Nyepi, Menyambut Tahun Baru Hindu

Ika Inggas
2016.03.09
image001.jpg

Perempuan Hindu beriringan membawa "canang sari" dalam upacara melasti di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta, 6 Maret 2016. (AFP)

image003.jpg

Umat Hindu berdoa dalam upacara Melasti di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta, 6 Maret 2016. (AFP)

image005.jpg

Ogoh-ogoh dalam upacara Tawur Agung di Candi Prambanan, Klaten, 8 Maret 2016. (AFP)

image007.jpg

Upacara tawur Agung di Pura Aditya Jaya Jakarta, 8 Maret 2016. (AFP)

image009.jpg

Suasana hening Nyepi di salah satu sudut jalan di Jimbaran, Bali, 9 Maret 2016. (AFP)

image011.jpg

Seorang pecalang di jalanan yang sepi di kota Denpasar, Bali, 9 Maret 2016. (AFP)

Bali layaknya pulau tak berpenghuni pada Rabu 9 Maret 2016, ketika penduduknya yang mayoritas Hindu merayakan Nyepi. Jalanan yang biasanya macet itu tampak lengang; hanya terlihat sejumlah pecalang (petugas keamanan tradisional) yang mengamankan ketenangan Tahun Baru Caka 1938 itu.

Pada hari Nyepi, umat Hindu melaksanakan apa yang disebut dengan Catur Brata Penyepian, yang filosinya berarti pengendalian diri, yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api/ listrik), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungaan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).

Nyepi merupakan perwujudan konsep harmonisasi dalam agama Hindu, Tri Hita Karana, yang terdiri dari keseimbangan hubungan antara manusia -alam- dan Sang Pencipta. Hari Nyepi merupakan kesempatan manusia untuk memberikan penghormatan kepada alam dan bakti kepada Sang Pencipta.

Umat Hindu di luar Bali juga ikut melaksanakan rangkaian perayaan Nyepi, yang dimulai dengan Melasti – upacara pembersihan yang dilakukan di pantai beberapa hari sebelumnya; kemudian acara persembahyangan Tawur Agung Kesanga; dan pengrupukan pada malam sebelum Nyepi. Pengrupukan ditandai dengan arakan ogoh-ogoh, patung kertas simbol kekuatan jahat yang pada akhirnya akan dibakar.

Nyepi tahun ini cukup istimewa karena bertepatan dengan adanya Gerhana Matahari Total di Indonesia. Umat Hindu melihatnya sebagai berkah yang disyukuri.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.