Dua warga China dijadikan tersangka dalam kebakaran di pabrik nikel Morowali
2024.02.12
Palu
Dua pengawas berkewarganegaraan China telah dijadikan tersangka dengan tuduhan kelalaian yang mengakibatkan korban jiwa dalam kebakaran dan ledakan di pabrik nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, yang menewaskan 21 pekerja dan melukai 38 orang lainnya Desember lalu, kata polisi Senin (12/2).
Kecelakaan di pabrik Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada 24 Desember merupakan salah satu bencana industri terburuk di Indonesia, yang menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan pekerja dan praktik investasi asing.
Para tersangka, yang disebut dengan inisial Z dan ZG, bekerja untuk dua perusahaan subkontrak dan bertanggung jawab atas tungku peleburan tempat kecelakaan terjadi, kata juru bicara Polda Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Djoko Wienartono.
“Jadi dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), pemeriksaan 27 saksi, dan gelar perkara ada pelanggaran Standar Operasional Perusahaan (SOP). Sehingga penyidik menetapkan ZG dan Z sebagai tersangka, karena keduanya adalah penanggung jawab di lokasi itu,” imbuhnya.
Keduanya dikenakan tuduhan melakukan kealpaan dan kelalaian menyebabkan orang lain mati dan luka berat, tambahnya.
Menurut Djoko musibah tersebut disimpulkan berawal dari kebakaran tungku smelter yang disusul ledakan tabung oksigen.
Pemerintah telah mendorong pengembangan industri nikel, sebagai bagian dari upaya meningkatkan perekonomian dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Pekerja yang meninggal terdiri dari 13 tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja China.
Keluarga korban dan para korban selamat telah menerima kompensasi dan bantuan dari manajemen pabrik dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), kata pihak IMIP.
ZG dan Z, yang diidentifikasi sebagai pengawas dan wakil pengawas tungku, masing-masing dari perusahaan subkontrak PT Zhao Hui Nikel dan PT Ocean Sky Metal Industry, bertanggung jawab atas area tempat kejadian, kata polisi. Penyelidikan menyatakan mereka melanggar prosedur operasi standar.
Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengidentifikasi pelanggaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja di pabrik ITSS.
“Sehingga hasilnya ini akan disampaikan kepada perusahaan untuk evaluasi hingga pemberian sanksi,” kata pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tengah, Benny.
IMIP menempati lahan seluas 2.000 hektare dan mempekerjakan lebih dari 81.000 orang, termasuk 10.000 pekerja asing, sebagian besar dari China.
Antara tahun 2019 dan 2023, lebih dari 30 pekerja meninggal di dua pabrik nikel yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh China di kabupaten Morowali dan Morowali Utara, menurut sebuah lembaga pengawas pertambangan.
China adalah investor besar dalam berbagai proyek di Indonesia melalui program One Belt One Road (OBOR), sebuah inisiatif pembangunan infrastruktur yang meliputi seluruh dunia.
Pada tahun 2022, lebih dari 42.000 warga China bekerja di Indonesia, yang menyumbang sekitar 44% dari seluruh ekspatriat di negara ini, menurut Kementerian Ketenagakerjaan.
Indonesia adalah produsen dan eksportir nikel terbesar di dunia. Nikel adalah komponen penting dari stainless steel dan baterai lithium-ion, yang digunakan di kendaraan listrik, ponsel pintar, dan perangkat lainnya.
Para aktivis telah menunjukkan ekspansi cepat industri ini, yang didorong oleh permintaan global akan nikel untuk baterai kendaraan listrik, dapat menyebabkan perusahaan mengutamakan keuntungan daripada kesejahteraan pekerja.
IMIP menyatakan kerja sama dengan penyelidikan yang sedang berlangsung dan menunggu keputusan polisi mengenai pengoperasian kembali tungku.
“Soal penetapan tersangka kami sudah terima informasinya. Intinya perusahaan patuh dengan ketentuan hukum. Dan kami menyerahkan sepenuhnya ke penegak hukum,” kata kepala divisi hubungan media IMIP, Dedy Kurniawan.
Dia menekankan perawatan medis berkelanjutan untuk pekerja yang terluka dan peluang kembali bekerja bagi mereka yang sembuh.
IMIP memberikan kompensasi Rp600 juta per korban meninggal, selain manfaat BPJS Ketenagakerjaan dan dukungan pendidikan untuk anak-anak mereka, kata Dedy. Empat pekerja yang terluka yang masih dirawat di rumah sakit menerima perawatan medis penuh dan dukungan berkelanjutan, katanya.
Saat ini, lanjut Dedy, tungku smelter yang terbakar belum dioperasikan. “Kalau Polda Sulteng sudah keluarkan keputusan, kami baru akan perbaiki tungku itu kemudian dioperasikan kembali. Jadi semua tergantun keputusan pihak kepolisian. Perusahaan tinggal menunggu saja,” ujarnya.