Pemerintah Memastikan 7 Perusahaan Asing Relokasi dari Cina ke Indonesia

Jokowi instruksikan kemudahan pelayanan bagi investor.
Ronna Nirmala
2020.06.30
Jakarta
200630_ID_Investments_1000.jpg Ratusan pekerja melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI di Jakarta, pada 31 Oktober 2019, menuntut kenaikan upah minimum, di tengah upaya pemerintah menggenjot investasi asing.
AFP

Pemerintah mengumumkan Selasa (30/6) bahwa perusahaan multinasional, termasuk LG Electronics dan Panasonic, sudah pasti akan memindahkan fasilitas manufaktur mereka dari Cina, Jepang, dan Korea, ke Indonesia yang akan membuka puluhan hingga ratusan ribu lapangan kerja baru.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan, selain perusahaan yang sudah dipastikan pindah ke Indonesia, 17 perusahaan asing lain berpeluang untuk ikut memindahkan pabriknya ke Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah.

“Saya senang hari ini sudah sudah ada yang masuk tujuh. Sudah pasti ini yang tujuh. Kemudian ada 17 yang memiliki komitmen besar, sudah 60 persen,” kata Jokowi via telekonferensi saat meresmikan dimulainya pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang.

Kawasan industri terpadu di Batang memiliki total lahan hingga 4.500 hektar, dengan tahap pertama pembangunannya dimulai pada lahan seluas 450 hektar dan ditargetkan selesai dalam jangka waktu enam bulan, kata Kementerian BUMN.

Lima pabrik yang akan direlokasi dari Cina merupakan milik perusahaan Taiwan, Meiloon Technology, pembuat suku cadang mobil Jepang Sagami, pembuat alat penerangan dari Amerika Serikat CDS Asia (Alpan Lighting), Panasonic Manufacturing, dan perusahaan ban Taiwan, Kenda Rubber, kata Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Sementara pabrik LG Electronics akan dipindahkan dari Korea Selatan dan pembuat komponen otomotif Denso akan pindah dari Jepang.

BKPM menyebut nilai investasi ketujuh perusahaan tersebut mencapai U.S. $850 juta atau sekitar Rp11,9 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 30.000 orang.

Sementara, potensi nilai investasi dari 17 perusahaan asing lain yang sedang dikejar mencapai U.S. $37 miliar (Rp531,4 triliun) dengan serapan hingga 112.000 tenaga kerja.

Dari potensi tersebut, Jokowi meminta kementerian dan lembaga terkait untuk memberikan kemudahan perizinan berusaha hingga harga jual tanah yang kompetitif.

“Ini juga terus saya sampaikan pada para menteri dan Kepala BKPM (agar) dilayani dan dikejar. Disampaikan fasilitas apa yang ingin kita berikan,” kata Jokowi.

“Kalau tidak, jangan sampai peristiwa tahun lalu terjadi lagi. Ada relokasi 33 perusahaan dari Tiongkok, kita satu pun gak dapat,” tambahnya.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya terus mengupayakan menarik investasi dari perusahaan asing baik yang berada di Cina maupun negara lain ke Indonesia. Secara khusus, BKPM juga telah membentuk tim satuan tugas (satgas) khusus relokasi investasi.

“Prosesnya sangat intensif. Kami langsung ketuk pintu perusahaan satu per satu untuk meyakinkan bahwa Indonesia adalah lokasi yang tepat bagi pabriknya,” kata Bahlil dalam keterangannya, Selasa.

Bahlil tidak menjelaskan secara detail progres pembicaraan dengan 17 perusahaan asing tersebut. Namun, dirinya menyebut salah satu perusahaan asal Korea Selatan, LG Chemicals, telah mengungkapkan keinginan untuk membangun industri baterai kendaraan yang terintegrasi smelter dengan nilai investasi mencapai U.S. $9,8 miliar (Rp140,7 triliun) dan menyerap hingga 14.000 pekerja di Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan Kawasan Industri Terpadu Batang sebagai pusat relokasi pabrik dari perusahaan yang hengkang dari Cina, bukan di Brebes seperti yang sebelumnya pernah diberitakan.

