Sembilan Bulan, Palu Belum Sepenuhnya Pulih
2019.07.22
Palu
Sembilan bulan lebih sudah gempa yang disusul tsunami dan likuifaksi terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, aktivitas warga telah berjalan, namun pembangunan infrastruktur yang hancur akibat bencana yang menewaskan 4.400 orang pada 28 September 2018 itu masih tersendat.
“Banyak jalan masih rusak. Ini jembatan katanya mau dibangun kembali tapi nyatanya belum,” kata seorang warga, Anton Mahendra, saat ditemui di seputaran Jembatan Palu IV, pertengahan Juli.
Di sejumlah daerah, seperti jalan protokol sepanjang Teluk Palu juga masih rusak. Belum ada fasilitas umum di lokasi itu dibangun kembali, termasuk tanggul pemecah ombak, anjungan, dan jembatan Palu IV yang roboh dihantam tsunami.
Sisa bangunan Masjid Terapung, masjid ikon ibu kota provinsi itu pun masih teronggok mengapung di pesisir Teluk Palu,
Sekolah dan perkantoran terdampak bencana, termasuk sekolah dasar yang berada di Kelurahan Lere hingga kini juga belum dibangun kembali.
Sekitar 1000 lebih penyintas masih bertahan di tenda pengungsian, menunggu hunian sementara yang dijanjikan pemerintah.
Berdasarkan data pemerintah kota Palu, kira-kira 4000-an penyintas telah mendapatkan hunian sementara.
Lebih dari 54.000 rumah rusak, ratusan per kantoran hancur, dan hampir 60 persen fasilitas umum tidak bisa digunakan, akibat gempa dan tsunami Palu..
Wali Kota Palu, Hidayat, mengaku proses pembangunan kembali fasilitas umum di sepanjang pesisir Teluk Palu tengah dimatangkan.
“Seperti menyediakan lampu jalan, rambu jalan, dan lainnya. Nah, semua itu kan perlu perhitungan dan memang membutuhkan waktu,” terang Hidayat.
Menurutnya, dana bantuan memang sudah ada. Namun, proses perbaikan atau bahkan pembangunan kembali fasilitas umum di dalam kota harus dilakukan secara bertahap dan melihat skala prioritas.
“Kalau di sepanjang Teluk Palu memang belum begitu prioritas, karena kita fokus di beberapa titik dulu,” ungkap Hidayat.
Dalam waktu dekat, tambahnya, jika persiapan dan perhitungan sudah matang, semua fasilitas umum yang masih terdata rusak pasca bencana di dalam kota akan diselesaikan.
“Insya Allah tidak lewat tahun semua sudah akan diperbaiki. Ini komitmen pemerintah,” tandas Hidayat.