Keramahan dan Keceriaan Baru di Kalijodo
2017.05.29
Jakarta
Petang belum sepenuhnya datang, saat Amir menenteng skateboard-nya menuju skate park Kalijodo di Jakarta Barat. Jam menunjukkan pukul 14.30 WIB. Sinar matahari masih cukup panas menusuk kulit.
Hanya saja, Amir seperti tak peduli. Sejurus kemudian ia meluncur, berputar-putar, hilir-mudik mengelilingi arena seluas 2.000 meter persegi tersebut.
Sesekali dia mempertontonkan beberapa trik. Drop-in dari salah satu lereng, rock-fakie, atau backside kick-turn. Tak jarang ia gagal, lalu memaki. Namun secara keseluruhan, senyum lebih sering terpacak di wajahnya.
“Namanya masih belajar,” ujar remaja 18 tahun itu kepada BeritaBenar, Kamis, 11 Mei 2017," gagal mah wajar."
Wajah Amir bukan satu-satunya yang berhias senyuman hari itu. Di Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RTH/RPTRA) Kalijodo, keriangan adalah milik siapapun, tak cuma mereka yang memiliki skateboard seperti Amir.
Tak jauh dari arena tempat Amir bermanuver dengan papan luncurnya, sekumpulan bocah lain asik memerosotkan diri di sebuah lereng pemisah skate park dan los RTH/ RPTRA.
Punggung baju mereka terlihat kotor akibat bergesekan dengan lantai. Beberapa anggota keluarga mengamati dari kursi panjang yang ditempatkan di ujung los.
“Hati-hati,” salah seorang Ibu berteriak ke arah kumpulan bocah tersebut.
Arena skate board itu menjadi salah satu daya tarik di kompleks taman seluas 1,5 hektare tersebut. Di sebelah utara, terdapat pusat jajanan dan arena bermain anak lainnya. Di sana, suasana tak kalah hiruk-pikuknya.
Menurut Amanah, seorang warga yang tinggal di perkampungan di sebelah RTH/RPTRA Kalijodo, ia kini merasa lebih tenang melepas cucu-cucunya bermain. Sebelumnya, kata perempuan 57 tahun itu, bocah-bocah bermain di jalanan dekat rumah yang ramai dilalui kendaraan.
“Sekarang pada main di sini. Jadi lumayan tenang lah, tidak takut ketabrak,” ujarnya.
Pun begitu penilaian Nurhaeni (56), tetangga Amanah. Meski harus mengeluarkan uang lebih untuk membelikan cucunya sepasang sepatu roda untuk bermain di Kalijodo, ia tak mempermasalahkannya.
“Asal cucu senang,” tuturnya.
Red District
Sejak awal 2017, tersebutlah sebuah lelucon tentang Kalijodo. Jika lokasi ini kini ramah anak-anak, sebaliknya pada masa lalu Kalijodo adalah tempat yang ramah untuk “bapak-bapak”.
Soal lelucon ini, Nurhaeini tak membantahnya. Sembari tertawa ia menambahkan, “Sekarang juga ramah buat nenek-nenek.”
Sebelum bersalin rupa menjadi ruang terbuka dan taman bermain anak, Kalijodo memang salah salah satu kawasan red district di Jakarta.
Terjepit antara Kali Angke di sisi kanan dan Kali Kerandang di sisi kiri, lokasi ini tumbuh dan berkembang dari bisnis ilegal berupa prostitusi, minuman keras, dan perjudian.
Tak jelas sejak kapan kawasan ini menjadi lokasi bisnis ilegal. Namun seingat Nurhaeini, label itu mulai disematkan kepada Kalijodo sejak tahun 1970-an.
"Dulu saya enggak berani ke sini. Takut dikira ‘dagang’ juga," katanya, lalu terkekeh.
Bertahan sekitar 40 tahun, label itu runtuh pada penghujung Maret tahun lalu, ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur pemukiman di kawasan tersebut.
Kesalahan peruntukan lahan
Rencana penggusuran bermula dari sebuah kecelakaan mobil di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, sebulan sebelumnya. Dari penyelidikan polisi ditemukan bahwa pengendara berada dalam pengaruh alkohol sesuai mengunjungi Kalijodo.
Namun seperti disampaikan Gubernur DKI Jakarta ketika itu Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, penggusuran tak semata-mata lantaran status Kalijodo sebagai lokasi bisnis ilegal berupa prostitusi atau perjudian.
Lebih utama, terang Ahok saat itu, lantaran pemukiman di Kalijodo mengokupasi tanah negara yang diperuntukan sebagai kawasan terbuka hijau.
“Makanya saya katakan, bagaimana tanah negara yang diperuntukkan sebagai lahan hijau harus diambil kembali,” ujarnya.
Penggusuran sempat mendapat tentangan dari warga setempat, yang menilai konsep ruang terbuka hijau di Kalijodo disusun setelah mereka menempati kawasan itu. Mereka pun mengatakan hanya akan pindah jika mendapatkan ganti rugi.
Pertentangan pun datang dari beberapa politikus. Salah satunya politikus Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid yang mengatakan penggusuran itu sebagai siasat Ahok merebut suara di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pada akhirnya, tak ada ganti rugi dalam penggusuran itu. Ahok sendiri kalah dari kontestasi politik DKI Jakarta dari pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Tidak itu saja, ia kini ditahan di penjara karena dinilai bersalah dalam kasus penodaan agama, yang menurut banyak pihak sarat dimuati kepentingan politik bernuansa SARA.
Sejumlah remaja sedang bermain di area skate park Taman Kalijodo, Jakarta Barat, 11 Mei 2017.
Buka 24 jam
Matahari sudah menghilang di ufuk barat ketika Amir masih asik dengan skateboard-nya. Jam menunjukkan pukul 19.00 WIB. Arena kini telah sesak oleh para skateboarder.
Namun Amir terlihat belum berhenti bersenang-senang. “Masih mau main dulu, besok ada lomba,” kata Amir, yang bercita-cita menjadi skateboarder profesional.
Kawasan Kalijodo memang terbuka untuk umum sepanjang hari. Maka, Amir pun ingin memanfaatkannya secara maksimal. Ia hanya menggeleng saat ditanya perihal rencana pulang.
“Nanti saja kalau sudah capai,” pungkasnya.
Kalijodo memang kembali menggeliat dan keceriaan telah muncul lagi di lokasi itu. Namun, kali ini tidak untuk “bapak-bapak”.