Wiranto Ditusuk Terduga Simpatisan ISIS di Pandeglang

Presiden Jokowi meminta masyarakat menjadikan penyerangan atas Wiranto momentum perangi radikalisme.
Arie Firdaus & Tia Asmara
2019.10.10
Jakarta
191010-ID-wiranto-1000.JPG Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto (berbaju hijau), saat diserang dalam kunjungannya ke Pandeglang, Provinsi Banten, 10 Oktober 2019.
Antara via Reuters

Diperbarui pada 10 Oktober 2019, 23:00 WIB

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto telah menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, setelah ditusuk seorang laki-laki yang diduga simpatisan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis, 10 Oktober 2019.

"Alhamdulillah proses operasi berjalan dengan baik, dan Pak Wiranto sudah keluar dari ruang operasi, dan Beliau sekarang menempati ruang untuk ICU untuk distabilkan," kata Pramono di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis.
Wiranto ditusuk begitu turun dari mobil dan hendak menaiki helikopter untuk pulang ke Jakarta usai meresmikan Universitas Mathla'ul Awal di Pandeglang.

"Sejauh ini, (pelaku) diduga terpapar paham radikal," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo.

Penusuk Wiranto diidentifikasi bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31). Kepolisian turut mengamankan istrinya yang bernama Fitri Andriana (21) di tempat kejadian yang disebut menikam Kepala Polsek Menes Pandeglang, Komisaris Dariyanto, yang menyebabkan luka di punggungnya. Seorang ajudan Wiranto bernama Fuad juga mengalami luka di dada sebelah kiri.

Dalam video yang merekam momen penikaman Wiranto, Syahril berbaju hitam terlihat merangsek dari sisi kiri Wiranto yang tengah bersalaman dengan petugas kepolisian di hadapannya. Peristiwa terjadi pada pukul 11.55 WIB.

Tikaman ini membuat Wiranto langsung tersungkur. Sedangkan pelaku segera diringkus sejumlah orang dan petugas keamanan yang berada di lokasi kejadian.

Direktur RSUD Berkah Pandeglang Firmansyah mengatakan, Wiranto mendapat dua luka tusukan di perut kiri bawah, namun kondisinya dikatakan dalam keadaan sadar.

"Berdasarkan laporan, tapi tidak terlalu dalam," kata Firmansyah dikutip dari laman CNN Indonesia.

Wiranto kemudian dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto di Jakarta.

Diduga jaringan JAD Bekasi

Perihal motif pasangan suami istri tersebut menikam Wiranto, Dedi belum merinci termasuk jaringan keduanya.

Adapun mengenai muasal informasi kedatangan Wiranto, Dedi berdalih, "Acara tersebut sudah diketahu secara luas oleh masyarakat, tentang Beliau yang akan mendatangi acara di Pandeglang."

Namun dalam keterangan pers Kepolisian Daerah Metro Jaya terkait penangkapan amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, Abu Zee Ghurobah, yang ditangkap di Kabupaten Bekasi pada Senin dini hari, 23 September lalu, pasangan suami istri ini sempat disebut-sebut.

Syahril dan Fitri disebut dinikahkan oleh Abu Zee alias Abu Ghurobah di kontrakannya di daerah Bekasi.

Saat dikonfirmasi perihal tersebut, Dedi enggan berkomentar lebih lanjut.

Mengenai keterkaitan suami istri ini dengan jaringan JAD Bekasi, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan saat berada di RSPAD Gatot Subroto mengatakan, "Ini ada kaitannya dengan lima orang yang ditangkap di Bekasi (Abu Zee) yang merencanakan bom."

Pengamat Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikalisasi Adhe Bhakti menduga penusukan ini merupakan respons terhadap penangkapan Abu Zee pada September lalu.

"Ini bukan JAD Banten. Analisa saya, pelaku kabur ke Banten usai penangkapan Abu Zee Cs. Mungkin saja kaburnya difasilitasi oleh anggota jaringan JAD Banten. Perkenalan lewat media sosial, misalnya," ujar Adhe kepada BeritaBenar.

Terkait kemungkinan keterlibatan JAD Banten dalam perencanaan aksi, Adhe belum mau memastikan.

"Belum tahu, baru muncul ini (kedua pelaku). Ini bukan orang Pandeglang," ujarnya.

Menurut Adhe, simpatisan ISIS di wilayah Banten selama ini terbagi ke dalam dua kelompok yang tak bersinggungan.

Kelompok pertama dipimpin terpidana mati bom Kedutaan Besar Australia, Iwan Darmawan Mutho alias Rois yang kini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan di Cilacap. Basis jaringan ini berada di wilayah Pandeglang, Banten.

Puak kedua diidentifikasi bersifat lebih cair dan tidak terafiliasi langsung ke JAD karena pembicaraan dan dukungan terhadap ISIS berlangsung lewat media sosial. Mereka berbasis di Serang, ibu kota Banten.

"Tidak pernah ada ustaz khusus di jaringan ini. Mereka hanya melakukan kajian pro-ISIS lewat online saja," katanya.

Sedangkan, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Stanislaus Riyanta menambahkan, penyerangan kepada Wiranto mesti diwaspadai aparat keamanan lantaran dapat memicu serangan lain di masa mendatang.

"Oleh sebab itu, aparat keamanan perlu waspada mengingat dalam beberapa hari ke depan ada momentu penting di Indonesia yang bisa menjadi daya tarik orang atau kelompok radikal untuk melakukan aksi demi eksistensi ideologinya," ujar Stanislaus.

Apalagi, lanjut Stanislaus, aksi kelompok radikal akhir-akhir ini cenderung dilakukan sel-sel kecil seperti keluarga atau lone wolf, semisal di teror bom Surabaya.

Pernyataan Jokowi

Sementara itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto meminta masyarakat menjadikan penyerangan Menko Polhukam itu sebagai momentum untuk memerangi radikalisme.

"Saya mengajak bersama-sama untuk memerangi radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Hanya dengan bersama-sama, terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan," ujar Jokowi.

Budi Gunawan di lokasi sama mengatakan, Syahril Alamsyah alias Abu Rara selama ini sebenarnya sudah dipantau intelijen.

"Kami memantau Abu Rara kami beberapa kali mengumpulkan pisau. Belum pada tahapan bom," kata Budi.

Ia disebut beberapa pindah lokasi, sampai akhirnya menusuk Wiranto di Pandeglang.

Budi menyebut, Abu Rara pernah berpindah dari Kediri di Jawa Timur ke Bogor di Jawa Barat, hingga akhirnya ke Pandeglang, Banten.

Ahmad Syamsudin di Jakarta turut berkontribusi dalam laporan ini.

Dalam versi ya ng diperbarui ini ditambahkan informasi mengenai Menko Polhukam Wiranto yang telah berhasil dioperasi.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.