Sembilan Bulan, Palu Belum Sepenuhnya Pulih

Wali kota Palu menargetkan pembangunan infrastruktur yang rusak akibat gempa dan tsunami bisa selesai akhir tahun ini.
Keisyah Aprilia
2019.07.22
Palu
Palu-1.jpg

Seorang warga beraktivitas di depan Masjid Terapung Palu yang tiang pancang hancur diterjang tsunami di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah, 16 Juli 2019. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

Palu-2.jpg

Seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor bersama anaknya melintasi jalan depan sekolah dasar yang hancur dihantam tsunami di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah, 16 Juli 2019. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

Palu-3.jpg

Sejumlah warga bermain dekat Jembatan Palu IV yang patah karena dihantam tsunami di Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Sulawesi Tengah, 17 Juli 2019. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

Palu-4.jpg

Dua warga mengendarai sepeda motor di depan kantor Unit Pelaksana Teknis Pendidikan yang hancur diterjang tsunami di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah, 16 Juli 2019. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

Palu-5.jpg

Seorang warga melintas di depan rumah yang hancur akibat gempa dan likuifaksi di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Ulujadi, Palu, Sulawesi Tengah, 17 Juli 2019. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

Palu-6.jpg

Seorang warga Palu, Basri (tengah), bersama istri dan anaknya masih bertahan di tenda pengungsian komplek Masjid Agung Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah, 17 Juli 2019. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

Palu-7.jpg

Tenda pengungsian warga di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Ulujadi, Sulawesi Tengah, 17 Juli 2019. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

Sembilan bulan lebih sudah gempa yang disusul tsunami dan likuifaksi terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, aktivitas warga telah berjalan, namun pembangunan infrastruktur yang hancur akibat bencana yang menewaskan 4.400 orang pada 28 September 2018 itu masih tersendat.

“Banyak jalan masih rusak. Ini jembatan katanya mau dibangun kembali tapi nyatanya belum,” kata seorang warga, Anton Mahendra, saat ditemui di seputaran Jembatan Palu IV, pertengahan Juli.

Di sejumlah daerah, seperti jalan protokol sepanjang Teluk Palu juga masih rusak. Belum ada fasilitas umum di lokasi itu dibangun kembali, termasuk tanggul pemecah ombak, anjungan, dan jembatan Palu IV yang roboh dihantam tsunami.

Sisa bangunan Masjid Terapung, masjid ikon ibu kota provinsi itu pun masih teronggok mengapung di pesisir Teluk Palu,

Sekolah dan perkantoran terdampak bencana, termasuk sekolah dasar yang berada di Kelurahan Lere hingga kini juga belum dibangun kembali.

Sekitar 1000 lebih penyintas masih bertahan di tenda pengungsian, menunggu hunian sementara yang dijanjikan pemerintah.

Berdasarkan data pemerintah kota Palu, kira-kira 4000-an penyintas telah mendapatkan hunian sementara.

Lebih dari 54.000 rumah rusak, ratusan per kantoran hancur, dan hampir 60 persen fasilitas umum tidak bisa digunakan, akibat gempa dan tsunami Palu..

Wali Kota Palu, Hidayat, mengaku proses pembangunan kembali fasilitas umum di sepanjang pesisir Teluk Palu tengah dimatangkan.

“Seperti menyediakan lampu jalan, rambu jalan, dan lainnya. Nah, semua itu kan perlu perhitungan dan memang membutuhkan waktu,” terang Hidayat.

Menurutnya, dana bantuan memang sudah ada. Namun, proses perbaikan atau bahkan pembangunan kembali fasilitas umum di dalam kota harus dilakukan secara bertahap dan melihat skala prioritas.

“Kalau di sepanjang Teluk Palu memang belum begitu prioritas, karena kita fokus di beberapa titik dulu,” ungkap Hidayat.

Dalam waktu dekat, tambahnya, jika persiapan dan perhitungan sudah matang, semua fasilitas umum yang masih terdata rusak pasca bencana di dalam kota akan diselesaikan.

“Insya Allah tidak lewat tahun semua sudah akan diperbaiki. Ini komitmen pemerintah,” tandas Hidayat.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.