Migran dari Bangladesh dan Myanmar Menemukan Tempat Berlindung Di Aceh
2015.05.15
Nelayan di Aceh, provinsi paling barat Indonesia, telah menyelamatkan 1.315 migran dari Myanmar dan Bangladesh dari dua kapal yang mengapung di Selat Malaka minggu ini.
Para migran yang diselamatkan hari Jumat mengatakan kepada BeritaBenar bahwa perahu mereka telah meninggalkan Bangladesh dua bulan yang lalu. Mereka sempat ditarik kembali ke laut oleh kapal-kapal angkatan laut Indonesia dan Malaysia ketika hendak mencapai daratan beberapa hari yang lalu.
Nelayan Aceh menemukan migran sekitar 40 mil dari pantai, termasuk perempuan dan anak-anak yang mengambang di air, kata Marzuki Ramli (45) yang ikut membantu menyelamatkan para migran.
“Orang-orang berteriak minta tolong. Kami segera menarik orang-orang dalam laut ke boat kami,” katanya.
Banyak orang melompat atau dilemparkan ke dalam air setelah sengketa antara dua kelompok migran karena berebut makanan dan minuman, para migran mengatakan kepada BeritaBenar.
Kelompok migran yang diselamatkan hari Jumat termasuk 74 perempuan dan 63 anak-anak, termasuk 30 bayi, menurut hitungan awal pejabat di Kuala Langsa, Aceh Timur.
“Untung ada nelayan Aceh membantu. Jika mereka tak datang membantu, mungkin semua kami sudah mati,” kata Muhammad Koyes, seorang pria (19) dari Bangladesh. “Kami berenang tak tentu arah dalam laut selama enam jam sebelum nelayan Aceh membantu menarik kami.”
Sebanyak 584 migran telah diselamatkan tanggal 10 Mei, mereka ditempatkan di sebuah pelelangan ikan di Kuala Cangkoi, Aceh Utara.