Viral, Video Perempuan Myanmar Senam Diiringi Lagu Indonesia dengan Latar Kudeta

Lagu “Ampun Bang Jago” juga sempat viral di Tiktok digunakan oleh pengunjuk rasa mengecam UU Cipta Kerja.
Ronna Nirmala
2021.02.02
Jakarta
Viral, Video Perempuan Myanmar Senam Diiringi Lagu Indonesia dengan Latar Kudeta Militer Myanmar bersiaga di pos pemeriksaan yang dijaga dengan kendaraan lapis baja memblokir jalan menuju gedung parlemen pada Selasa, 2 Februari 2021, di Naypyitaw, Myanmar.
AP

Seorang perempuan Myanmar menjadi sorotan dunia karena dalam video yang menunjukkan dirinya melakukan senam terlihat rombongan kendaraan militer negara tersebut memasuki kompleks parlemen untuk melakukan kudeta.

Namun demikian bagi pengguna internet di Indonesia, hal lain yang menjadikan video itu semakin menarik adalah musik yang digunakan Khing Hnin Wai saat senam adalah lagu Indonesia yang juga kerap diperdengarkan aktivis di Tanah Air ketika berunjuk rasa.

Video sekitar 3 menit yang diunggah Khing, guru olahraga di Pyinmana, sebuah kota dekat ibu kota Naypyitaw, ke laman Facebooknya itu langsung viral, apalagi setelah video tersebut juga diteruskan ke twitter oleh netizen.

Lagu yang digunakan saat dia melakukan senam tersebut adalah lagu Indonesia “Ampun Bang Jago” yang diciptakan tahun lalu oleh Jonathan Dorongpangalo (Tian Storm) dan Ever Salikara (Everslkr), dua musisi asal Bitung, Sulawesi Utara.

Sejak diunggah penciptanya di layanan berbagi video singkat, TikTok, lagu dengan nuansa musik disko itu menjadi terkenal dan digunakan untuk latar berbagai video, termasuk oleh aksi mahasiswa, buruh dan aktivis ketika berunjuk rasa menentang Undang-Undang “Omnibus Law” Cipta Kerja, Oktober lalu.

Netizen Indonesia banyak mengomentari video tersebut karena lagu yang memiliki lirik perjuangan oleh kaum lemah tehadap kaum kuat tersebut dirasa pas dengan kondisi kudeta ketika itu. Ada yang menghubungkannya dengan perjuangan aktivis di Indonesia dalam berunjuk rasa, atau ada juga yang sekedar memperlihatkan kebanggaan karena lagu Indonesia mendunia.

Abang Jago from Indonesia! Thank you for using Indonesian song!” demikian salah satu komentar akun FB dari Indonesia. “What a historic moment, the song literally match the surrounding condition... Ampun Bang Jago!” demikian komentar dari akun lainnya.

Seorang pengguna Twitter @Mentimoen membagikan video itu dengan petikan lirik “Ampun Bang Jago”:

“Kalian merasa tinggi, biar ku merendah. Kalian merasa hebat, biar ku yang lemah. Merasa paling terbaik, tapi cara kalian licik, Mankage takage skil otodidak mar beking diri pande. Jangan senang dulu, semua tinggal tunggu waktu. Ampun Bang Jago.. . Lagu kudeta terbaik!!”

Dikutip dariPortaljogja.com, Jonathan Dorongpangalo mengaku lagu tersebut memiliki makna sarkas yang disampaikan secara tidak langsung. “Lagu Ampun Bang Jago memiliki makna bahwa lebih baik kita mengalah atau menghindar dari suatu hal yang berbau perselisihan, konflik dan semacamnya,” katanya. 

Tidak sadar

Khing Hnin Wai sendiri mengatakan bahwa ia sama sekali tidak sadar terjadi kudeta ketika ia membuat video tersebut, karena iring-iringan kendaraan militer di ibukota negara tersebut adalah hal lumrah. Ia meminta videonya itu tidak diberi caption macam-macam.

“Video senam saya buat bukan untuk mengejek pihak tertentu. Saya senam bukan untuk membuat sensasi. Saya melakukan ini untuk mengikuti kompetisi sejak 11 bulan lalu,” kata Khing, dikutip dari akun Facebooknya, Selasa. 

“Tolong jangan unggah video ini dengan caption lain,” tambahnya.

BenarNews mencoba menghubungi Khing melalui pesan di Facebook namun tidak mendapatkan respons. 

Tuntutan pulihkan akses internet

Pada Senin, militer Myanmar mengumumkan penangkapan Aung San Suu Kyi dan beberapa pemimpin lainnya, lalu mendeklarasikan situasi gawat darurat selama satu tahun untuk menindak dugaan apa yang mereka klaim sebagai kecurangan pada pemilu yang diadakan November lalu.

Dalam pemilu itu, partai yang dipimpin Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memenangkan 396 kursi di parlemen, sementara partai yang terafiliasi dengan militer, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan mendapat 33 kursi.

“Untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan termasuk memeriksa ulang daftar pemilih, semua kekuasaan legislatif, administratif dan yudikatif telah dialihkan kepada panglima militer," ujar Presiden Sementara Myint Swe dalam pernyataannya.

Jenderal senior Min Aung Hlaing akan bertanggung jawab atas negara itu, kantor berita Associated Press melaporkan dengan mengutip laporan TV militer Myanmar.

Akses internet dan komunikasi di Myanmar terputus berbarengan dengan pengumuman tersebut. 

Kelompok aktivis dan masyarakat sipil di Asia Tenggara mendesak militer di Myanmar untuk memulihkan akses internet dan komunikasi serta menghormati hak digital yang dibutuhkan warga di tengah situasi politik yang tengah mencekam.

Data jaringan dari NetBlocks Internet Observatory yang dikutip pernyataan bersama, menunjukkan gangguan internet mulai terjadi sejak Minggu, kemudian diikuti gangguan telekomunikasi pada Senin dini hari. 

“Gangguan telekomunikasi yang dimulai sejak 03.00 Senin pagi waktu setempat memiliki dampak subnasional yang signifikan,” tulis pernyataan yang turut ditandatangani Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Human Rights Working Groups (HRWG), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI) Indonesia dan Gayathry Venkiteswaran Malaysia.

“Kami, Organisasi Masyarakat Sipil dan individu yang bertandatangan di bawah ini, mengajak masyarakat Asia Tenggara untuk menyuarakan tekanan untuk mendesak militer di Myanmar menghentikan kekerasan, memulihkan internet dan menghormati hak digital yang dibutuhkan warga Myanmar di masa seperti sekarang ini,” sambung pernyataan tersebut. 

 

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.