Kapal Cepat Meledak di Bali, 2 Turis Tewas

Polisi memastikan ledakan bukan karena bom. Hal itu diketahui setelah tim Gegana tak menemukan bahan peledak atau material bom.
Tia Asmara
2016.09.15
Jakarta
160915_ID_Boat_bali_1000.jpg Polisi melakukan penyelidikan menyusul terjadi ledakan pada sebuah kapal cepat di Karangasem, Bali, 15 September 2016.
AFP

Dua turis mancanegara tewas dan belasan lainnya terluka setelah kapal cepat meledak dalam perjalanan dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, menuju Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 15 September 2016.

Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso menyatakan bahwa kedua korban tewas dalam insiden itu adalah Kathrin Zefferer dari Austria dan Vanessa Pascual Fernades asal Italia.

Identitas korban diketahui berdasarkan data dari bagian forensik Rumah Sakit (RS) Sanglah di Denpasar yang melakukan identifikasi terhadap kedua jenazah.

“Sementara 18 orang yang mengalami luka baik ringan maupun berat, semuanya sudah dibawa ke beberapa rumah sakit terdekat,” kata Sugeng.

Deputi Operasional Badan SAR Nasional, Mayjen Heronimus Guru, menyebutkan speed boat Gili Cat 2 terbakar mesinnya lima menit setelah berangkat atau sekitar 200 meter dari Pelabuhan Padangbai.

“Namun kami baru menerima infonya pukul 10.20 WITA setelah itu kami segera menuju lokasi kejadian,” katanya kepada BeritaBenar.

Menurut laporan manifest, kapal itu mengangkut empat kru warga Indonesia dan 35 turis mancanegara terdiri dari dua orang dari Spanyol, sembilan asal Inggris, empat Perancis, enam Italia, empat berkewarganegaraan Portugal, dua warga Jerman, dua orang Irlandia, dua Belanda, dan empat asal Austria.

Para korban cedera menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, antara lain RS Bros dan RS Family Husada di Denpasar, BIMC di Kuta, dan RS Kasih Ibu di Gianyar.

Bukan bom

Sugeng mengatakan, meledaknya kapal dipastikan bukan karena bom. Hal itu diketahui setelah tim Gegana yang melakukan pengusutan tidak menemukan bahan peledak atau material bom.

“Tanda terbakar juga tidak ada. Ledakan kalau bom kan menyebar. Kalau ini ke atas jadi ini merupakan murni kecelakaan saja,” katanya saat dihubungi melalui telepon.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik, jelasnya, ledakan terjadi diduga karena ada tanki bahan bakar bocor sehingga mengeluarkan gas berlebihan yang menimbulkan ledakan besar karena terkena percikan api.

“Nah ini sedang diselidiki darimana percikan api berasal,” ujar dia. “Di atas tanki bahan bakar itu diduga ada baterai yang mungkin konslet sehingga menimbulkan percikan api.”

Sugeng menambahkan bahwa pemeriksaan dihentikan sementara karena cuaca buruk ditambah lagi sudah larut malam.

“Penyelidikan belum selesai. Cuaca hujan dan keburu malam jadi besok mau diteruskan pemeriksaannya,” katanya sambil menambahkan polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi termasuk penumpang dan kru kapal.

Sugeng menyebutkan bahwa bangkai kapal motor Gili Cat II sudah ditarik ke Dermaga Pelabuhan Padangbai dan diberi garis polisi untuk untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Layak Beroperasi

Petugas Pelabuhan Padangbai, I Gede Agung Komang Arbawa mengatakan kapal Gili Cat II memiliki sertifikat layak jalan dengan kapasitas 35 penumpang dan empat kru kapal.

“Kapal ini konsisten membawa penumpang setiap harinya,” kata dia seperti dikutip dari Sydney Morning Herald.

Ia mengatakan, kapal Gili Cat II terakhir menjalani perawatan tahunan pada Februari 2016 lalu.

“Kapal itu dinyatakan layak jalan saat meninggalkan pelabuhan,” lanjutnya.

Sebelumnya, sejumlah kecelakaan laut juga terjadi di Bali.

Sedikitnya 25 penumpang, termasuk empat warga negara Australia, terluka dalam kebakaran di sebuah kapal cepat saat menyeberang dari Lombok ke Bali, Juni lalu.

Maret lalu, sebuah kapal feri tenggelam di Selat Bali saat bertolak dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. Dalam peristiwa itu, sebanyak lima orang tewas.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.