Menlu AS Blinken Mulai Kunjungan Pertamanya di Indonesia

Presiden Jokowi menerima Blinken setelah sebelumnya menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Patrushev.
Ronna Nirmala
2021.12.13
Jakarta
Menlu AS Blinken Mulai Kunjungan Pertamanya di Indonesia Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (tengah) yang didampingi oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Kim (kiri), di Istana Merdeka Jakarta, 13 Desember 2021.
Istana Kepresidenan RI via AFP

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken tiba di Jakarta pada Senin (13/12), dalam kunjungan pertamanya ke Asia Tenggara untuk menegaskan kembali pentingnya kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. 

Blinken memulai kunjungannya dengan bertemu Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Istana Negara di Jakarta, sesaat setelah Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia itu. 

“Menteri Luar Negeri mengucapkan selamat kepada Presiden Jokowi atas kepresidenan G20 Indonesia dan menyatakan dukungan untuk kepemimpinan Indonesia di Indo-Pasifik sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan pendukung kuat tatanan internasional berbasis aturan,” tulis keterangan resmi juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

Dalam lembar fakta hubungan Indonesia-AS yang dibagikan situs resmi Departemen Luar Negeri AS menyebutkan Washington dan Jakarta memiliki visi yang sama tentang kawasan Indo-Pasifik yang “bebas dan terbuka,” termasuk komitmen terhadap kebebasan navigasi dan penerbangan.

“Kami mendukung upaya kuat Indonesia untuk menjaga hak-hak maritimnya dan menghadapi agresi (China) di Laut China Selatan, termasuk di zona ekonomi eksklusifnya di sekitar Kepulauan Natuna,” kata Departemen Luar Negeri AS.

Terkait ekonomi, AS menekankan dukungan investasi dan perdagangan dengan Indonesia akan dijalankan dengan prinsip persaingan yang adil. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dalam pertemuan dengan Blinken, Jokowi mengharapkan dukungan AS dalam presidensi Indonesia di forum G20 selama setahun ke depan. 

Indonesia juga mengapresiasi donasi vaksin dari AS, kata Retno. 

“Dalam pertemuan, AS juga menyambut baik keinginan Indonesia untuk berpartisipasi dalam rantai pasokan bidang kesehatan, Sekretaris Blinken juga menyampaikan dukungan terhadap keketuaan G20 Indonesia,” kata Retno, dalam jumpa pers usai pertemuan Jokowi-Blinken. 

Ben Bland, Direktur Program Asia Tenggara di Lowy Institute, dalam opininya di New York Times, mengatakan meski AS membutuhkan Indonesia dalam kompetisi dengan China, Washington belum menunjukan komitmen yang kuat untuk hubungan yang lebih dalam. 

“Washington selama ini menunjukkan ambisi yang terbatas untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia. Terlepas dari peringatan tentang pengaruh strategis Beijing yang semakin besar dengan Jakarta, Amerika itu belum menawarkan penyeimbang ekonomi yang signifikan,” tulis Bland.

“Sekarang adalah waktu yang tepat bagi Washington dan sekutunya untuk merayu Indonesia. Tujuannya bukan untuk memisahkan Indonesia dari China, tetapi untuk mendukung rencana pembangunan ekonomi dan sosial Jokowi,” tulis Bland, seraya mengingatkan Jokowi membutuhkan warisan jelang berakhirnya jabatan pada 2024. 

Di sisi lain, dalam lampiran fakta Departemen AS, Washington menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya Indonesia dalam memperkuat kekuatan maritimnya dan melawan agresi China di zona ekonomi eksklusif (ZEE) di Laut Natuna Utara. 

“Kerja sama keamanan adalah pilar utama kemitraan strategis kami. Amerika Serikat bangga menjadi mitra pertahanan terbesar Indonesia dalam hal jumlah latihan tahunan bersama dan agenda terkait lainnya,” tulis Departemen Luar Negeri AS, merujuk salah satunya latihan militer bersama Garuda Shiled yang melibatkan 4.500 tentara dari dua negara pada Agustus. 

