Polisi Tangkap 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah

Seorang WNI staf keamanan sebuah maskapai penerbangan Malaysia ditangkap polisi Malaysia atas dugaan terlibat ISIS.
Kusumasari Ayuningtyas
2017.01.31
Solo
170131_ID_Solo_1000.jpg Polisi memeriksa sejumlah barang yang disita usai menggeledah bengkel milik terduga teroris di Sragen, Jawa Tengah, 31 Januari 2017.
Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

Tim Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Polri telah menangkap tiga warga dalam penggerebekan di tiga lokasi terpisah di Jawa Tengah (Jateng), karena diduga terlibat pembuatan bom untuk aksi teror.

Sementara itu seorang warga negara Indonesia (WNI) dengan status penduduk tetap Malaysia ditangkap di negara bagian Pahang atas dugaan memiliki hubungan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Djarod Padakova mengkonfirmasi penangkapan tiga terduga teroris di Jateng tersebut.

“Keterlibatan dan penyidikan dilakukan tim Densus 88. Hasilnya tentu akan disampaikan oleh penyidik Densus 88 setelah investigasi selesai,” katanya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 31 Januari 2017.

Tim Densus 88 menangkap pria berinisial J (31) saat menggerebek bengkel “Andi Skok” di Gemolong, Kabupaten Sragen, Selasa pagi.

Menurut saksi mata, pemilik bengkel itu sedang membuka bengkel saat beberapa polisi memaksanya masuk ke sebuah mobil.

“Kejadiannya cepat, dia membuka pintu gerbang langsung ditarik dimasukkan ke mobil,” katanya.

Saksi lain yang melihat penggeledahan mengatakan tidak ada bahan peledak atau senjata ditemukan polisi.

“Yang dibawa buku, baju, plastik bening, obeng dan beberapa barang lain,” ujarnya.

Pada saat hampir bersamaan, Densus 88 menciduk SG (38) di rumahnya di Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Kepala desa setempat, Yazid Asrofi mengaku terkejut karena cukup mengenal SG yang menurutnya sering mengikuti kegiatan di kampung.

Sebelumnya pada Senin malam, Densus 88 menangkap S (36) di Kabupaten Grobogan terkait dugaan kepemilikan bahan peledak yang meledak di rumah kontrakannya di Sragen, 11 Desember 2016 lalu. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan itu.

Di Jakarta, Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, menyatakan, ketiga yang ditangkap itu diduga terlibat pembuatan bom dan menyembunyikan informasi tentang ledakan bom.

"Diduga pembuat bom yang meledak di kontrakan," kata Boy merujuk pada S, seperti dikutip dari laman detik.com.

Boy menambahkan, J tidak melapor ke polisi soal ledakan itu dan mengkondisikan warga bahwa ledakan berasal dari tabung gas. Sedangkan SG, menetralkan lokasi agar tak terendus polisi.

Instruksi presiden

Sehari sebelumnya, Presiden Joko “Jokowi” Widodo saat berada di Solo memerintahkan penanganan kasus-kasus dugaan terorisme dan intoleransi lebih gencar karena banyak pelakunya berasal dari wilayah Solo Raya.

“Kita tahu semuanya, hal-hal yang berkaitan dengan terorisme itu hampir selalu di sini,” katanya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan jajaran TNI, Polri, Babinsa dan Kamtibnas se-Solo Raya, Senin, 30 Januari 2017.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, telah dibentuk Satuan Petugas dipimpin Badan Intelijen Nasional dengan mengikutsertakan TNI dan Polri, untuk mengintensifkan penanganan intoleransi, radikalisme dan terorisme.

“Ini (intoleransi dan terorisme di Solo Raya) memang menjadi atensi khusus,” ujarnya di hadapan 1.230 personel TNI/ Polri se-Solo Raya.

‘Pengekspor ideologi’

Desember 2016, Densus 88 menangkap 21 orang terkait rencana aksi teror di beberapa lokasi. Dari jumlah itu, 12 di antaranya berjejak di Solo Raya.

Menjelang perayaan Natal lalu, 14 orang ditangkap Polda Jateng karena melakukan sweeping yang berujung pada perusakan dan penganiayaan di Social Kitchen, Solo.

Peneliti Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP), Thayyep Malik menyatakan jika dirunut ke belakang, semakin panjang daftar intoleransi, radikalisme dan terorisme di Solo.

“Wilayah Solo Raya adalah pengekspor ideologi, supporting system dan pengaruh faktor sejarah,” ujarnya kepada BeritaBenar, Selasa.

Thayyep menjelaskan, Solo sebagai pengekspor ideologi karena banyak pesantren yang berpaham jihadis. Solo Raya juga menjadi pemasok ideologi, logistik dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendukung.

“Sedangkan faktor sejarah, pengaruh Negara Islam Indonesia (NII) sangat kuat di wilayah Jateng,” katanya.

“Eks-NII kemudian bermetamorfosis menjadi organisasi jihad seperti Jamaah Islamiyah, Majelis Mujahidin Indonesia dan Jamaah Anshorut Tauhid.”

Inisiator Solo Interfaith Peace Institute, Paulus Hartono menyebutkan, upaya penegakan syariat memang erat kaitannya dengan Solo.

Menurut dia, selain endapan luka batin berkaitan dengan konflik antar-etnis yang belum “selesai”, Solo punya catatan sejarah keberadaan DI/TII masa lalu.

“Isu SARA gampang digoreng di Solo,” ujar aktivis Lembaga Perdamaian Lintas Agama dan Golongan itu.

WNI ditangkap di Malaysia

Sementara itu polisi Malaysia menangkap seorang WNI berusia 37-tahun di Kuantan, Negara Bagian Pahang, Malaysia, pada 27 Januari 2017 atas dugaan tersangkut ISIS.

Laki-laki dengan status permanent resident tersebut bekerja sebagai petugas keamanan di Malaysian Airlines Berhad.

Kepala Polisi Malaysia, Khalid Abu Bakar, tidak menjelaskan apakah yang bersangkutan merencanakan serangan melibatkan maskapai penerbangan itu.

“Laki-laki yang memiliki hubungan dengan anggota ISIS Malaysia di Suriah itu berencana untuk mengajak istrinya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS,” kata Khalid.

Khalid mengatakan berdasarkan investigasi, WNI tersebut pernah ke Turki pada 2013, tapi tidak menyebutkan apakah ia juga ke Suriah saat itu.

Polisi, kata Khalid, menyita senjata api dan tiga salinan "Tarbiyah Jihadiyah," sebuah buku karya Abdullah Yusuf Azzam, yang dikenal sebagai Bapak Jihad Global.

Anis Natasha di Kuala Lumpur ikut berkontribusi atas artikel ini.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.