Moeldoko Menantang ISIS Datang Ke Indonesia Untuk Dibasmi
2015.04.15
Moeldoko Menantang ISIS Datang Ke Indonesia Untuk Dibasmi
Oleh Aditya Surya
TNI berencana membentuk satuan anti-terror untuk mencegah radikalisme dan serangan oleh para extremis dari dalam negeri.
Ancaman kelompok miltan the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) untuk membebaskan pemimpin Jemaah Islamiyah (JI) Abu Bakar Basyir dan Aman Abdurrahman dengan kekerasan ditanggapi panglima TNI dengan tegas bahwa Indonesia akan membasmi ISIS. TNI juga berencana untuk membentuk satuan khusus antiteror.
“ISIS seringkali mengancam lewat jejaring sosial. Bukan hanya kepada militer tetapi juga pemimpin Islam serta segala elemen yang mendukung TNI. Nah kalau mau datang silahkan saja kita basmi sekalian,” kata Jenderal TNI Moeldoko kepada BenarNews tanggal 15 April.
Moeldoko menjelaskan bahwa TNI berkomitmen untuk mengamankan Indonesia, termasuk dari aksi teror serta paham radikalisme yang terus berkembang di Indonesia.
Menanggapi ancaman video dengan judul “News Salim Mubarok Abu Jandal Daulah Islamiyyah” berdurasi 3 menit 5 detik mengancam akan membebaskan Abu Bakar Basyir, Aman Abdurrahman dan terdakwa teroris lainnya, Moeldoko mengatakan sudah siap.
“Kita sudah siap, kalau mereka datang kita langsung serang. Kita tidak perlu takut dengan ISIS,” katanya lanjut.
Video tersebut memperlihatkan seorang pria dengan tutup kepala warna hitam membawa senapan berkata, “Kepada Abu Bakar Baasyir, Aman Abdurrahman dan mujaheed lainnya yang berada dalam penjara thoghut, bersabarlah kami akan membebaskan kalian dengan menghancurkan dan memisahkan kepala-kepala meraka.”
Video tersebut diunggah di YouTube tanggal 9 April dan sudah dilihat oleh ribuan orang sebelum dicekal.
Abu Jandal al Yamani al Indonesi alias Salim Mubarok at Tamimi adalah warga kuturanan Arab asal Pasuruan. Sebelumnya ia menampakkan diri dalam video di YouTube mengecam aparat keamanan Indonesia dan semua pendukung Densus 88 yang dianggap telah menghalangi penegakkan Syaria di Indonesia
Moeldoko mengatakan antisipasi juga sudah dilakukan di Nusakambangan.
“Kita memperkuat pengamanan dengan membangun posko-posko di beberapa sudut pulau Nusakambangan,” katanya lanjut.
Komando gabungan antiteror
Untuk mengamankan negara, TNI juga merencanakan pembentukan komando khusus antiteror.
“Ini akan merupakan komando gabungan baik dari angkatan darat, laut dan udara atas perintah Panglima TNI,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi kepada BenarNews tanggal 15 April.
Komando ini bertujuan untuk mempercepat operasi antiteror yang memerlukan bantuan TNI, katanya lanjut.
Ade mengakui bahwa selama ini pelaksanaan antiteror belum ada sinergi yang baik antara kepolisian (Polri) dengan TNI.
“Tugas pokok TNI yang termuat dalam UU No. 34 tahun 2004 adalah TNI bertugas menjaga kedaulatan, integritas wilayah dan kesatuan bangsa,” katanya lanjut.
Moeldoko mengatakan bahwa konsep ini sudah dipersiapkan dan sedang dalam proses pembahasan.
“Dalam konsep baru ini kita akan bekerjasama dengan Densus 88 untuk mencegah overlaping. Tugas TNI akan berbeda dengan Densus 88 tetapi tujuannya adalah sama yaitu untuk mencegah dan mengatasi aksi teror serta meluasnya paham radikalisme,” katanya.