Militan Filipina Terkait Jaringan JI Indonesia Ditembak Mati


2015.05.05
THUMB-150504-PH-canon-620.jpg Pasukan Filipina melancarkan serangan api dengan Howitzer canon di provinsi Maguindanao, 28 Februari 2015.
AFP

Tersangka teroris yang paling dicari di Filipina dilaporkan tewas dalam baku tembak-di Filipina Selatan.

Pembuat bom Abdul Basit Usman dari Filipina, yang diketahui terhubung dengan jaringan teroris Indonesia Jemaah Islamiyah (JI), tewas tanggal 3 Mei dalam baku tembak di provinsi Maguindanao, Filipina kata Kepala Militer Filipina Jenderal Gregorio Catapang.

Ia mengatakan masih belum jelas siapa pelakunya, menurut AFP.

"Basit Usman mati, tentang apa penyebab kematiannya ini tergantung (penyelidikan)," kata Catapang kepada wartawan, katanya seperti dilaporkan AFP.

Menurut sumber militer Filipina, lima pengikut Usman. juga tewas dalam baku tembak tersebut, disinyalir anak buah Usman kemungkinan telah mengkhianatinya. AS telah menawarkan US$ 1 juta untuk penangkapan dan dakwaan.

Usman tewas saat dikawal oleh anggota Front Pembebasan Islam Moro (MILF) ketika hendak menuju ke markas di kota Guindulungan, di Selatan Mindanao, kata wakil ketua MILF, Ghazali Jaafar.

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa Usman telah tewas dan dimakamkan sesuai dengan tradisi Muslim," kata Jaafar kepada AFP, meskipun demikian ia menolak untuk mengatakan siapa yang membunuhnya.

MILF sedang berupaya untuk menyelesaikan kesepakatan damai yang ditandatangani Maret 2014 dengan pemerintah.

Kesepakatan, yang ditengahi oleh Malaysia, bertujuan untuk mengakhiri 45 tahun pertempuran yang telah menyebabkan setidaknya 120.000 orang tewas dan dua juta lainnya telah mengungsi.

Bentrokan

Jaafar mengatakan Usman tewas ketika anggota pemberontak MILF mengawalnya untuk menyerah. Jaafar menambahkan bahwa Usman tidak tahu kalau dia dibawa kembali ke pemimpin MILF.

"Ada baku tembak di sepanjang jalan. Usman merasa bahwa ia sedang dikhianati," kata Jaafar, menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Reuters mengutip kepala militer Catapang mengatakan ia memiliki informasi bahwa pengikut Usman telah mengkhianatinya untuk mengejar imbalan $1 juta tersebut, tetapi ia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Perhitungannya Jenderal Catapang bertentangan dengan MILF. Kepala perundingan perdamaian MILF, Mohagher Iqbal, mengatakan kepada Reuters bahwa pasukannya membunuh Usman karena ia menolak penangkapan.

Pasukan MILF menyusup dalam kelompok Usman dekat sungai di sekitar 10:30 am (waktu setempat) hari Minggu,  Usman melawan, ia memilih untuk ditembak daripada dibawa ke markas, kata Iqbal.

Catapang dan Iqbal keduanya mengatakan bahwa kematian Usman akan menjadi dorongan untuk upaya perdamaian.

“Operasi keamanan akan berlanjut sampai kita mendapatkan semua potensi perusak proses perdamaian," kata Catapang.

Ia menambahkan masih ada sepuluh militan Islam asing dan sekitar 100 militan Islam lokal yang memberontak di Filipina Selatan

Oleh Staf BeritaBenar dengan masukan dari media lokal.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.