Jokowi Kunjungi NTT, BMKG: Waspadai Siklon Odette
2021.04.09
Jakarta
Presiden Joko Widodo, Jumat (9/4) mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah siklon tropis Seroja memicu banjir bandang akhir pekan lalu, sementara BMKG mengeluarkan imbauan untuk waspada atas datangnya badai Odette di sejumlah wilayah Indonesia, walaupun disebut tidak akan separah dampak badai sebelumnya.
Badai Seroja merenggut jiwa setidaknya 165 orang di NTT dan dua orang di Nusa Tenggara Barat (NTB), sementara 45 orang lainnya dinyatakan hilang, demikian menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat malam.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Guswanto menjelaskan bahwa pertumbuhan siklon tropis Odette berawal dari bibit siklon 90S yang muncul bersamaan dengan bibit atau cikal bakal siklon tropis Seroja seminggu lalu.
"Bibit siklon 90S yang sejak tanggal 2 April 2021 muncul bersamaan dengan bibit siklon cikal bakal siklon Seroja saat ini telah tumbuh menjadi siklon tropis Odette di Samudra Hindia," jelas Guswanto melalui keterangan tertulis, Jumat (9/4).
Keberadaan siklon tropis Odette dalam 24 jam kedepan ini memberikan dampak tidak langsung seperti potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, akan tetapi tidak se-ekstrim seperti dampak siklon Seroja yang melanda sebagian besar wilayah NTT dan NTB, demikian penjelasan BMKG.
Guswanto menjelaskan bahwa gelombang setinggi 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa, Perairan Selatan Bali Hingga Sumba.
Kemudian tinggi gelombang 2.5-4 meter berpeluang terjadi di Perairan Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai Hingga Lampung, Selat Sunda Bagian Barat Dan Selatan, Perairan Selatan Jawa, dan Samudra Hindia selatan, NTB hingga NTT.
Selanjutnya, tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa-Bali.
"Masyarakat diimbau untuk tetap berhati hati," kata Guswanto.
Jokowi minta aparat mencari korban yang masih hilang
Sementara itu di NTT Jokowi mengungkapkan bela sungkawa atas korban meninggal di provinsi tersebut akibat bencana badai Seroja.
“Saya secara pribadi dan mewakili pemerintah mengucapkan duka mendalam kepada korban. Semoga arwahnya diberikan tempat yang terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran,” ujar Presiden Jokowi.
Ia meminta aparat untuk terus berusaha mencari korban yang masih hilang yang dalam catatan BMKG berjumlah 45 orang.
“Ini akan terus kita usahakan agar dalam pencarian (korban hilang) bisa segera ditemukan,” kata Jokowi saat mengunjungi lokasi bencana.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Raditya Jati, mengatakan hingga saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan seperti pencarian korban, pendistribusian bantuan bagi para pengungsi dan pembukaan akses jalan.
“Termasuk membuka akses ke wilayah yang terisolasi karena terputusnya jalan akibat siklon,” ujarnya.
Kepala BNPB, Doni Monardo mengungkapkan, proses pencarian korban yang dinyatakan hilang masih terkendala cuaca buruk sehingga menghambat alat berat untuk beroperasi sepenuhnya.
“Kami sulit untuk mobilisasi alat berat seperti eskavator karena batu-batu di sekitar bencana juga sangat besar, cuaca juga masih belum bagus,” tuturnya.
Jokowi terbang dengan helikopter untuk mencapai lokasi bencana di Kabupaten Lembata dan Flores setelah pesawat kepresidenan mendarat di Bandara Frans Seda, Kabupaten Sikka.
Lembata dan Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur merupakan salah satu yang terdampak paling parah saat bencana yang terjadi pada hari Minggu.
Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi juga mengatakan warga yang terdampak karena pemukiman mereka terletak di area yang beresiko akan dipindahkan ke lokasi aman dengan dibangunkan rumah dalam waktu “yang secepat-cepatnya”.
Ia mengingatkan warga di pengungsian untuk tetap berdisiplin menegakkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, yaitu memakai masker dan menjaga jarak.
Jokowi juga mengunjungi pengungsian di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur.
Di Kabupaten Flores Timur secara keseluruhan, diketahui sebanyak 71 orang meninggal dunia dan lima orang lainnya masih dalam pencarian.
Hingga Jumat malam, jumlah korban meninggal di Kab Lembata sebanyak 46 orang, sementara 22 masih dinyatakan hilang, kata Wakil Bupati Lembata Thomas Olla.
Jumlah pengungsi di posko mencapai 1.082 orang, ujarnya.
“Masih ada ribuan orang di rumah warga, pondok-pondok dan kebun-kebun,” ujar Thomas kepada BenarNews.
Antusias
Meskipun menunggu berjam-jam, warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur terlihat antusias datang menyambut Presiden Jokowi yang berkunjung ke wilayah tersebut untuk pertama kalinya.
Salah satu warga Lembata, Fransiskus Abeurang, mengatakan dia merasa senang melihat Jokowi yang berkunjung ke wilayahnya dan bersyukur bantuan sudah datang.
“Sangat berterima kasih sekali dikunjungi secara langsung ke tempat bencana,” ujarnya.
Tanggap darurat bencana
Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai tgl 6 April sampai 5 Mei 2021.
“Penetapan keputusan ini diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis seroja di Kota Kupang dan 21 Kabupaten dalam wilayah NTT sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021. Dengan adanya penetapan keputusan tanggap darurat ini diharapkan mampu mempercepat penanganan bencana di wilayah NTT,” kata dia beberapa waktu lalu.
Status keadaan tanggap darurat bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang di Provinsi NTT ditetapkan tanggal 6 April 2021.