Seminggu Pasca Banjir Sejumlah Warga Masih di Pengungsian
2020.01.07
Jakarta
Seminggu setelah banjir besar melanda Jakarta dan sekitarnya pada hari pertama tahun 2020, sebagian warga yang mengungsi belum bisa kembali ke rumah karena sulitnya air bersih dan masih padamnya aliran listrik.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 6 Januari 2020 mencatat korban jiwa yang disebabkan oleh banjir dan longsor mencapai 67 jiwa yang tersebar di daerah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Banjir yang disebabkan oleh tingginya curah hujan pada 31 Desember 2019 hingga sehari kemudian merendam 308 kelurahan dengan ketinggian air maksimum mencapai enam meter. Lebih dari 92.000 warga harus mengungsi yang tersebar di 189 titik pengungsian.
Menurut Ahli Geospatial, minimnya resapan air di selatan Jakarta atau bagian hulu, drainase yang buruk di hilir, dan fenomena penurunan tanah atau land subsidence yang tersebar di hampir semua wilayah ibu kota merupakan faktor yang dapat menyebabkan banjir di Jakarta saat curah hujan 208 mm/hari. Sementara hujan awal tahun di Jakarta adalah rekor curah hujan dengan intensitas tertinggi yaitu 377 mm/hari, sejak dimulainya pencatatan dari 20 tahun yang lalu.
Di sejumlah tempat, masyarakat dan pemerintah mulai melakukan pembersihan, sementara BNPB memperingatkan warga untuk tetap waspada akan kemungkinan hujan besar dalam beberapa hari mendatang.