Pejaten Shelter, Surga Anjing Telantar Ibukota
2017.10.04
Jakarta
Begitu pintu gerbang di lahan sekitar 5.000 meter persegi itu dibuka, belasan anjing berhamburan. Kaget menyergap siapa saja yang datang ke situ, tapi sejurus kemudian rasa takut segera sirna. Anjing-anjing itu tak ubahnya seperti anak-anak yang kegirangan menyambut tamu. Mereka mengibaskan ekornya sebagai tanda gembira.
Kondisi seperti itu sudah biasa terjadi di Pejaten Shelter, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang penyelamatan hewan telantar. Meski tidak berpalang nama, rumah penampungan di Jalan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, cukup dikenal.
Saat ini, tercatat 800 ekor anjing berbagai jenis dirawat di tempat itu. Selain anjing, ada juga beberapa hewan lain dirawat di sana.
Meski ada yang sengaja dititipkan pemiliknya, tapi anjing-anjing tersebut lebih banyak yang memiliki kisah tragis, seperti diselamatkan dari jalanan karena ditelantarkan tuannya.
Aksi penyelamatan oleh Pejaten Shelter dimulai pada 2009 oleh Susana Somali dan suaminya. Berprofesi sebagai dokter spesialis patologi klinik, Susana mengaku pecinta hewan sejak kecil.
Tidak hanya diberi makan teratur dan ditempatkan di kandang-kandang yang terawat, anjing yang mereka selamatkan juga diberi vitamin dan vaksin. Ada pula klinik untuk merawat hewan yang sakit.
Susana dan suami pun rela merogoh kocek sendiri untuk seluruh perawatan. Beruntung seiring dengan makin dikenal aktivitas sosial mereka, donatur berdatangan membantu biaya perawatan yang berkisar Rp250 ribu/bulan/ekor.
Rumah penampungan itu pun memberikan sejumput surga yang lama tidak dirasakan hewan-hewan terlantar tersebut.
Pejaten Shelter juga terbuka bagi orang-orang yang ingin mengadopsi. Tapi, adopsi tidak begitu saja diluluskan, karena perlu survei ke rumah calon pengadopsi. Semua dilakukan demi keselamatan hewan-hewan tersebut.