Nakhoda KM Marina Ditemukan Selamat di Perairan Palopo
2015.12.22
Palu
Hari Selasa, 22 Desember, tim gabungan SAR kembali menemukan satu korban yang selamat dan jenazah seorang anak korban Kapal Marina Baru 2B yang tenggelam di perairan Teluk Bone tepatnya di perairan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara - Siwa, Sulawesi Selatan Sabtu lalu.
Korban selamat adalah nakhoda KM Marina bernama Asdar.
Kapolres Wajo, Sulawesi Selatan, AKBP M Guntur mengatakan, Asdar ditemukan selamat oleh nelayan di wilayah perairan Palopo, Sulawesi Selatan.
"Awalnya ada nelayan yang beraktivitas di seputaran perairan itu. Tiba-tiba melihat ada orang yang terapung, nelayan itu langsung menyelamatkan. Asdar sempat mengatakan kepada nelayan bahwa dia adalah nakhoda KM Marina yang tenggelam, kemudian dia langsung dievakuasi ke daratan," kata Guntur saat dihubungi dari Palu.
Saat kapal yang dinakhodai Asdar karam, Asdar tidak bisa berbuat banyak selain mengandalkan pelampung badan yang digunakannya. Asdar pun saat itu sadar merasakan terombang-ambing dihantam arus hingga akhirnya dia sampai ke perairan Palopo.
"Sekitar empat hari empat malam lah dia di laut bertahan hidup, sampai akhirnya diselamatkan nelayan. Dia cerita saat itu tidak bisa apa-apa selain pasrah dengan arus yang terus membawanya. Karena mau berenang juga dia tidak mampu, sementara posisi di tengah laut," ungkap Guntur.
Saat ini, Asdar telah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum (RSU) Siwa, Wajo, Sulawesi Selatan. Kebetulan perairan Palopo tidak jauh dari Siwa, sehingga Asdar dilarikan ke RSU Siwa.
"Sebelumnya Asdar diserahkan kepada Polres Poso setelah itu dibawa ke RSU Siwa. Karena di RSU Siwa sudah ada beberapa penumpang selamat lainnya juga yang diberikan perawatan," imbuh Guntur.
Asdar adalah warga Cilalang, Luwu, Sulawesi Selatan. Ia kemudian diketahui sebagai nakhoda KM Marina setelah mengaku kepada pihak kepolisian saat dimintai keterangan di RSU.
Sementara itu, pada hari yang sama, nelayan di perairan Wotu, Luwu Timur, Sulawesi Selatan juga menemukan jenazah seorang anak berusia tiga tahun bernama Pangeran. Jenazah itu ditemukan terapung oleh nelayan setempat.
51 data ante mortem keluarga korban
Sementara itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di posko ante mortem Kolaka Utara dan Siwa, telah mengumpulkan data ante mortem 51 keluarga korban KM Marina.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada BeritaBenar, data itu adalah gabungan dari data ante mortem yang dikumpulkan Polda Sulawesi Tenggara dan Sulselbar.
Dia berharap, pihak keluarga korban yang belum menyampaikan data keluarganya yang menjadi korban sebaiknya segera ke posko ante mortem yang berada di dua lokasi, yaitu di pelabuhan Kolaka Utara dan Siwa.
"Data ini menjadi penting karena akan membantu proses identifikasi korban yang selamat, apa lagi untuk korban yang meninggal dunia," jelas Barung.
Pencarian hingga ke perairan Palopo
Kepala Badan Search And Rescue Nasional (Kabasarnas) Makassar, Sulawesi Selatan, Poki Azikin menambahkan, untuk pencarian saat ini sudah diperluas hingga ke perairan Palopo. Hal tersebut dilakukan karena adanya penemuan salah satu korban di perairan tersebut.
"Kami menduga masih ada korban lain yang terseret arus hingga ke perairan Palopo. Makanya pencarian kita perluas ke sana," katanya saat dimintai ketarangan dari Palu.
Dia mengaku, pencarian terus dilakukan bersama seluruh tim gabungan SAR yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan potensi SAR lainnya.
"Yang pasti upaya pencarian terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan. Kita berharap peran penting dari masyarakat sekitar perairan juga masih terus bisa memberikan bantuan kepada tim SAR," tandas Poki.
KM Marina Baru 2B memuat 122 orang. Sebelumnya dilaporkan 119 orang ada di kapal naas tersebut, namun kepala Basarnas Makassar menyatakan jumlah total adalah 122 orang, termasuk 18 penumpang anak, dan 10 orang ABK. Kapal itu sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara dengan tujuan Pelabuhan Bangsalae, Siwa menurut rilis dari tim DVI Polri.
Namun belum sampai di tujuan, kapal tersebut tenggelam akibat bak mesin pecah setelah menghalau cuaca buruk dan ombak tinggi.
Saat ini tim jumlah korban yang sudah ditemukan mencapai 43 korban selamat dan empat korban meninggal. Hingga kini masih 75 korban lagi yang belum ditemukan. Pencarian dilanjutkan hari Rabu