China sempat melayangkan keberatan kepada pemerintah Indonesia melalui komunike diplomatik atas latihan Garuda Shield yang dianggap mengganggu stabilitas politik kawasan, merujuk pengakuan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada awal Desember.

Setelah Indonesia, Blinken dijadwalkan berkunjung ke Malaysia dan Thailand.

Keamanan dengan Rusia

Dalam pertemuan dengan Patrushev, Jokowi meminta dukungan Moskow untuk kepemimpinan Indonesia di G20 dan ASEAN pada 2023 kata Retno. 

Jokowi juga menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU kerja sama bidang keamanan informasi internasional antara Indonesia dan Rusia yang akan dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud MD pada Selasa. 

“Sekretaris Patrushev akan melakukan konsultasi bilateral bidang keamanan dengan Menkopolhukam dan ini merupakan konsultasi yang keenam kalinya," kata Retno. 

Retno turut menyampaikan, pertemuan dengan pejabat AS dan Rusia hari ini mencerminkan kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif melalui pembangunan kepercayaan strategis bersama semua mitra. 

Strategic trust (kepercayaan strategis) ini sangat penting sebagai fondasi untuk membangun sebuah kerja sama yang saling menguntungkan dan saling menghormati," kata Retno.

Strategic trust ini diperlukan untuk membangun dunia yang damai dan sejahtera dan Indonesia memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk berkontribusi menciptakan dunia yang damai stabil dan sejahtera,” ujarnya. 

Atase Pers Kedutaan Besar Rusia, Denis Tetiushin, mengatakan Patrushev akan berada di Indonesia dan Kamboja pada 13-16 Desember, 2021. 

“Nikolay Patrushev akan mengadakan konsultasi keamanan antara Rusia-Indonesia dan Rusia-Kamboja di Jakarta dan Phnom Penh,” kata Denis kepada jurnalis, Senin. 

Protes pengungsi

Sementara itu, beberapa ratus meter dari lokasi pertemuan Blinken-Jokowi, ratusan pengungsi asing menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat menuntut penempatan kembali ke negara ketiga. 

Hassan Ramazan, koordinator pengungsi di Jakarta yang juga berasal dari Afganistan, mengatakan selain mendesak AS untuk membuka lebih banyak akses kepada para pengungsi untuk menerima suaka dari mereka. 

“Hari ini kami juga menyerahkan surat kepada Kedutaan Besar AS, karena kami berharap AS segera membuka lebih lebar pintunya. Kami sudah hampir satu dekade tanpa kejelasan masa depan di sini,” kata Hassan kepada BenarNews. 

Selain ke Kedutaan Besar AS, para pengungsi juga melakukan aksi berjalan kaki menuju Kedutaan Besar Kanada untuk mengirimkan surat serupa. “Kami berharap pada AS dan Kanada untuk membuka hati mereka bagi pengungsi.” 

Belakangan ini, para pengungsi menggelar aksi protes menuntut penempatan ke negara ketiga dengan cara-cara melukai diri. Di Pekanbaru, Riau, sejumlah pengungsi menjahit mulutnya, sementara di Medan, Sumatra Utara, seorang pengungsi membakar diri hingga tak sadarkan diri. 

Kantor embaga pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan para pejabat prihatin dengan nasib para pengungsi, dan mencatat bahwa perwakilan Indonesia, Ann Maymann, telah memulai serangkaian pertemuan dengan para pengungsi dan pihak berwenang setempat.

“Pejabat UNHCR mengakui frustrasi yang diungkapkan oleh para pengungsi dan menjelaskan proses pemukiman kembali serta keterbatasannya, menekankan bahwa pemukiman kembali hanya dapat ditawarkan kepada sejumlah kecil pengungsi yang rentan, mengingat rendahnya jumlah tempat yang tersedia di seluruh dunia,” katanya. dalam sebuah pernyataan.

Data UNHCR Indonesia menunjukkan hingga akhir Mei 2021, terdapat sekitar 13.400 pengungsi asing di Indonesia, dengan 7.000 di antaranya tinggal di Jakarta dan sekitarnya, dan sisanya tersebar antara lain di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Makassar.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.