Pemerintah Jatim Menggandeng Ulama Untuk Melawan ISIS
2015.03.12
Pemerintah di Jawa Timur (Jatim) akan menggunakan acara Muktamar yang akan diadakan oleh Nadhlatul Ulama (NU) di Jombang sebagai momentum untuk mencegah semakin berkembangnya paham radikal di propinsi tersebut.
Pemerintah mengundang para ulama untuk berpartisipasi aktif dalam acara ini, terutama setelah diketahui semakin banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang menuju ke Iraq dan Suriah untuk bergabung dengan the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Koran Tempo melaporkan tanggal 12 Maret.
Wakil Gubernur (Wagub) Saifullah Yusuf mengatakan bahwa meskipun belum pasti apakah 16 orang dari Smailing Tour yang hilang ini nyata bergabung dengan ISIS atau tidak tetapi pemerintah lokal di Jatim akan terus waspada.
“Dengan bantuan kiai dan ulama diharapkan bisa membendung faham yang tidak sesuai dengan akidah Islam, salah satunya pada Muktamar NU di Jombang pada 1-5 Agustus mendatang,” kata Saifullah seperti dikutip oleh Portal Solopos tanggal 11 Maret.
Saifullah mengatakan tema acara Muktamar yang akan datang adalah “Islam nusantara untuk membangun peradaban.”
Ia berharap dengan acara akbar ini muslim di Indonesia bisa menjadi kiblat bagi dunia.
“Kita ingin Islam Indonesia yang rahmatan lil alamin,” lanjutnya.
Menurut Saifullah, dengan pendekatan lokal, Islam akan bisa hidup toleran dengan agama minoritas lainnya.
“Jika damai maka umat Islam bisa beribadah, belajar dan beraktivitas dengan aman,” lanjutnya seperti dikutip oleh Portal Solopos tanggal 12 Maret.
Acara Muktamar NU biasanya digelar dengan meriah. Perkiraan Muktamar tahun ini akan dihadiri oleh 5000 undangan dan 50.000 pendukung.
Wagub juga mengatakan bahwa untuk menangkal ideologi radikal yang disebarkan oleh kelompok pengikut ISIS, seluruh organisasi Islam perlu ikut berpartisipasi membentengi umat.
Saifullah berkata jika perlu seorang mubalik akan diturunkan langsung ke masyarakat.
Bahaya pengaruh radikal ISIS terbukti sudah meluas di Jatim.
Saifullah juga mengatakan bahwa 16 orang yang menghilang di Turki dari kelompok Smailing Tour, 9 diantaranya berasal dari Surabaya, Jatim.
Komitmen NU
Acara Muktamar yang akan diadakan bulan Agustus mendatang bukan yang pertama bagi NU untuk menunjukkan komitmennya memerangi ideologi ISIS.
Dalam acara ulang tahun NU yang ke-89 tanggal 31 Januari lalu, pemimpin NU Said Aqil Siradj mengatakan NU akan terus menyebarkan misi nasionalisme dan toleransi.
"Islam sendiri tidak akan mampu menyatukan seluruh warga negara Indonesia. Nasionalisme tanpa Islam terasa kering. Kedua faktor itu harus bekerja berdampingan," katanya.
Dia menambahkan bahwa sebagai organisasi Muslim terkemuka NU akan terus berkomitmen untuk melindungi kelompok minoritas.
"NU memiliki kekuasaan politik, dengan bersandar pada keyakinan agama yang kuat, kami harap akan dapat terus menggunakan kekuatan ini untuk mengejar keadilan. Kami berupaya menjadi Muslim yang moderat," lanjutnya.