang dirilis pada 22 Februari 2023.
[Foto: Handout/Pemerintah Fiji]

Indonesia telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Fiji setelah pemimpin negara kepulauan Pasifik tersebut, Sitiveni Rabuka, bertemu dengan pemimpin pro-kemerdekaan Papua, Benny Wenda, dan memberikan dukungan moril untuk kemerdekaan provinsi tersebut, kata seorang diplomat.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah menyatakan pemerintah menyampaikan protes keras atas pertemuan PM Rabuka dengan seorang pemimpin separatis  Papua dan dukungannya.

“Pada 23 Februari Kementerian Luar Negeri sudah menyampaikan nota diplomatik ke pihak Fiji,”kata Faizasyah kepada BenarNews, Selasa (28/2).

“Kurang lebihnya dalam nota tersebut Indonesia menyampaikan kekecewaan yang mendalam atas pertemuan PM Fiji dengan seseorang yang mengklaim secara sepihak mewakili masyarakat Papua di Indonesia.”

Pemerintah Fiji dan Papua Nugini sebelumnya selama satu dekade telah memblokir tawaran keanggotaan semacam itu untuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia, yang merupakan sumber bantuan asing bagi kedua negara.

Pertemuan antara Rabuka dan Benny Wenda, yang memimpin pergerakan kemerdekaan Papua dari pengasingannya di London, terjadi pada pertemuan puncak para pemimpin kepulauan Pasifik di kota Fiji, Nadi, pekan lalu.

Indonesia yang berpenduduk 270 juta jiwa ini bagi kedua negara tersebut merupakan kekuatan Asia Tenggara yang sedang naik daun yang menjangkau ke kawasan Pasifik Selatan dan diproyeksikan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2045.

Amerika Serikat dan Australia menjalin hubungan keamanan yang lebih erat dengan Indonesia untuk melawan pengaruh China di wilayah tersebut.

Akun media sosial Rabuka memposting foto dirinya yang tersenyum bertemu dengan Wenda, di mana ia mengenakan tas tali tradisional berhias bendera Bintang Kejora – lambang gerakan kemerdekaan Papua yang dilarang di Indonesia.

Akun Twitter Rabuka mengatakan dia akan mendukung United Liberation Movement for West Papua, yang diketuai oleh Wenda, “karena mereka orang Melanesia.”

Wilayah Papua lebih dikenal sebagai Papua Barat di kalangan masyarakat di negara-negara kepulauan Pasifik.

Gerakan kemerdekaan secara damai dan pemberontakan bersenjata telah berkecamuk di Papua – yang merupakan bagian barat pulau New Guinea – sejak awal 1960-an ketika Indonesia mengambil alih wilayah itu dari Belanda.

Dokumentasi pembunuhan dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anggota TNI dan Polri, dari tahun 1960-an hingga saat ini – bersamaan dengan impunitas dan eksploitasi sumber daya alam di Papua serta kemiskinan yang meluas – telah memicu kebencian terhadap pemerintahan Indonesia.

Indonesia dalam beberapa tahun terakhir berusaha untuk menetralkan kritik dari beberapa negara atas perannya di Papua, dengan memberi bantuan ke negara-negara pulau kecil yang tersebar di Samudera Pasifik,

Meski bantuan Indonesia relatif kecil dibandingkan Australia, tetapi masih signifikan untuk negara berkembang. Di Fiji, Indonesia baru-baru ini mendanai pembangunan kembali dua asrama sekolah senilai $1,9 juta (Rp 29 miliar) setelah siklon tropis menghancurkan negara itu.

“Fiji adalah penerima bantuan Indonesia terbesar [di Pasifik] bersama dengan Papua Nugini,” Hipolitus Wangge, seorang peneliti di Australian National University, mengatakan kepada BenarNews. “Itu adalah sesuatu yang tidak bisa dengan mudah diabaikan.”

Rabuka, dalam pernyataan Twitter-nya, mengatakan dia “lebih berharap” kelompok Wenda bisa mendapatkan keanggotaan penuh dari Melanesian Spearhead Group yang terdiri dari Fiji, Papua Nugini, Vanuatu, Kepulauan Solomon dan Front de Libération Nationale Kanak et Socialiste – Gerakan kemerdekaan penduduk asli Kanak di Kaledonia Baru yang dikuasai Prancis. Indonesia juga salah satu anggota dari front tersebut.

Pertemuan antara Rabuka dan Wenda sangat penting, kata para analis, karena Fiji, di bawah pemerintahan mantan Perdana Menteri Frank Bainimarama selama 16 tahun, memberikan sedikit perhatian pada gerakan kemerdekaan Papua – salah satu dari banyak hambatan untuk tujuannya mendapatkan pengakuan internasional dan legitimasi.

“Ini benar-benar meningkatkan moral bagi orang Papua Barat karena Fiji dan Papua Nugini telah menjadi penghalang,” kata Cammi Webb-Gannon, koordinator Proyek Papua Barat di Universitas Wollongong di Australia.

Dia mengatakan keanggotaan Melanesian Spearhead Group akan memberikan gerakan kemerdekaan “lebih banyak pengaruh karena mereka akan diakui oleh kelompok politik regional sebagai perwakilan sah orang Papua Barat.”

Wenda tidak menanggapi permintaan untuk memberi komentar kepada BenarNews.

Menurut surat kabar Fiji Sun, Wend amengatakan “berikan kami keanggotaan penuh sehingga kami dapat duduk bersama Indonesia dan para pemimpin Melanesia untuk mencari solusi” atas konflik antara Indonesia dan Papua.

Vanuatu, benteng dukungan untuk kemerdekaan Papua dari Indonesia, kemungkinan akan mendorong keras keanggotaan Papua ketika para pemimpin Melanesian Spearhead Group bertemu pada Juli di ibu kota Vanuatu, Port Vila, kata Tess Newton Cain, seorang analis Pasifik di Griffith Asia Institute.

Indonesia, sementara itu, kemungkinan besar akan melobi kuat Papua Nugini dan Fiji untuk menjauhkan Wenda dan organisasinya.

“Mereka akan berada di bawah banyak tekanan antara sekarang dan saat para pemimpin bertemu, untuk menolak menerima keanggotaan itu,” kata Newton Cain.

Dandy Koswaraputra di Jakarta berkontribusi pada laporan ini.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.