Nikah Massal 'Stasiun Cinta dan Masa Depan'
2016.09.13
Yogyakarta
Tujuh pasangan calon pengantin mendapatkan keberuntungan ikut Nikah Bareng Ning Stasiun Tugu. Pengantin termuda berusia 20 tahun dan yang tertua berumur 49 tahun.
Nikah massal yang kelima kali digelar oleh Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais), tahun ini mengambil tema, “Stasiun Cinta dan Masa Depan”.
Acara itu digelar, Selasa, 6 September 2016. Stasiun Tugu dipilih sebagai lokasi karena dianggap bangunan bersejarah yang punya arti tersendiri bagi masyarakat Yogyakarta.
Calon pengantin diseleksi dari ratusan pasangan yang berminat ikut nikah massal. Selain dinikahkan, mereka yang lolos seleksi panitia mendapat berbagai fasilitas: mahar, cincin dan bingkisan pengantin. Biaya pernikahan juga ditanggung panitia.
Usai dirias ala Keraton Yogya, para calon pengantin dikirab dari Malioboro menuju pintu timur Stasiun Tugu. Di halaman stasiun, para pengantin menunggu giliran melaksanakan ijab qabul.
Ada pengantin yang lancar mengucapkan ijab qabul. Ada juga yang harus diulang sampai tiga kali. Acara pernikahan juga dihadiri pihak keluarga mempelai, teman. Para calon penumpang kereta yang melintas pintu timur Stasiun juga ikut menyaksikan.
Usai ijab qabul, ketujuh pasangan mempelai diajak naik kereta api Prambanan Ekspres jurusan Stasiun Tugu – Stasiun Maguwoharjo.
Selama perjalanan, ritual dilanjutkan dengan pemasangan cincin kawin di jari masing-masing pasangan. Lalu, buku nikah yang sudah ditandatangani mempelai diserahkan. Pernikahan mereka sah secara agama dan hukum.
“Mohon doa dan dukungannya, semoga kami bisa terus memperjuangkan nasib para jomblo dan membuat dunia lebih indah dengan pernikahan,” ujar Ketua Fortais, Ryan Budi Nuryanto.