Kapal Karam di Sulawesi, Tiga Tewas dan 77 Hilang

Keisyah Aprilia/ Nurdin Hasan
2015.12.20
Palu
kapal-620 Dua anggota Basarnas bersama seorang anak yang diselamatkan dari insiden karamnya kapal di Siwa, Sulawesi, 20 Desember 2015.
AFP

Operasi pencarian korban Kapal Motor (KM) Marina Baru 2B yang karam di perairan antara Teluk Bone Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara dan Siwa, Sulawesi Selatan, terus dilakukan sepanjang hari Minggu meski cuaca buruk melanda kawasan itu.

Hingga pukul 16:00 WITA Minggu, tim gabungan telah berhasil menemukan 42 orang dari total 119 penumpang dan anak buah kapal (ABK) yang karam, Sabtu malam setelah pada sore hari hilang kontak dan sempat meminta bantuan.

Kapal cepat yang terbuat dari fiber itu sedang dalam perjalanan dari Kolaka ke Siwa. Menurut sejumlah sumber dari polisi dan otoritas pelabuhan setempat, penyebab karamnya kapal itu diduga akibat dihantam ombak besar. Lokasi karam diperkirakan sekitar 14 mil dari pantai Wajo.

“Dari 42 orang yang berhasil dievakuasi, tiga di antaranya meninggal dunia,” jelas Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Wajo, Sulawesi Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M. Guntur saat dihubungi BeritaBenar dari Palu, Sulawesi Tengah.

Sedangkan 77 orang sisanya dinyatakan hilang dan kembali dicari pada Senin karena menjelang Minggu malam operasi pencarian terpaksa dihentikan akibat gelombang semakin tinggi yang mencapai lima meter.

Menurut Guntur, 39 korban selamat dan tiga orang tewas –terdiri dari dua anak-anak berusia 9 tahun dan seorang perempuan berusia 50-an tahun –  dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Lasusua Kolaka Utara dan RSU Siwa. Para korban selamat segera mendapat perawatan medis karena kondisi mereka lemas.

"Di RSU Siwa, ada empat korban yang menjalani perawatan. Sisanya dirawat di RSU Kolaka karena banyak korban ditemukan di sana," katanya seraya menambahkan semua korban selamat telah teridentifikasi.

Amiruddin, nelayan yang pertama menemukan empat penumpang mengatakan, saat itu sekira pukul 2:00 dinihari Minggu, ia sedang memancing dan tiba-tiba mendengar suara perempuan meminta tolong.

"Saya mendekati sumber suara, ternyata ada perempuan menggunakan pelampung dan menengadah ke langit. Di atas pelampungnya ada anak laki-laki. Saya segera menolong dan menaikkan mereka ke perahu," katanya kepada wartawan setempat.

Kemudian, Amiruddin melihat dua orang lain tak jauh dari lokasi penemuan korban pertama. Keempat orang yang diselamatkannya dalam kondisi lemas. Dia secepatnya memberikan makanan dari bekal yang dibawanya.

Fokus pencarian

Kepala Badan Search And Rescue Nasional Basarnas Makassar, Sulawesi Selatan, Poki Azikin mengatakan, operasi pencarian seluruh tim gabungan difokuskan di perairan Teluk Bone yang menghubungkan antara Kolaka Utara dan Siwa.

"Karena arus begitu deras ke arah perairan Kolaka Utara, makanya pencarian kita fokuskan ke Kolaka Utara dengan menyisir dari tengah laut hingga pesisir. Itu dilakukan karena bisa jadi korban terbawa arus hingga ke pesisir," katanya kepada BeritaBenar.

Poki menyebutkan, dalam operasi pencarian seluruh kesatuan dilibatkan mulai dari TNI, Polri, Pemerintah, dan potensi SAR lain dilibatkan.

"Warga yang berprofesi sebagai nelayan di perairan itu kita libatkan dalam operasi pencarian ini. Kami juga sudah menurunkan dua kapal besar, enam kapal karet, dan satu helikopter untuk mempermudah pencarian di lokasi, " jelasnya.

Poki tak memungkiri kalau pencarian terganggu karena cuaca buruk di perairan itu. Selain gelombang  besar, hujan deras disertai angin kencang cukup menyulitkan tim SAR melakukan pencarian para korban.

"Yang pasti itu bukan alasan karena pencarian dilakukan semaksimal mungkin. Kita berharap seluruh korban bisa ditemukan selamat," ujarnya.

Semua RS disiagakan

Menyusul insiden tenggelamnya kapal itu, Pemerintah Kabupaten Wajo bergerak cepat dengan menyiagakan seluruh pusat layanan kesehatan.

"Dinas Kesehatan sudah kami intruksikan menyiagakan semua rumah kesehatan. Mulai dari rumah sakit, puskesmas, dan poskesdes. Supaya kalau ada korban yang ditemukan langsung diberikan penindakan medis," terang Wakil Bupati Wajo, Syahrir K Dauda kepada BeritaBenar melalui telepon.

Selain menyiagakan rumah kesehatan, Pemerintah Kabupaten setempat juga sudah menyiagakan seluruh armada kesehatan.

"Iya ambulance juga sudah kita siagakan di dermaga Pelabuhan Bangsalae. Kalau ada korban bisa langsung dievakuasi pakai ambulance ke rumah kesehatan terdekat," tegas Syahrir.

Bahkan, Pemda Wajo sudah mengintruksikan kepada seluruh kepala desa, lurah, dan camat yang ada di pesisir perairan Wajo untuk siaga.

"Selain siaga, mereka juga kami instruksikan supaya mengerahkan masyarakat untuk membantu pencarian yang dilakukan tim SAR. Kita berharap, seluruh korban bisa ditemukan segera," pungkas Syahrir.

Cuaca buruk, bak mesin pecah

KM Marina Baru 2 B diketahui karam di perairan Teluk Bone tepatnya di perairan Kolaka Utara dan perairan Siwa, Sabtu malam sekitar pukul 21.30 WITA. Kapal yang seharusnya tiba di pelabuhan Siwa pada pukul 15:00 WITA Sabtu hilang kontak pada pukul 14:30 waktu setempat.

Kapal naas itu mengangkut 109 penumpang, termasuk 19 anak-anak dan bayi serta 10 ABK. Namun sebelum sampai di tujuan, kapal tersebut karam setelah bak mesin pecah akibat dihantam ombak besar dan cuaca buruk.

Nakhoda kapal sempat mengabarkan cuaca buruk ke pihak syahbandar pukul 13.30 WITA, beberapa menit setelah kapal berangkat. Berselang sejam kemudian, kapal hilang kontak dan akhirnya mulai dilakukan pencarian oleh tim gabungan SAR.

“Nakhoda dan anak buah kapal sempat menghubungi kami di Siwa. Mereka meminta dikirim kapal untuk mengevakuasi penumpang karena ketinggian ombak mencapai enam meter,” tutur Andi Lani Salahutu, Kepala Pengelola Penyeberangan Pelabuhan Bangsalae.

“Mesin kapal terpaksa dimatikan demi menghindari ombak dan memberi kesempatan kepada semua penumpang menggunakan pelampung," tambahnya.

Dalam beberapa hari terakhir hujan lebat disertai badai dan ombak besar mencapai lima meter terjadi di perairan Teluk Bone hingga perairan Kolaka dan Siwa. Biasanya kapal yang melintas di perairan tersebut tidak melakukan pelayaran.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.