Prajurit TNI tewas ditembak separatis Papua

Aktivis HAM Papua meminta pemerintah Indonesia mengadakan evaluasi total terkait pengiriman pasukan ke wilayah itu.
Pizaro Gozali Idrus
2023.05.19
Jakarta
Prajurit TNI tewas ditembak separatis Papua Seorang perwira militer memeluk anaknya sebelum menaiki kapal yang akan mengangkutnya bersama kesatuannya menuju Papua sebagai bagian dari pengerahan rutin 450 Tentara Nasional Indonesia, di pelabuhan di Krueng Geukueh, Aceh, pada 29 Juli 2021.
[Azwar Ipank/AFP]

Seorang prajurit TNI tewas setelah ditembak oleh kelompok separatis Papua pada Jumat (19/5), menjadikan total sembilan tentara pemerintah yang tewas di Papua tahun ini.

Kepala Penerangan Daerah Militer Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman menyampaikan tentara yang disebut sebagai Praka JL tewas oleh kelompok pimpinan Numbuk Telenggen di Distrik Ilaga, Kapubaten Puncak, Papua Tengah.

"Benar telah terjadi penembakan oleh gerombolan KST Pimpinan Numbuk Telenggen … yang menyebabkan prajurit tersebut meninggal dunia," kata Herman kepada BenarNews.

KST (Kelompok Separatis Teroris) adalah sebutan aparat keamanan untuk kelompok separatis bersenjata.

Herman menyatakan jenazah korban telah dievakuasi menuju Rumah Sakit Umum Daerah Ilaga dan selanjutnya akan dibawa ke Kabupaten Mimika.

Dia juga menyampaikan aparat keamanan yang berada di Ilaga, saat ini dalam kondisi Siaga I guna mengantisipasi serangan susulan.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius Fakhiri menginformasikan Praka JL tewas dalam kontak senjata di kawasan PT Matra Tunggal Teknik di Ilaga sekitar pukul 12.00 WIT.

"Memang benar ada laporan prajurit TNI tewas ditembak KKB di Kabupaten Puncak, saat kontak tembak dengan KKB," kata dia di Jayapura. KKB atau Kelompok Kriminal Bersenjata, adalah salah satu sebutan yang digunakan oleh aparat terhadap pejuang separatis bersenjata Papua.

BenarNews telah menghubungi juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom untuk meminta komentar, namun tidak memperoleh balasan.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan Panglima TNI Yudo Margono menyampaikan rasa duka cita atas tewasnya prajurit di Papua.

“Semoga Tuhan memberikan tempat terindah di sisiNya. TNI sedang melakukan pengejaran terhadap kelompok KST ini, dan prajurit di lokasi melaksanakan Siaga 1,” ujar Julius kepada BenarNews.

Julius mengatakan kelompok Talenggen adalah bagian dari TPNPB.

“Benar dia bagian dari TPNPB-OPM (Organisasi Papua Merdeka), meski beda kelompok dengan Egianus Kogoya yang menculik pilot Susi Air,” terang Julius.

TPNPB membakar pesawat komersial Susi Air pada 7 Februari lalu di Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, dan menawan pilotnya yang berkewarganegaraan Selandia Baru, Philip Mehrtens, hingga saat ini.

Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia, sebuah lembaga hak asasi manusia (HAM) di Papua, Theo Hesegem, mengatakan Talenggen merupakan salah satu komandan operasi TPNPB-OPM di Puncak.

“Jadi hampir semua operasi di Kabupaten Puncak, dia komandannya. Dia punya kedudukan yang lebih tinggi dari yang lain,” kata Theo kepada BenarNews.

Theo meminta pemerintah Indonesia mengadakan evaluasi total terkait pengiriman pasukan di Papua. Menurut dia, banyaknya para prajurit yang tewas karena mereka tidak menguasai medan.

“Saya yakin anggota yang dikirim dari Jakarta ke Papua itu anggota yang tidak mengenal situasi dan kondisi daerah, semuanya anak-anak muda. Mereka mengalami kesulitan dengan medan yang sangat sulit,” jelas Theo.

Alasan lain untuk perlunya melakukan evaluasi karena terbukti ada oknum TNI yang menjual amunisi illegal di Papua. “Konflik di Papua telah jadi lahan bisnis,” terang Theo.

Yudo Margono pada April lalu mengatakan ada 27 kasus penjualan ilegal oleh personel TNI Angkatan Darat tahun 2022, melonjak 270 persen dari 2021, di Kodam Cenderawasih, yang membawahi enam provinsi di Papua.

Dengan tambahan terbaru prajurit TNI yang gugur, total sejauh ini sembilan anggota TNI tewas di Papua oleh TPNPB. Dengan rincian lima prajurit gugur dalam misi penyelamatan pilot Susi Air akibat baku tembak pada 15 April Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Lalu, seorang personil atas nama Sertu Robertus Simbolon tewas oleh TPNPB di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, 9 April.

Sebelumnya, kelompok separatis menyerang pos TNI Angkatan Darat di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan dan menewaskan Prajurit Satu Hamdan pada 3 April.

Selain itu, pada 25 Maret, TPNPB juga menyerang dan menewaskan dua aparat keamanan yang tengah mengamankan salat tarawih di sebuah masjid di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan. Petugas TNI yang gugur adalah Sersan Dua Riswar.

Belum diketahui jelas berapa korban di pihak kelompok separatis bersenjata pada tahun ini.

Kekerasan yang menewaskan warga sipil, pasukan keamanan dan pejuang separatis telah meningkat di Papua dalam beberapa tahun terakhir.

Papua resmi menjadi bagian dari Indonesia sejak Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang di bawah pengawasan PBB pada 1969, namun sebagian warga Papua dan pegiat hak asasi manusia memandang Pepera tidak sah lantaran hanya melibatkan sekitar seribu orang yang dipilih militer untuk mewakili 800.000 warga Papua saat itu.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.