Sandera Terakhir, WNI 15 Tahun, Diselamatkan dari Abu Sayyaf

Khairuldin bin Yai Kil ditemukan beberapa hari setelah tiga korban penculikan lainnya ditemukan di Tawi-Tawi, Filipina selatan.
Staf BenarNews
2021.03.21
Zamboanga, Filipina
Sandera Terakhir, WNI 15 Tahun, Diselamatkan dari Abu Sayyaf Warga negara Indonesia yang menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf yang berhasil diselamatkan militer Filipina, dari kiri ke kanan: Khairuldin bin Yai Kil, Arizal Kastamarin, Arsyad Bin Dahlan dan Riswanto Bin Hayono dalam pertemuan dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Cirilito Sobejana (tidak terlihat dalam gambar), di Komando Mindanao Barat di Zamboanga, Filipina, 21 Maret 2021.
BenarNews

Pasukan Filipina menyelamatkan seorang korban penculikan berusia 15 tahun pada Minggu (21/3) di wilayah selatan negara itu, dan menjadi orang terakhir dari lima warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok militan bersenjata Abu Sayyaf sejak Januari 2020, kata pihak berwenang.

Remaja laki-laki yang diidentifikasi sebagai Khairuldin bin Yai Kil itu diselamatkan tentara Filipina setelah seorang pemimpin kelompok penculik ditangkap di Tawi-Tawi, sebuah provinsi di pulau selatan Filipina.

“Dengan gembira saya laporkan bahwa Satgas Gabungan Tawi-Tawi di bawah pimpinan Brigjen Arturo Rojas berhasil menyelamatkan seorang warga negara Indonesia yang merupakan korban penculikan yang terakhir,” kata Letnan Jenderal Corleto Vinluan, komandan Komando Mindanao Barat (Westmincom).

Pihak berwenang sebelumnya telah mengidentifikasi anggota kelompok yang masih hilang itu sebagai Mohammad Khairul yang berusia 12 tahun. Dia adalah satu dari lima orang Indonesia yang ditangkap pada 16 Januari 2020 di perairan Lahad Datu, di negara bagian Sabah, Malaysia, tempat mereka bekerja di sebuah perusahaan perikanan Malaysia.

Tentara Filipina sebelumnya telah menyelamatkan tiga anggota lainnya di Tawi-Tawi pada Kamis malam. Anggota kelima, yang diidentifikasi sebagai La Baa, telah dibunuh oleh para penculiknya dalam bentrok dengan pasukan pemerintah pada September 2020 di hutan Patikul, di provinsi Sulu, selatan Filipina.

Khairuldin ditemukan di sebuah kota bernama Languyan pada Minggu pagi, kata Vinluan.

Masih belum jelas apakah remaja itu ditinggalkan oleh para penculiknya saat mereka melarikan diri setelah bentrokan dengan militer pada hari Sabtu. Bentrokan itu membuat pemimpin mereka, yang dikenal sebagai Majan Sahijuan, terluka. Sahijuan kemudian berhasil ditangkap oleh militer.

Sahijuan terdaftar oleh pihak berwenang di Sabah sebagai anggota Abu Sayyaf yang bertanggung jawab atas serentetan penculikan di perairan lintas batas di kawasan tersebut dan pemimpin geng penculikan yang terkenal kejam.

Anggota Tim Pendaratan Batalyon Marinir 6 melacak kelompok Sahijuan setelah menerima laporan dari penduduk setempat tentang adanya warga sipil bersenjata di daerah tersebut, kata Vinluan

Anggota Abu Sayyaf diyakini berhasil mencapai pantai setelah speed boat mereka terbalik pada Kamis lalu. Tiga sandera Indonesia berhasil diselamatkan dan seorang tersangka militan Abu Sayyaf ditangkap pada saat itu.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Cirilito Sobejana sendiri terbang ke Tawi-Tawi untuk menjemput Khairuldin untuk menyatukannya kembali dengan semua sandera yang telah diselamatkan, kata pihak berwenang.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.