Uniknya Gerabah Bayat

Kusumasari Ayuningtyas
2016.06.28
Klaten
160628_ID_SS_Pottery.jpg

Seorang perempuan sedang melakukan proses pembuatan awal gerabah Bayat. Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

160628_ID_SS_POTTERY2.jpg

Proses pembentukan badan gerabah dengan menggunakan putaran miring. Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

160628_ID_SS_POTTERY3.jpg

Proses pelapisan dengan menggunakan tanah merah. Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

160628_ID_SS_POTTERY4.jpg

Proses penghalusan gerabah setelah diwarnai.Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

160628_ID_SS_POTTERY5.jpg

Pencelupan merupakan salah satu proses finishing gerabah yang dilakukan berulang.Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

160628_ID_SS_POTTERY6.jpg

Proses pengeringan gerabah di bawah sinar matahari.Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

160628_ID_SS_POTTERY7.jpg

Proses finishing untuk membuat gerabah menjadi mengkilap sebelum akhirnya dibakar. Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

160628_ID_SS_POTTERY8.jpg

Poci dimasukkan satu persatu ke dalam tungku siap untuk dibakar. Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

160628_ID_SS_POTTERY9.jpg

Coklat kehitaman adalah ciri khas utama gerabah Bayat. Warna ini muncul setelah proses pembakaran dan bukan hasil cat. Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

160628_ID_SS_POTTERY10.jpg

Aneka produk gerabah di Dukuh Pagerjurang, Desa Melikan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

Pembuatan gerabah dengan menggunakan putaran miring diyakini hanya terdapat di Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Seorang perajin yang juga Sekretaris Desa Melikan, Sukanta, menuturkan sebanyak 210 dari 235 Kepala Keluarga di Dukuh Pagerjurang melakoni industri pembuatan gerabah.

Pelaku utamanya adalah wanita. Sementara lelaki hanya membantu pada distribusi dan beberapa proses seperti pembakaran. “Seratus persen perajin wanita,” Sukanta meyakinkan saat ditemui BeritaBenar, beberapa hari lalu.

Para lelaki tentu pernah mencoba membuat gerabah dengan teknik putaran miring, tapi tak berhasil. Menurut Wahiti, seorang ibu rumah tangga yang juga perajin sejak 25 tahun lalu, gerabah putaran miring tak bisa dilakukan dengan tekanan keras.

“Harus lebih mengandalkan perasaan,” ujarnya.

Teknik putaran miring punya kelebihan dalam hal waktu pembuatan jika dibanding dengan putaran datar yang lazim digunakan di seluruh dunia.

Wahiti yang juga seringkali menggunakan putaran datar mencontohkan pembuatan piring yang merupakan keahliannya. Saat berputar datar, dia membutuhkan waktu setidaknya 1,5 menit untuk menyelesaikan sebuah piring. Sementara dengan teknik putaran miring hanya butuh 30 detik saja.

“Dalam sehari saya bisa menyelesaikan 250 piring dengan putaran miring. Itupun masih banyak waktu tersisa untuk saya memasak dan berkegiatan lain,” tuturnya.

Selain teknik putaran miring, gerabah Bayat memiliki keunikan dalam hal warna yang coklat matang cenderung kehitaman.

“Jika Anda menemukan gerabah warna coklat matang kehitaman yang bukan hasil pewarnaan, itu pasti dari sini,” ujar Sukanta yang mengaku pernah berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia untuk mempelajari pembuatan gerabah.

Gerabah Bayat hanya diproduksi di Dukuh Pagerjurang. Gerabah ini dikenal dengan nama Bayat meski bukan diproduksi di Kecamatan Bayat karena dulu asal mulanya dibuat di Dukuh Bayat, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, yang berseberangan jalan dengan Pagerjurang. Dukuh Bayat memang menjadi pembatas antara Kecamatan Wedi dan Kecamatan Bayat.

Gerabah Bayat dipasarkan di seluruh Indonesia dan mancanegara seperti Australia, Belanda, Argentina, Perancis dan Belgia. Untuk pemasaran di wilayah Indonesia, para perajin melakukan sendiri. Sedangkan ekspor ditempuh dengan menyetorkan gerabah pada pengusaha besar yang memang seorang eksportir kerajinan.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.