“Kita siapkan 4.000 hektare di Batang, kawasan industri karena mau ada pindahan dari Tiongkok. Yang kemarin kita tidak dapat apa-apa,” kata Basuki dalam sesi diskusi daring, akhir pekan kemarin.

Pada pertengahan Mei, pemerintah mengaku tengah menindaklanjuti rencana relokasi sejumlah pabrik milik perusahaan Amerika Serikat (AS) dari Cina ke kawasan industri di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Rencana itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, merujuk pada pembicaraan telepon antara Presiden Jokowi dan Presiden AS Donald Trump 25 April 2020.

Luhut mengatakan, perusahaan AS yang rencananya akan pindah bergerak di bidang farmasi. Oleh karenanya, sambung Luhut, pemerintah berencana membangun zona ekonomi khusus untuk industri farmasi di Brebes.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku tidak mempermasalahkan kawasan mana yang akan dijadikan lokasi pemindahan pabrik milik perusahaan asing tersebut. Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan tetap mempersiapkan lahan serta perizinan yang dibutuhkan dalam proses penanaman modal tersebut.

“Sejak tahun lalu banyak investor akan masuk dan kami komunikasi intensif. Kami menyiapkan lahan dan perizinannya,” kata Ganjar melalui pesan singkatnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan para investor tidak perlu membeli lahan di Kawasan Industri Terpadu Batang dan akan diberikan kemudahan melalui sistem sewa dalam jangka waktu panjang dengan holding Perkebunan yang dikoordinasikan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.

“Kami yang akan membebaskan lahan sehingga tanah seluruh kawasan ini menjadi milik BUMN dan akan memudahkan serta meyakinkan kerja sama dengan investor yang datang menanamkan modal,” kata Erick kepada wartawan di Batang, Selasa.

Erick menambahkan, BUMN juga akan memastikan dukungan infrastruktur di sekitar kawasan untuk memudahkan jalur logistik.

“Jika dikaitkan dengan persaingan ekonomi global yang semakin ketat di era post-COVID-19, upaya Indonesia menambah kawasan industri khusus di Jawa Tengah, seperti KIT Batang ini menjadi keharusan,” tukasnya.

Data aliran investasi asing dan dalam negeri tahun 2019 yang dirilis BKPM menunjukkan Jawa Tengah sebagai provinsi penempatan modal tertinggi ketiga dengan nilai investasi sebesar Rp59,5 triliun atau 7,3 persen.

Provinsi penempatan investasi tertinggi pertama adalah Jawa Barat dengan Rp137,5 triliun (17 persen) disusul DKI Jakarta dengan Rp123,9 triliun (15,3 persen).

Peluang pasca-pandemi

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk menarik relokasi investasi asing dari Cina setelah pandemi COVID-19 berakhir.

“Investor akan cari pasar yang besar dan Indonesia punya itu. Investor masih menganggap Indonesia punya potensi pertumbuhan pasar yang besar,” kata Tauhid.

Kendati demikian, Tauhid meminta pemerintah untuk benar-benar konsisten memperbaiki daya saing Indonesia. Sebab, tujuh pabrik yang akan relokasi tersebut belum seberapa dibanding dengan 33 perusahaan asing yang pindah dari Cina ke Vietnam.

“Investor Jepang misalnya, menganggap prosedur perpajakan di Indonesia masih cukup rumit,” katanya.

Selain itu, kenaikan upah pekerja di Indonesia juga cenderung tinggi yakni berkisar 7-8 persen setiap tahunnya. Sementara, kenaikan upah di negara-negara seperti Vietnam hanya berkisar 4-5 persen, tambah Tauhid.

Data BKPM menyebutkan rata-rata upah minimum tenaga kerja di Indonesia per bulan sebesar Rp3,93 juta, Malaysia Rp3,83 juta, Thailand Rp3,19 juta, Rp3,19 juta, dan Vietnam Rp2,64 juta.

Pemerintah berencana untuk memangkas sejumlah regulasi melalui Rancangan Undang-undang (RUU) omnibus, namun pembahasannya terutama untuk klaster ketenagakerjaan ditunda karena beberapa klausulnya ditentang banyak pihak.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.