Wapres AS: Islam di Indonesia Menginspirasi Dunia

Setelah bertemu Presiden Jokowi, Mike Pence mengunjungi Masjid Istiqlal dan berdialog dengan beberapa pemuka agama di Indonesia.
Ismira Lutfia Tisnadibrata
2017.04.20
Jakarta
170420_ID_Pence_1000.jpg Wakil Presiden Amerika, Mike Pence, mendengarkan penjelasan dari Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, didampingi ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, Muhammad Muzammil Basyuni, di Masjid Istiqlal, Jakarta, 20 April 2017.
AFP

Wakil Presiden Amerika Serikat (Wapres AS) Michael Richard “Mike” Pence menegaskan kembali komitmen negara adidaya itu untuk melanjutkan kemitraan dengan Indonesia, termasuk bidang pertahanan dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang dihadapi kedua negara.

“Dan tentunya salah satu ancaman terhebat yang kita hadapi adalah terorisme yang meningkat dan berkembang. Sayangnya, Indonesia tidak asing akan kejahatan ini, begitu juga Amerika Serikat,” ujar Pence dalam jumpa pers bersama Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Istana Merdeka, Kamis, 20 April 2017, usai keduanya mengadakan pertemuan bilateral.

Pence menyatakan simpatinya kepada Indonesia terkait serangan bom bunuh diri, yang disebutnya sebagai “barbarik” di Jakarta pada 14 Januari 2016. Dalam insiden itu, delapan orang – termasuk empat pelaku – tewas.

“Kami juga tahu akibat yang mengerikan dari terorisme dan Amerika Serikat bersama Anda mengutuknya dan menghadapinya,” tambahnya.

Jokowi mengatakan dalam pertemuan dengan Pence, mereka membicarakan sejumlah isu baik bilateral, seperti komitmen AS untuk meningkatkan kerja sama dan investasi, maupun masalah internasional.

Setelah bertemu Jokowi, Pence mengadakan pembicaraan dengan Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres. Dalam pertemuan sekitar 30 menit, keduanya membahas soal peningkatan kerja sama di bidang ekonomi dan politik.

“Amerika menginginkan hubungan bilateral tidak bersifat multilateral,” kata Kalla kepada wartawan usai pertemuan.

Pence adalah pejabat pertama pemerintahan Presiden Donald Trump yang berkunjung ke Indonesia setelah Trump dilantik menjadi Presiden AS, Januari lalu. Ini adalah bagian dari lawatannya ke sejumlah negara Asia dan Australia.

Trump direncanakan akan melakukan lawatan ke Asia Tenggara bulan November nanti untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Negara-negara Asia Pasific (APEC) di Vietnam dan KTT Asia Timur di Filipina.

Kunjungi Istiqlal

Setelah bertemu Kalla, Pence mengunjungi Masjid Istiqlal dan mengadakan dialog lintas agama dengan beberapa pemuka agama di Indonesia.

Pence memuji tradisi Islam yang moderat di Indonesia, sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, adalah sebuah inspirasi.

“Di negara Anda, seperti juga di negara saya, agama mempersatukan. Ia tidak memisahkan. Hal ini memberikan harapan akan masa depan yang lebih cerah dan kami semua berterima kasih untuk inspirasi hebat yang Indonesia berikan kepada dunia,” ujar Pence.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazaruddin Umar, mengatakan Pence cukup terkesan dengan masjid yang arsitektur bangunannya penuh simbolisasi Islam dan kemerdekaan Indonesia, sesuai dengan nama Istiqlal berarti merdeka.

Seperti Presiden Barack Obama dan Ibu Negara AS Michelle Obama saat berkunjung ke Istiqlal tahun 2010, Pence beserta istrinya Karen Pence dan kedua anak perempuannya, Audrey dan Charlotte, berkeliling Istiqlal dengan melepaskan sepatunya.

Karen, Audrey, dan Charlotte juga mengenakan kerudung untuk menutupi rambut mereka, sebagai penghormatan memasuki masjid.

Menurut Nazaruddin, Pence sempat memukul beduk yang terbuat dari sebatang pohon berusia 300 tahun.

Kepada Wapres AS itu, Nazaruddin menjelaskan beduk adalah simbol akulturasi Islam dengan budaya lokal ketika Islam masuk di Pulau Jawa sekitar abad 14 -15 Masehi, yang saat itu didominasi budaya Hindu dan Buddha.

“Ini menunjukkan Islam datang ke Indonesia tidak menjadi ancaman bagi budaya lokal. Hal ini dulu yang dilakukan Wali Songo,” ujar Nazaruddin kepada BeritaBenar, merujuk pada sembilan wali yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa.

Setelah berkeliling masjid sekitar 15 menit, Pence dan rombongan mengadakan dialog lintas agama selama satu jam yang dihadiri ulama dan perwakilan dari Kristen, Katolik, Konghucu, Buddha dan Hindu, keenam agama resmi yang diakui negara.

“Dialog berjalan sangat cair dan terbuka. Kami memperkenalkan inilah keberagaman kami dan mereka tidak dibedakan. Kami lebih menekankan pada aspek persamaan daripada perbedaan,” ujar Nazaruddin.

Menurutnya, setiap perwakilan agama diberikan kesempatan untuk berbicara dan menceritakan pengalamannya hidup di Indonesia yang pluralistik.

“Wapres Pence sangat mendukung Indonesia sebagai negara yang maju ekonominya tapi juga berpegang teguh pada tradisi agamanya,” jelas Nazaruddin.

Upaya persuasi

Dosen Hubungan Internasional dan Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika di Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, mengatakan bahwa pujian Pence kepada Islam moderat dan keberagaman di Indonesia lebih sebagai upaya persuasi agar aturan impor Indonesia tak terlalu restriktif terhadap ekspor Amerika.

“Temanya [pemerintahanan] Trump anti ISIS, bisa jadi sebagai pengimbangnya. Bila Indonesia memperlancar restriksi terhadap ekspor Amerika, mereka janjikan bantuan untuk melawan terorisme,” ujar Suzie kepada BeritaBenar.

Pence mengatakan, Indonesia dan AS percaya bahwa kedua negara harus merobohkan halangan untuk memastikan eksportir-eksportir Amerika dapat berpartisipasi penuh di pasar Indonesia, sebagaimana eksportir-eksportir Indonesia bisa lakukan di Amerika.

“Bulan depan akan ada tim yang membahas mengenai pengaturan perdagangan dan investasi bilateral berdasarkan prinsip-prinsip win-win solution,” ungkap Jokowi.

Suzie menambahkan walaupun pemerintahan Trump mempunyai pandangan tertentu terhadap Islam, mereka juga tetap harus kelihatan ramah dan berteman dengan negara mayoritas Muslim.

“Indonesia adalah teman baik tapi bukan sekutu, jadi harus dijaga perasaannya,” ujar Suzie.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.