Lengangnya Jakarta di Tengah Pemberlakuan PSBB

Usaha pemutusan rantai COVID-19 mengubah wajah ibu kota yang biasanya macet dan hiruk pikuk itu.
Afriadi Hikmal
2020.05.04
Jakarta
Jkt_Partial_Lockdown_1.jpg

Mengendarai sepeda motor, warga melintas di Pusat Grosir ATK dan mainan di Pasar Pagi yang tutup selama PSBB, di Jakarta, 30 April 2020. Dalam masa PSBB, pemerintah menutup aktivitas pasar yang tidak terkait dengan kebutuhan pokok. (Afriadi Hikmal/BenarNews)

Jkt_Partial_Lockdown_2.jpg

Suasana sepi di bawah Jembatan Semanggi, Jakarta, 30 April 2020. Pada kondisi normal jalan di bawah Jembatan Semanggi selalu dipadati kendaraan bermotor. (Afriadi Hikmal/BenarNews)

Jkt_Partial_Lockdown_3.jpg

Suasana sepi di kawasan Stasiun MRT Haji Nawi, Jakarta, 30 April 2020. Stasiun yang merupakan salah satu stasiun terpadat di jalur MRT Jakarta ini termasuk salah satu stasiun yang ditutup sementara mulai 27 April 2020. (Afriadi Hikmal/BenarNews)

Jkt_Partial_Lockdown_4.jpg

Tanda hati sebagai ungkapan harapan dan empati di tengah bencana pandemi COVID-19 terlihat menyala dari sebuah bangunan di wilayah Bundaran Hotel Indonesia yang biasanya ramai, namun terlihat lengang di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar, di Jakarta, 1 Mei 2020. (Afriadi Hikmal/BenarNews)

Jkt_Partial_Lockdown_5.jpg

Pemulung melintas di terowongan Kendal, Jakarta,1 Mei 2020. Pada kondisi biasa terowongan ini banyak digunakan warga karena menghubungkan Halte Transjakarta, Stasiun MRT, Stasiun KRL Commuter Line, dan Stasiun Kereta Bandara. (Afriadi Hikmal/BenarNews)

Jkt_Partial_Lockdown_6.jpg

Petugas keamanan berjaga di Jalan Tanjung Karang, Jakarta, 1 Mei 2020. Kawasan ini merupakan lokasi transit dengan banyak hotel untuk para wisatawan yang ramai dikunjungi ketika akhir pekan namun sepi selama pemberlakuan PSBB. (Afriadi Hikmal/BenarNews)

Jkt_Partial_Lockdown_main_7.jpg

Dua pengendara motor melintas di underpass Mampang, Jakarta, 1 Mei 2020. Pada hari biasa underpass Mampang merupakan jalur terpadat yang menghubungkan wilayah Mampang dengan Kuningan di Jakarta. (Afriadi Hikmal/BenarNews)

Jkt_Partial_Lockdown_8.jpg

Suasana sepi tampak di “JPO Instagramable”, jembatan yang biasanya menjadi spot favorit warga untuk berfoto pada malam hari di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta ini, tampak sepi dengan diberlakukannya PSBB, 1 Mei 2020. (Afriadi Hikmal/BenarNews)

Jkt_Partial_Lockdown_9.jpg

Petugas tetap beraktivitas mengangkut sampah di kawasan Sudirman, Jakarta, 1 Mei 2020, walaupun ibu kota tengah diberlakukannya PSBB. (Afriadi Hikmal/BenarNews)

Jakarta, kota metropolitan yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa itu, menjadi tempat yang berbeda sejak diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam upaya meredam penyebaran COVID-19.

Ibu kota negara yang biasanya hiruk pikuk dan menjadi salah satu kota termacet di dunia ini, tampak lengang saat diberlakukannya PSBB sejak 10 April 2020, yang telah diperpanjang hingga 22 Mei 2020 dalam upaya memutus rantai wabah virus corona di Jakarta yang merupakan epicenter penyakit ini di Indonesia.

Kasus positif dan kematian di provinsi ini akibat COVID-19 hampir setengah jumlah akumulasi nasional. Hingga 4 Mei 2020, terdapat 11.587 kasus positif dan 864 orang meninggal akibat virus corona di Indonesia, sementara Jakarta mencatat 5,539 kasus dan 408 kematian.

Pembatasan dalam PSBB meliputi penutupan sekolah, tempat kerja, dan tempat ibadah, serta anjuran untuk tinggal di rumah, kecuali untuk hal yang dinilai penting. Berbagai kegiatan usaha juga ditutup kecuali jasa pelayanan untuk hal-hal signifikan bagi masyarakat, seperti makanan, keperluan medis dan telekomunikasi. Pelanggaran atas penerapan status PSBB dikenakan sanksi pidana satu tahun penjara dan denda Rp100 juta.

Walaupun di berbagai tempat masih bisa dilihat masyarakat yang tidak mematuhi peraturan, namun PSBB telah mengubah wajah Jakarta untuk saat ini.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.