Warga: 'Semua Rumah di Sini Seperti Dihisap Lumpur'

Presiden Jokowi datang kembali ke lokasi untuk memastikan proses evakuasi korban serta distribusi bantuan berjalan baik.
Keisyah Aprilia
2018.10.03
Palu
181003_ID_PaluUpdate_1000.jpg Tim penyelamat mengevakuasi sejumlah korban dari puing komplek perumahan Kelurahan Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, 3 Oktober 2018.
Yayank Stiv/BeritaBenar

Warno Ishak (46) hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa rumah yang ditempatinya hancur seperti dihantam “bom”.

“Di sini, semua rumah hancur. Tak ada satu pun bangunan yang bertahan usai dihantam gempa,” kata Warno, warga kompleks perumahan Kelurahan Balaroa, di Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah itu, saat ditemui BeritaBenar, Rabu, 3 Oktober 2018.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan lebih dari 1,700 rumah di Balaroa hancur dan “tertelan” oleh lumpur yang terjadi setelah gempa 7.4 skala Richter pada Jumat lalu, sebuah fenomena yang disebut dengan likuifaksi, dimana gempa menyebabkan tanah menjadi cair dan menenggelamkan bangunan di atasnya.

“Kini, kami tinggal berharap ada bantuan. Paling tidak dikasih lahan dan rumah baru,” imbuh Warno, yang kehilangan seorang anaknya.

Saat gempa terjadi, dia masih berada di kantor pemerintah Kota Palu.

Kejadian serupa juga dialami warga Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan. Salah satu kompleks perumahan di sana bergeser akibat gempa.

“Semua rumah di sini seperti dihisap lumpur. Ada yang hilang dan ada bergeser sampai satu kilo meter lebih,” ungkap seorang warga Petobo, Mahmud Arif.

Saat kejadian itu, ia mengaku sedang berada di tempat kerja sebagai sales sepeda motor.

Setelah mendengar kabar, Arif bergegas kembali ke rumahnya yang kebetulan tidak jauh dari tempatnya bekerja.

Tapi, sesampai di kompleks tak satu pun rumah terlihat. Istri dan anaknya belum ditemukan hingga kini.

“Pokoknya kayak kompleks yang hilang. Saya seperti tidak percaya, tapi faktanya semua rumah hilang,” katanya.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan di Jakarta, Rabu, menyatakan jumlah korban di Balaroa dan Petobo belum dapat diperkirakan.

Sutopo juga menyebutkan hingga hari kelima pascabencana, korban meninggal telah mencapai 1.407 orang, 113 hilang dan 2.549 lainnya dirawat di sejumlah rumah sakit.

Dia memastikan jumlah korban akan bertambah karena terdapat lebih dari 150 orang yang tertimbun reruntuhan bangunan.

Tim penyelamat gabungan dari Basarnas, TNI/Polri dan relawan kemanusiaan masih terus melakukan pertolongan dan evakuasi di beberapa bangunan yang ambruk.

Presiden Jokowi berdiri di lokasi dimana sebelumnya adalah merupakan kompleks perumahan namun telah hilang setelah “ditelan” lumpur akibat gempa yang menerjang wilayah tersebut, di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, 3 Oktober 2018. (Yayank Stiv/BeritaBenar)
Presiden Jokowi berdiri di lokasi dimana sebelumnya adalah merupakan kompleks perumahan namun telah hilang setelah “ditelan” lumpur akibat gempa yang menerjang wilayah tersebut, di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, 3 Oktober 2018. (Yayank Stiv/BeritaBenar)

Kunjungan Jokowi

Presiden Joko “Jokowi’ Widodo yang kembali mengunjungi ibukota Palu, Rabu, meninjau Petobo dan desa tetangganya, Mpanau, yang masuk dalam Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.

Bersama beberapa menteri, Jokowi melihat dari dekat dengan berjalan di bekas lumpur yang meluluhlantakkan kedua desa itu.

"Memantau lapangan untuk melihat kondisi nyata, setelah saya perintahkan empat hari yang lalu," katanya di perbatasan Petobo dan Mpanau.

Jokowi menyatakan kunjungannya kedua ke Palu ini adalah untuk memastikan proses evakuasi korban serta penyaluran dan distribusi bahan bakar minyak, listrik dan logistik berjalan dengan baik.

"Terutama penanganan-penanganan terhadap korban gempa dan lumpur yang luka," ujarnya.

“Bantuan, evakuasi, dan segala tindakan pasca musibah saya menilai secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik.”

Selain itu, tambah Jokowi, pasokan BBM juga terus diusahakan akan terpenuhi dengan lebih baik lagi sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengantre berjam-jam di SPBU.

“Insya Allah, pemerintah akan menanganinya semua dengan cepat,” tukasnya.

Tim penyelamat melakukan pencarian korban di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, 3 Oktober 2018. (Yayank Stiv/BeritaBenar)
Tim penyelamat melakukan pencarian korban di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, 3 Oktober 2018. (Yayank Stiv/BeritaBenar)

Bantuan asing

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, mengatakan bahwa 26 negara telah menawarkan bantuan setelah Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengesahkan penerimaan bantuan internasional.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan untuk memberikan bantuan segera dan menjanjikan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam menanggulangi bencana di Sulawesi, demikian disampaikan Gedung Putih.

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla seperti dikutip oleh media lokal Selasa bahwa pemerintah akan menolak bantuan yang melibatkan personil militer asing.

"Tidak, kita tidak terima itu. Mereka mau kirim kapal rumah sakit, kapal rumah sakit cukup kita," ujar Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa seperti dikutip di Kompas, merujuk pada tawaran AS mengirim kapal rumah sakit.

Australia akan mengirimkan lebih dari 50 tenaga medis profesional ke Sulawesi Tengah sebagai bagian dari paket bantuan Australia senilai AUD 5 juta, seperti disampaikan Australian Associated Press.

Jerman mengatakan pihaknya menyediakan bantuan darurat sebesar 1,5 juta euro untuk bencana gempa dan tsunami di Sulawesi.

"Kami memiliki kontak erat dengan lembaga bantuan dan pemerintah Indonesia untuk mengidentifikasi kebutuhan lokal dan mengoordinasikan dukungan," kata Kementerian Luar Negeri Jerman.

Malaysia akan memberikan bantuan sebesar RM 500.000 (sekitar Rp1,8 milyar) untuk penanggulangan korban bencana di Sulawesi, demikian disampaikan Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail di Kuala Lumpur awal minggu ini.

Pencarian korban

Pencarian korban di bawah reruntuhan terus dilakukan, tidak hanya di dalam kota Palu, namun juga di sepanjang pesisir Teluk Palu.

“Semua tempat yang diduga masih ada korban yang belum diselamatkan kami turunkan tim,” tegas Kepala Basarnas Palu, Basarno kepada BeritaBenar.

Sedangkan, akses untuk mendistribusikan bantuan terus dilakukan. Tidak hanya di titik-titik pengungsian, tapi juga ke sejumlah daerah yang sebelumnya belum bisa dimasuki.

“Logistik, tim penyelamat, dan alat berat sudah masuk. Kami sebagai pemerintah provinsi terus berkoodinasi dengan pemerintah pusat,” kata Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola.

Dia menyebutkan, logistik disuplai tidak hanya di Palu, Donggala, dan Sigi, tetapi hingga ke Kabupaten Parigi Moutong yang juga terdampak gempa.

“Hari ini kami bersama-sama pemerintah pusat mendistribusikan sejumlah bantuan,” katanya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.