KPU Siap Hadapi Gugatan Pilkada, Empat Orang Tewas di Papua
2017.02.27
Jakarta dan Jayapura
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan, siap menghadapi gugatan yang diajukan para pasangan calon (paslon) pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Mahkamah Konstitusi (MK). Sementara itu, empat orang tewas dan ratusan luka-luka di Kabupaten Intan Jaya, Papua, akibat bentrok massa terkait hasil Pilkada.
Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, mengatakan akan menyiapkan semua dokumen yang dibuat selama proses pemungutan dan penghitungan suara.
“Akan ada pertemuan membahas persiapan mengikuti sengketa di MK. Kami siapkan semua catatan dari permasalahan yang diangkat berbagai pihak dalam proses penghitungan dan rekapitulasi hasil perolehan suara,” katanya kepada BeritaBenar, Senin, 27 Februari 2017.
KPU, tambahnya, juga akan berusaha mendapatkan salinan dokumen permohonan gugatan yang disampaikan pemohon ke MK.
“Kami baru dilibatkan kalau laporan pelanggaran yang masuk telah disimpulkan berindikasi kuat terjadi pelanggaran,” jelasnya.
Juru bicara MK, Fajar Laksana mengatakan sejauh ini sudah ada 22 perkara yang didaftarkan paslon bupati dan walikota. Sedangkan untuk provinsi belum ada yang mengajukan gugatan.
Pilkada 15 Februari 2017 digelar serentak untuk memilih tujuh gubernur, 18 walikota dan 67 bupati. Tujuh daerah yang memilih gubernur ialah Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Papua Barat, Banten, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.
“Untuk Pilkada gubernur belum ada (gugatan ke MK), namun kemungkinan dari persyaratan yang memenuhi adalah Sulawesi Barat dan Banten,” kata Fajar kepada BeritaBenar.
Menurut aturan, bagi pasangan calon yang tidak puas dengan hasil Pilkada bisa mengajukan sengketa ke MK tiga hari setelah penetapan hasil oleh KPU, dengan syarat harus memenuhi selisih 2 sampai 0,5 persen dari jumlah suara sah.
Rapat pleno
Rapat pleno rekapitulasi Pilkada DKI Jakarta yang digelar KPU setempat, Minggu, 26 Februari 2017, menempatkan paslon Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat meraup 2.364.577 (42,99%) suara.
Mereka melampaui perolehan paslon Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno yang meraih 2.197.333 (39,95%) suara dan paslon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang hanya mendapat 937.955 (17,05%) suara.
Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarsono, menyatakan sebanyak 5.564.313 orang dari 7.356.426 pemilih mencoblos.
“Hasil ini dinyatakan sah,” katanya dalam rapat pleno.
Berbeda dengan daerah lain, dua paslon peraih suara terbanyak di Jakarta akan bertarung pada putaran kedua yang akan digelar 19 April mendatang. Menurut undang-undang DKI Jakarta, jika tidak ada paslon yang meraih suara 50 persen plus 1, maka Pilkada digelar dua putaran.
KPU Banten juga telah menyelesaikan penghitungan suara rekapitulasi, Minggu. Hasilnya, paslon petahana, Rano Karno-Embay Mulya Syarief meraih 2.321.323 (49,05%) suara atau kalah tipis dari paslon Wahidin Halim-Andika Hazrumy yang mendapatkan 2.411.213 ( 50,95%) suara.
Koordinator tim kuasa hukum paslon Rano-Embay, Badrul Munir, mengatakan pihaknya akan mengajukan gugatan ke MK setelah melakukan kajian.
“Kami masih lakukan kajian komprehensif terkait pelanggaran yang terjadi untuk diperiksa kembali sebagai gerbang terakhir mendapatkan keadilan dari MK,” ujarnya.
Di Aceh, Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur setelah mengalahkan lima paslon lain, termasuk paslon kuat bekas Panglima Gerakan Aceh Merdeka Muzakir Manaf-TA Khalid. Irwandi adalah Gubernur Aceh periode 2006-2011.
Rusuh
Dari Jayapura dilaporkan rapat pleno penetapan bupati dan wakil bupati Intan Jaya, Papua, pada 23 Februari 2017, berakhir rusuh menyusul bentrokan massa pendukung paslon Yulius Japugau-Yunus Kalabetme dan Natalis Tabuni-Yann Robert Kobogayauw.
Dalam bentrokan itu, empat orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka terkena busur dan anak panah. Sehari kemudian, belasan rumah dibakar dan kantor-kantor KPUD dirusak.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengatakan bentrok antar-kedua kubu terjadi karena ada oknum yang memprovoksi warga.
“Namanya sudah kita punyai. Inisialnya MT. Dia mengaku-ngaku dari pusat,” katanya kepada wartawan.
Yulius Miagoni, mantan anggota DPR Papua, menjelaskan bentrokan terjadi karena masing-masing massa pendukung menganggap KPU sengaja menunda proses penghitungan suara.
“Masyarakat mencurigai KPU tidak independen dan memihak salah satu pasangan calon,” katanya.
Pada Kamis pagi, massa pendukung Yulius-Yunus mendatangi kantor KPU untuk mengikuti rapat pleno rekapitulasi, tapi ditunda. Puncaknya pada Kamis sore, ketika massa simpatisan pendukung Natalis-Yann menerobos kantor KPU dan merampas semua dokumen.
Sumber yang tak mau disebut namanya menjelaskan, bentrok dipicu karena beberapa hal seperti ada kalimat rasis yang diucapkan dalam rapat rekapitulasi suara, Panwas yang mengintervensi KPU, dan Komisioner KPU yang mengeluarkan dualisme surat keputusan.
"Belasan rumah dibakar, termasuk tempat menjual BBM murah dari Pertamina di Bilogai. Rumah-rumah yang dibakar ada rumah pejabat dan ada juga rumah warga,” katanya kepada BeritaBenar.
“Ratusan orang kena panah. Puluhan sudah dievakuasi ke Nabire untuk ditangani oleh pihak medis," tambahnya.
Sumber lain, yang juga tak mau disebut namanya, menyatakan belasan orang kena tembakan peluru aparat, termasuk seorang korban tewas.
Namun, Kapolda Papua membantah keras pernyataan ada korban yang kena tembakan.
“Kalau dibilang ada korban tewas karena kena tembak, itu tidak benar. Semua korban luka maupun meninggal dunia, itu terkena panah,” tegas Paulus.
Seorang komisioner KPU Intan Jaya, Sepi Sondegau, ketika dikonfirmasi mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait kapan hasil rekapitulasi akan diumumkan.