Kelompok Islam Menyatakan Setia Kepada ISIS: Rohan
2015.03.27
Setidaknya 19 kelompok organisasi Islam di Indonesia telah menyatakan sumpah setia kepada ISIS ulama memastikan bahwa jumlah ini tidak bisa dikatakan sebagai representasi Islam karena organisasi Islam yang menolak ISIS jauh lebih besar.
Rohan yang juga dikenal sebagai Kepala International Centre for Political Violence and Terrorism Research di Nanyang Technological University (NTU) Singapura mengatakan bahwa angka ini didapat dari hasil penelitiannya.
Ketika ditemui BenarNews dalam konferensi internasional tentang terorisme dan ISIS di Jakarta tanggal 23 Maret, Rohan mengkonfirmasi dari 19 kelompok, termasuk diantaranya adalah : Mujahideen Indonesia Timur (MIT), Mujahideen Indonesia Barat (MIB), dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
“Sebagian dari pemimpin mereka dibaiat langsung oleh Abu Bakar Al Baghdadi,” kata Rohan.
Rohan berkata kebanyakan dari anggota ini terhubung lewat jejaring sosial dan kebanyakan dari mempelajari ideologi the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dengan informasi dari media maya, internet.
“Di Asia Tenggara, ada 300 situs tentang ekstrimisme dan terorisme, 200 diantaranya berada di Indonesia,” katanya.
Awal minggu ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengumumkan telah memblokir 70 situs yang dianggap berbahaya.
“Mereka bukan saja menyebar ideologi radikalisme tetapi juga melakukan rekruitmen,” kata Rohan.
Bukan representasi Islam.
Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Musthafa Ya'qub menyatakan bahwa jumlah yang disebutkan tersebut tidak bisa dikatakan mewakili semua organisasi Islam.
“Seberapapun banyaknya itu tidak bisa dikatakan sebagai representasi Islam. Karena jumlah organisasi Islam yang menolak ISIS tetap masih jauh lebih banyak,” kata Ali kepada BenarNews tanggal 27 Maret.
Ali menegaskan bahwa puluhan organisasi Islam Indonesia termasuk Nadhlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan sikap tegas mereka menolak ISIS.
“Kita bertemu tahun lalu. Ormas Islam menyatakan sikap menolak ISIS. Imbauan ini kita sampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat. ISIS bukanlah representasi Islam. Paham radikal yang dikobarkan ISIS bukan hanya melanggar hak asasi manusia (HAM) tetapi juga merusak bangsa Indonesia,” katanya lanjut.
Ketua Umum NU Said Aqil Siradj berkata bahwa organisasi Islam yang mendukung ISIS harus mengulas kembali tindakan yang dilakukan ISIS.
“Mereka telah membunuh, menyiksa perempuan dan anak-anak. Tindakan mereka tidak menunjukkan ajaran Islam. Karena itu berhati-hatilah sebelum menyatakan dukungan kepada ISIS,” katanya.