Jokowi Perintahkan Evakuasi WNI di Wuhan Secepatnya

Ada 243 warga Indonesia di Provinsi Hubei, Cina, dimana 98 di antaranya tinggal di Wuhan.
Ronna Nirmala
2020.01.30
Jakarta
200130_ID_Corona_1000.jpg Staf medis membawa seorang pasien ke Rumah Sakit Jinyintan, di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, di mana para penderita virus corona dirawat, 18 Januari 2020.
AFP

Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta semua jajarannya segera menyelesaikan proses untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari wilayah terdampak virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, Kamis (30/1/2020), dimana pada hari yang sama Badan Kesehatan Dunia mendeklarasikan keadaan darurat global atas virus tersebut.

“Tadi Bapak Presiden sudah memerintahkan agar evakuasi WNI di Provinsi Hubei dilakukan segera,” kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, usai bertemu Jokowi di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis.

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) bersama kementerian/lembaga terkait saat ini tengah mengurus dokumen perjalanan untuk memindahkan WNI yang tersebar di tujuh titik di Provinsi Hubei ke lokasi penjemputan. Pemerintah juga masih terus berkomunikasi dengan Pemerintah Cina terkait izin keluar (clearance) karena akses Kota Wuhan masih terkunci.

“Tim KBRI Beijing sudah berada di dekat wilayah terdampak untuk membantu fasilitasi proses tersebut di lapangan. KBRI telah meminta para WNI di Hubei untuk menyiapkan dokumen perjalanan dan administrasi lainnya,” kata keterangan resmi Kemlu.

Saat ini terdapat 243 WNI di berbagai titik Provinsi Hubei, sebanyak 98 di antaranya tinggal di Wuhan. Sebagian besar WNI di Wuhan adalah pelajar.

Sementara itu dari Jenewa, pada Kamis (30/1/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa wabah virus corona jenis baru (2019-nCoV) yang telah menjangkiti lebih dari 7.800 orang di seluruh dunia dan membunuh setidaknya 170 orang, semuanya di Cina, sebagai keadaan darurat kesehatan global.

WHO mendefinisikan keadaan ini sebagai "peristiwa luar biasa", yang menyebakan risiko kesehatan di negara lain karena penularannya yang melewati batas negara dan memerlukan respons internasional yang terkoordinasi.

BBC melaporkan  virus corona diduga telah sampai ke 16 negara, tidak termasuk Indonesia.

Akan dikarantina

Pemerintah tidak menyebut detail waktu penjemputan. Namun seluruh WNI yang sudah tiba di Indonesia diwajibkan untuk menjalani masa karantina hingga 14 hari untuk mengantisipasi kemungkinan penularan, sebut pejabat di Kementerian Kesehatan

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan jika proses evakuasi berjalan lancar, para WNI yang baru datang dari Wuhan akan ditempatkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk menjalani masa karantina.

“Nanti kami siapkan juga penjagaan di sana, dari Kapuskes (Kepala Pusat Kesehatan TNI),” kata Hadi, di Kompleks DPR RI, Jakarta.

Hadi menambahkan, TNI juga menyiagakan dua unit pesawat Boeing dan satu unit pesawat Hercules untuk membantu proses evakuasi warga. Kendati demikian, Hadi tidak menutup kesempatan jika pemerintah memilih pesawat komersial untuk menjemput WNI di Wuhan.

“Tinggal koordinasi dengan Menteri Luar Negeri kapan diberangkatkan. Seandainya pun menyewa pesawat sipil, itu juga sudah menjadi pertimbangan dari Ibu Menlu,” kata Hadi, di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Sejumlah pemberitaan mengabarkan maskapai Lion Air bakal menyiapkan empat pesawat komersilnya, tujuan Wuhan-Halim Perdana Kusuma Jakarta, dalam rencana evakuasi. Namun, juru bicara Lion Air belum bisa memastikan kabar tersebut.

“Saya no comment dulu ya,” ucap Danang Mandala Prihantoro, juru bicara Lion Group kepada BenarNews.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, memastikan seluruh WNI di Provinsi Hubei, khususnya Wuhan, dalam kondisi sehat. Kendati demikian, Kementerian Kesehatan tetap akan mendata riwayat kesehatan setiap WNI di Wuhan.

“Kita tetap harus mengetahui detail status WNI di sana, mulai dari alamat dan visa hingga tujuan kedatangan mereka. Ini penting untuk mengetahui riwayat kesehatannya, apalagi akses Kota Wuhan sampai saat ini masih di-lock down,” kata Anung.

"Yang under observation nanti kami tempatkan di satu tempat terbatas dimana orang tidak boleh masuk situ dulu selama satu kali masa inkubasi," katanya."

Pada Rabu, Jepang berhasil mengevakuasi 206 warga negaranya yang tinggal di Wuhan dengan menggunakan pesawat sewaan. Australia, bersama dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Selandia Baru membentuk operasi gabungan untuk memulangkan warga negaranya. Sementara, Malaysia dan Thailand masih menunggu jawaban dari Pemerintah Cina perihal upaya evakuasi warganya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.