Polisi Masih Menyelidiki Lima Tersangka Teroris Poso
2015.03.09
Operasi gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri, Camar Maleo 2015, di Sulawesi Tengah minggu lalu telah berhasil meringkus 5 tersangka teroris yang di duga anggota Santoso.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Rikwanto, membenarkan hal tersebut. Rikwanto juga menambahkan bahwa Densus 88 juga telah menahan Donding alias IS di wilayah yang sama tanggal 8 Maret, Portal SuaraMandiriBitung melaporkan.
Kepala polisi lokal di Poso, Ronny Suseno,memberikan konfirmasi bahwa ke lima tersangka masih dalam proses investigasi.
“Laporan tersebut benar bahwa kita telah menahan empat tersangka teroris yang di duga merupakan bagian dari gerakan Mujahideen Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Kami masih akan terus melakukan invesigasi terhadap kasus ini,” katanya kepada Portal The Jakarta Globe tanggal 6 Maret.
Densus 88 mengidentifikasi keempat orang yang sebelumnya di tahan tanggal 4 Maret adalah: Adrianto (A), Muli (M), Abd. Hadip (AH) dan Muh. Nasir (MN). Mereka berumur antara 25-42 tahun, menurut laporan the Jakarta Globe.
Dugaan terlibatnya keempat tersangka teroris ini dengan jaringan Santoso juga di konfirmasi oleh Polri di Jakarta.
“Ini merupakan jaringan dari Santoso. Pertama inisial AH di tangkap di depan gedung rongsokan Jalan Kepuna Poso. Dia terlibat dalam kegiatan dan perannya mengantar dan membeli bahan peledak. Kemudian dia juga dekat dengan Santoso dan mengantar logisitik untuk Santoso,” katanya seperti dikutip oleh Portal SuaraMandiriBitung tanggal 9 Maret.
Rikwanto menerangkan bahwa A ditangkap di rumahnya. A juga berperan sebagai kurir logistik untuk menyediakan bahan makanan bagi kelompok Santoso.
MN ditangkap di jalan. Rikwanto menambahkan MN mempunyai peran yang sama dengan AH dan A.
MN di ketahui pernah menjadi bagian training militan di Poso.
Operasi Camar Maleo 2015
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Hari Suprapto, mengatakan bahwa saat ini Polri masih melaksanakan Operasi Camar Maleo 2015.
Fokus operasi ini adalah untuk meringkus kelompok teroris Poso dan memutuskan jaringan mereka, AntaraNews melaporkan tanggal 9 Maret.
Berita yang sama memberikan detail informasi, bahwa sekitar 1.300 aparat Gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri telah bersiaga di wilayah Poso dan sekitarnya.
Operasi Camar Maleo 2015 dilaksanakan sejak 26 January-26 Maret, Liputan 6 melaporkan.
Disekitar wilayah Poso, di perkirakan sekitar 20 teroris masih berkeliaran. Mereka bukan saja menyerang Posko Polisi tetapi juga menculik dan menganiaya warga sipil.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman Nasution, berkata Poso akan tetap menjadi prioritas Densus 88.
"Kami berfokus pada Poso. Daerah ini adalah sarang teroris yang terus melancarkan serangan mereka tidak hanya pada polisi, tetapi juga warga yang tidak bersalah," katanya.