Dua Warga Malaysia Terlibat Pembuatan Video Eksekusi ISIS: Polisi


2015.03.05
MY-ISexecution-620-March2015.jpg Tawanan ISIS berpakaian oranye berbaris menuju lokasi eksekusi di Tripoli, Libya, tampak dalam video yang dirilis oleh ISIS tanggal 15 Februari 2015.
AFP/HO/AL-HAYAT MEDIA CENTER

Pihak berwenang Malaysia telah mengidentifikasi dua warga anggota ISIS yang telah ikut ambil bagian dalam pembuatan video brutal ISIS ketika sedang memenggal kepala tawanannya.

Keduanya diketahui sebagai anggota kelompok militan Malaysia-Indonesia yang menyebut diri mereka sebagai Majmu'ah al Arkhabiliy.

Mereka beroperasi di bawah bendera Katibah Nusantara yang berada dalam naungan Daulah Islamiah yang juga beraksi di Irak dan Suriah, Portal The Star melaporkan tanggal 4 Maret.

Warga Malaysia tersebut di identifikasi sebagai Muhamad Wanndy Muhamad Jedi (26), dari kota Durian Tunggul, Malaka dan Mohd Faris Anuar (20), dari Gurun, Kedah.

Keduanya terlihat dalam sebuah video ISIS yang berdurasi 30 detik.

Dalam video tersebut, Faris menunjuk ke arah kamera. Intelijen Malaysia mengidentifikasi suara yang terdengar dalam video tersebut adalah Wanndy. Militan lain, yang di identifikasi sebagai orang Indonesia, juga terlihat memegang kepala orang Suriah yang telah dipenggal kepalanya. Ia berteriak "Allahuakbar," The Star melaporkan.

Video itu sendiri berisi aksi sadis pemenggalan seorang tawanan ISIS warga Suriah. Rekaman ini juga di muat dalam akun Facebook milik Abu Hamzah Al Fateh tanggal 20 Febuari lalu.

Muhamad Wanndy diketahui pergi ke Suriah pada Januari 2015 lalu didampingi oleh istrinya, Nor Mahmudah.

Pasangan ini dilaporkan datang ke Suriah pada bulan Januari. Sedangkan Faris dilaporkan pergi ke Timur Tengah pada bulan September 2014.

Ancaman Pengaruh ISIS

Berita ini juga banyak disoroti oleh media lokal di Indonesia.

Pihak berwenang Malaysia dan Indonesia mempunyai kekhawatiran yang sama bahwa ISIS akan terus melakukan perekrutan dalam negeri.

Malaysia mengidentifikasi setidaknya ada 61 warganya yang telah bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak, dan di antaranya adalah perempuan, CNN Indonesia melaporkan tanggal 5 Maret.

"Pengaruh ideologis serta pelatihan yang diberikan kepada anggota ISIS dipandang terlalu kuat sampai-sampai ada anggota Malaysia yang telah mengeluarkan peringatan bahwa mereka akan membunuh keluarga mereka jika mereka bergabung dengan pemerintah Malaysia dalam mencoba untuk menentang ISIS,” kata Asisten Direktur Kepala Divisi Penanggulangan Terorisme Bukit Aman Ayub Khan Mydin Pitchay, seperti dikutip CNN.

Ayub menambahkan bahwa sejauh ini setidaknya 500 akun Facebook asal Malaysia telah teridentifikasi merekrut warga Malaysia untuk berperang di Suriah.

Dia juga menegaskan bahwa Malaysia akan terus mengingatkan warganya akan bahaya ISIS.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Indonesia mengkonfirmasi bahwa jumlah warga Indonesia yang pergi ke Suriah dan Irak sudah mencapai 514 orang.

Wawan Purwanto, seorang analis intelijen dari BNPT, menghimbau hal yang sama.

"Kita tidak bisa lagi melihat banyaknya pemuda Indonesia yang menyia-nyiakan hidup mereka untuk tujuan yang salah. ISIS telah merekrut pemuda kita dan mencuci otak mereka,” katanya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.